MASA
REMAJA
A.      Definisi
Masa Remaja
Secara psikologis, masa remaja dimana
individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi
merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam
tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak.....integrasi dalam
masyarakat ( dewasa) mempunyai banyak aspek efektif kurang lebih berhubungan
dengan masa puber....termasuk juga perubahan intelektual yang khas dari cara
berfikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan
sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari
periode perkembangan ini.
B.       Tahun-tahun
Masa Remaja
Secara umum masa remaja dibagi menjadi
dua bagian, yaitu awal masa dan akhir masa remaja. Garis pemisah antara awal
masa dan akhir masa remajaterletak kira-kira disekitar usia tujuh belas tahun;
usia saat mana rata-rata setiap remaja memasuki sekolah menengah tingkat atas.
Ketika remaj duduk di kelas terakhir, biasanya orang tua menganggapnya hampir
dewasa dan berada di ambang perbatasan untuk memasuki dunia kerja orang dewasa,
melanjutkan ke pendidikan tinggi, atau menerima pelatihan kerja tertentu.
Status disekolah juga membuat remaja sadar akan tanggung jawab yang sebelumnya
belum pernah terpikirkan. Kesadaran akan status formal yang baru, baik dirumah
maupun di sekolah, mendorong sebagian besar remaja untuk perprilaku lebih
matang.
Awal masa remaja berlangsung kira-kira
dari tiga belas tahun sampai enam belas atau tujuh belas tahun, dan akhir masa
remaja bermula dari usia 16 atau 17 tahun sampai delapan belas tahun, yaitu
usia matang secara hukum. Dengan demikian akhir masa remaja merupakan periode
yang sangat singkat.
C.      Ciri-ciri
MasaRemaja
a.       Masa
Remaja sebagai Periode yang Penting
Bagi
sebagian besar anak muda, usia antara dua belas dan enam belas tahun merupakan
tahun kehidupan yang pernah kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan dan
perkembangan. Tak dapat disangkal, selama kehidupan janin dan tahun pertama
atau kedua setelah kelahiran, perkembangan berlangsung semakin cepat, dan
lingkungan yang baik semakin menentukan, tetapi yang bersangkutan sendiri
bukanlah remaja yang memperbatinkan perkembangan atau kurangnya perkembangan
dengan kagum, senang dan takut.
Perkembangan
fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental yang
cepat, terutama pada awal masa remaja. Semua perkembangan itu menimbulkan
perlunya penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap, nilai dan minat baru.
b.      Masa
Remaja sebagai Masa Peralihan
Apa
yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi
sekarang dan akan yang datang. Bila anak-anak beralih dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa, anak-anak harus “meninggalkan segala sesuatu yang bersifat
kekanak-kanakan” dan juga harus mempelajari pola prilaku dan sikap baru untuk
menggantikan prilaku dan sipat yang sudah ditinggalkan.
Namun
perlu disadari bahwa apa yang telah terjadi akan meninggalkan bekasnya dan yang
mempengaruhi pola prilsku dan sikap yang baru.
c.       Masa
Remaja sampai periode perubahan.
Ada
lima perubahan yang sama yang hampir bersifat universal, yaitu:
Pertama
meningginya emosi, yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik
dan psikologis yang terjadi. Karena perubahan emosi biasanya terjadi lebih
cepat selama masa awal remaja, maka meningginya emosi lebih menonjol pada masa
awal periode akhir masa remaja.
Kedua,
perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk
dipesankan, menimbulkan masalah baru. Bagi remaja muda, masalah baru yang
timbul tampaknya lebih banyak dan lebih sulit diselesaikan dibandingkan masalah
yang dihadapi sebelumnya. Remaja akan tetap merasa ditimbuni masalah, sampai ia
sendiri menyelesaikannya menurut kepuasannya.
Keempat,
Dengan berubahnya minat dan pola perilaku, maka nilai-nilai juga berubah. Apa
yang pada masa kanak-kanak dianggap penting, sekarang setelah hampir dewasa
tidak penting lagi. Misalnya, sebagian besar remaja tidak lagi mengaggap bahwa
banyaknya teman merupakan petunjuk popularitas yang lebih penting dari pada
sifat-sifat yang dikagumi dan dihargai oleh teman-teman sebaya, sekarang mereka
mengerti bahwa kualitas lebih pentingdari pada kuantitas.
Kelima,
Sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Mereka
menginginkan dan menuntut kebebasan, tetapi mereka sering takut bertanggung
jawab akan akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk dapat mengatasi
tanggungjawab tersebut.
d.      Masa
Remaja sebagai usia bermasalah.
Setiap
periode mempunya masalahnya sendiri-sendiri, namun masalah remaja sering
menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun anak
perempuan. Terdapat dua alasan bagi kesulitan itu, Pertama, sepanjang
kanak-kanak, masalah anak-anak sebagian diselesaikan oleh orang tua dan
guru-guru sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi
masalah. Kedua, karena para remaja merasa diri mandiri sehingga mereka ingin
mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orang tua dan guru-guru.
e.       Masa
Remaja sebagai masa mencari identitas.
Identitas
diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa
peranannya dalam masyarakat, apakah ia seorang anak atau seorang dewasa? Apakan
nantinya ia dapat menjadi suami atau ayah? Apakah ia mampu percaya diri
sekalipun latar belakang ras atau agama atau nasionalnya membuat bebrapa orang
merendahkannya? Secara keseluruhan, apakah ia akan berhasil atau akan gagal.
f.       Masa
Remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan.
Adanya
keyakinan bahwa orang dewasa mempunyai pandangan yang buruktentang remaja.
Membuat peralihan ke masa dewasa menjadi sulit. Hal ini menimbulkan banyak
pertentangan dengan orang tua dan antara orang tua dan anak terjadi jarak yang
menghalangi anak untuk meminta bantuan orang tua untuk mengatasi pelbagai
masalahnya.
g.      Masa
Remaja sebagai masa yang tidak realistis.
Remaja
cenderung memandang kehidupan melalui kaca berwarna merah jambu. Ia melihat
dirinya dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagai mana
adanya terlebih dalam hal cita-cita. Cita-cita yang tidak realistik ini, tidak
hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-temannya,
menyebabkan menigginya emosi yang merupakan ciri dari awal masa  remaja. Semakin tidak realistik cita-citanya
semakin ia menjadi marah. Remaja akan sakit hati dan kecewa apabila orang lain
mengecewakannya atau kalo ia tidak berhasil mencapai tujuan yang ditetapkannya
sendiri.
h.      Masa
remaja sebagai ambang masa dewasa
Dengan
semakin mendekatnya usia kematangan yang sah para remaja menjadi gelisah untuk
meninggalkan stereotif belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka
sudah hampir dewasa. Berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa belum cukup.
Oleh karena itu remaja mulai memusatkan diri para prilaku yang dihubungkan
dengan status dewasa, yaitu merokok,minum-minuman keras,menggunakan obat-obatan
dan terlibat dalaam perubahan seks, mereka menganggap bahwa perilaku ini akan
memberikan citra yang mereka inginkan.
D.    Tugas
Perkembangan pada Masa Remaja
Tugas perkembangan pada masa remaja
menuntut perubahan besar dalam sikap dan pola prilaku anak, akibatnya hanya
sedikit anak laki-laki dan perempuan yang dapat diharapkan untuk menguasai
tugas-tugas tersebut selama awal masa remaja apalagi mereka yang matangnya
terlambat. Kebanyakan harapan yang ditumpukan pada hal ini adalah bahwa remaja
muda akan meletakan dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola prilaku.
Bagi remaja yang sangat mendambakan
kemandirian, usaha untuk mandiri secara emosional dari orang tua dan
orang-orang dewasa lain merupakan tugas perkembangan yang mudah namun
kemandirian emosi tidaklah sam dengan kemandirian prilaku. Banyak remaja yang
ingin mandiri,juga ingin dan membutuhkan rasa aman yang diperoleh dari
ketergantunagn emosi pada orang tua atau orang-orang dewasa lain, hal ini
menonjol pada remaja yang statusnya dalam kelompok sebaya tidak meyakinkan atau
yang kurang memiliki hubungan yang akrab denagn anggota kelompok.
Perubahan
Tubuh Selama Masa Remaja
Perubahan Eksternal 
 | 
  
Perubahan Internal 
 | 
 
Tinggi 
Rata-rata anak perempuan mencapai
  tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan belas tahun. Dan
  rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun sesudahnya. Lihat gambar 6-2 anak
  yang masa bayi diberi imunisasi biasanya lebih tinggi, dari usia ke usia,
  dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi imunisasi, yang karena itu lebih
  banyak menderita sakit sehingga cenderung memperlibatkan pertumbuhan. 
Berat 
Perubahan berat badan mengikuti
  jadwal yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi berat badan sekarang
  tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak
  atau tidak mengandung lemak sekali. 
Proporsi tubuh 
Berbagai anggota tubuh lambat
  laun mencapai perbandingan tubuh yang baik . Misalnya,badan melebar dan
  memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang. 
Organ Seks 
Baik organ sexs pria maupun organ
  sexs wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja , tetapi
  fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian. 
Ciri-ciri Sexs
  Sekunder 
Yang utama berada pada tingkat
  perkembangan yang matang pada akhir masa remaja. 
 | 
  
Sistem Pencernaan 
Perut menjadi lebih panjang tidak
  lagi terlampau berbentuk pipa ,usus bertambah panjang dan besar,otot-otot di
  perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal ,lebih kuat ,hati
  bertambah kuat dan kerongkongan menjadi lebih panjang. 
Sistem peredaran
  darah  
Jantung tumbuh pesat selama masa
  remaja pada usia 17 atau 18 ,beratnya 12kali lebih berat pada waktu lahir .
  Panjang lebar dinding pembuluhdarah meningkat dan mencapai tingkat kemangatan
  bilamana jantung sudah matang. 
Sistem Pernafasan 
Kapasitas paru-paru anak
  perempuan hampir matang pada usia 17 tahun ,anak laki-laki mencapai tingkat
  kematangan beberapa tahun kemudian. 
Sistem Endokrin 
Kegiatan gonad yang mmeningkat
  pada masa puber menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem
  endokrin pada awal masa puber . Kelenjar-kelenjar Sexs berkembang pesat dan
  berfungsi,meskipun belum mencapai ukuran matang sampai akhir masa remaja atau
  awal masa dewasa. 
Jaringan tubuh  
Perkembangan kerangka berhenti
  rata-rata pada usia 18,jaringan ,selain tulang,terus berkembang sampai tulang
  mencapai ukuran matang,khususnya bagi perkembangan jaringan otot. 
 | 
 
E.     Keadaan
Emosi Selama Masa Remaja
Secara tradisional masa remaja di anggap
sebagai periode “ badai dan tekanan”, suatu masa diman ketegangan emosi
meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Pertumbuhan pada
tahun-tahun awal masa puber terus berlangsung tetapi berjalan agak lambat.
Tidak semua remaja mengalami masa badai
dan tekanan. Namun benar juga bila  sebagian
besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi
dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang
baru.
Pola
emosi pada masa remaja
 Remaja tidak lagi mengungkapkan amarahnya dan
dengan cara gerakan amarah yang eledak-ledak, melainkan dengan menggerutu,
tidak mau berbicara, atau dengan suara keras mengritikorang-orang yang
menyebabkan amarah. Remaja juga iri hati terhadap orang yang memiliki benda
lebih banyak. Ia tidak mengeluh dan menyesal diri sendiri, seperti yang
dilkukan anak-anak, Remaja suka bekerja sambilan agar dapat memperoleh uang
untuk memberi barang yang diinginkan atau bila perlu berhenti sekolah untuk
mendapatkannya.
Kematangan
Emosi
Untuk mencapai kematangan emosi, remaja
harus belajar memperoleh gambaran tentang situasi-situasi yang dapat
menimbulkan reaksi emosional. Adapun caranya adalah dengan membicarakan
pelbagai masalah pribadinya dengan orang lain. Keterbukaan, perasaan dan
masalah pribadi dipengaruhi sebagian oleh tingkat kesukaannya pada “ orang
sasaran” ( yaitu orang yang kepadanya remaja mau mengutarakan pelbagai
kesulitannya, dan oleh tingkat penerimaan orang sasaran itu).
F.     Perubahan
Sosialdalam Perilaku Sosial
Dari
semua perubahan yang terjadi dalam sikap dan prilaku sosial, yang paling
menonjol terjadi di bidang hubungan heteroseksual. Dalam waktu yang singkat
remaja mengadakan perubahanradikal, yaitu dari tidak menyukai lawan jenis
sebagai teman menjadi lebih menyukai teman dari lawan jenisnya dari pada teman
sejenis. Pelbagai kegiatan sosial, baik kegiatan dengan sesama jenis atau lawan
jenis biasanya mencapai puncaknya selama tahun-tahun tingkat menengah atas.
Pengelompokan Sosial
  Remaja 
 | 
 
Teman Dekat 
Remaja biasanya mempunyai dua
  atau tiga orang teman dekat, atau sahabat karib. Mereka adalah sesama seks
  yang mempunyai minat dan kemampuan yang sama. Teman dekat saling mempengaruhi
  satu sama lain meskipun kadang-kadang juga bertengkar. 
Kelompok Kecil 
Kelompok ini biasanya terdiri
  dari kelompok teman –teman dekat, pada mulanya terdiri dari seks yang sama,
  tetapi kemudian meliputi kedua jenis seks. 
Kelompok Besar 
Kelompok besar, yang terdiridari
  beberapa kelompok kecil dan kelompok teman dekat, berkembang dengan
  meningkatnya minat akan pesta dan berkencan. Karena kelompok ini besar, maka
  penyesuaian minat berkurang di antara anggota-anggotanya sehingga terdapat
  jarak sosial yang lebih besar di antara mereka. 
Kelompok yang terorganisir 
Kelompok pemuda yang dibina oleh
  orang dewasa dibentuk oleh sekolah dan organisasi masyarakat untuk memenuhi
  kebutuhan sosial para remaja yang tidak mempunyai klik atau kelompok besar.
  Banyak remaja yang mengikuti kelompok seperti itu merasa teratur dan
  berkurang minatnya ketika berusia enam belas atau tujuh belas tahun. 
Kelompok Geng 
Remaja yang tidak termasuk klik
  atau kelompok besar dan yang merasa tidak puas denagn kelompok yang
  terorganisasi mungkin mengikuti kelompok grng. Anggota geng yang biasanya
  terdiri dari anak-anak sejenis dan minat utama mereka adalah untuk menghadapi
  penolakan teman-teman melalui prilaku antisosial. 
 | 
 
Kondisi-kondisi yang Menyebabkan Remaja Diterima
atau Ditolak
a.    Sindroma
Penerimaan
·        
Kesan pertama yang
menyenangkan sebagai akibat dari penampilan yang menarik, sikap yang tenang,
dan gembira.
·        
Reputasi sebagai
seorang yang sportif menyenangkan.
·        
Penampilan diri yang
sesuai dengan penampilan teman-teman sebaya.
·        
Prilaku sosial yang
ditandai oleh kerja sama,tanggung jawab, panjang akal,kesenangan bersama
orang-orang lain, bijaksana dan sopan.
·        
Matang, terutama dalam
hal pengendalian serta kemauan untuk mengikuti peraturan-peraturan.
·        
Suatu kepribadian yang
menimbulkan penyesuaian sosial yang baik seperti jujur, setia, tidak
mementingkan diri sendiri dan ekstravensi.
·        
Status sosial ekonomi
yang sama atau sedikit diatas anggota-anggota lain dalam kelompoknya dan
hubungan yang baik dengan anggota-anggota keluarga.
Tempat
tinggal yang dekat dengan kelompok sehingga mempermudah hubungan dan
partisipasi dalam pelbagai kelompok lain.
b.    Sistem
Alienasi
·        
Kesan pertama yang kurang
baik karena penampilan diri yang kurang menarik atau sikap menjauhkan diri yang
mementingkan diri sendiri.
·        
Terkenal sebagai
seorang yang tidak sportif.
·        
Penampilan yang tidak
sesuai dengan standar kelompok dalam hal daya tarik fisik atau tenang kerapian.
·        
Prilaku sosial yang
ditandai oleh perilaku menonjolkan diri, mengganggu dan menggertak orang lain,
senang memerintah, tidak dapat bekerja sama dan kurang bijaksana.
·        
Kurangnya kematangan,
terutama kelihatan dalam hal pengendalian emosi, ketenangan, kepercayaan diri
dan kebijaksanaan.
·        
Sifat-sifat kepribadian
yang mengganggu orang lain seperti mementingkan diri sendiri, keras kepala,
gelisah dan mudah marah.
·        
Status sosioekonomi
berada dibawah status sosioekonomi kelompok dan hubungan yang buruk dengan anggota-anggota
keluarga.
·        
Tempat tinggal yang
terpencil dari kelompok atau ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan
kelompok karena tangggung jawab keluarga atau karena bekerja sambilan.
G.    Beberapa
Minat Remaja
1.      Minat
Rekreasi
MINAT REKREASI REMAJA 
 | 
  |
Permainan dan olah raga 
Permainan dan olah raga yang
  terorganisasi tidak menarik lagi dalam perjalanan masa remaja, dan remaja
  mulai menyukai olah raga tontonan, permainan-permainan yang menuntut
  keterampilan intelektual seperti permainan kartu, bertambah popular. 
Bersantai 
Remaja gemar bersantai-santai dan
  mengobrol dengan teman-teman. Mereka makan sambil membicarakan orang lain
  dengan bergurau. Remaja yang lebih besar merokok, minum-minuman keras atau
  minum obat-obatan terlarang. 
Bepergian 
Remaja senang bepergian selama
  libur dan ingin pergi jauh-jauh dari rumah. Bagi banyak remaja hal ini
  dimungkinkan karena orang tua yang kaya dan adanya rumah-rumah penginapan
  khusus untuk kwula muda. 
Hobi 
Karena sebagian besar hobi
  merupakan kegiatan rekreasi seorang diri maka remaja yang tidak popular lebih
  meminat pada hobi dibandingkan denagn bentuk reaksi lainnya. Banyak remaja
  melakukan pelbagai hobi yang yang bermanfaat, remaja perempuan menjahit
  bajunya sendiri, remaja laki-laki gemar memperbaiki radio, sepeda atau mobil. 
Dana 
Meskipun banyak anak laki-laki
  tidak menyenangi dansa, tetapi mereka, seperti halnya anak perempuan,
  berusaha menjadi pedansa yang baik karena dansa merupakan bagian yang penting
  dari berkencan. 
 | 
  
Membaca 
Karena remaja telah membatasi
  waktunya untuk membaca sebagai rekreasi, mereka cenderung lebih menyukai
  majalah dari pada buku-buku lama, lama-kelamaan buku-buku komik tidak lagi
  menarik dan surat kabar semakin menjadi popular. 
Menonton 
Menonton film merupakan kegiatan
  klik yang digemari dan selanjutnya menjadi kegiatan bekencan yang popular.
  Anak perempuan lebih menyukai film yang romantis sedangkan anak laki-laki
  menyukai film petualangan. 
Radio dan Kaset 
Remaja gemar mendengarkan radio
  sambil belajar atau mengikuti bentuk-bentuk hiburan untuk seorang diri. Yang
  paling digemari adalah program-program musik popular. Mereka juga gemar
  mendenagrkan tape recorder atau kaset. 
Televisi 
Menonton televisi lama kelamaan
  tidak menarik, sebagian karena remaja smakin kritis pada acara-acara televisi
  dan sebagian lagi karena mereka tidak dapat belajar atau membaca sambil
  menonton televisi. Gambar 8-4 menunjukan bagaimana pilihan acara televisi
  dipengaruhi oleh mereka yang bersama-sama remaja menonton acara-acara
  tersebut(23) 
Melamun 
Dalam lamunan remaja yang khas,
  remaja membayangkan sebagai pahlawan yang dieluelukan oleh kelompok sebaya
  karena prestasinya yang tinggi. Melamun merupakan bentuk rekreasi yang
  popular diantara remaja apabila mereka merasa bosan atau kesepian. 
 | 
 
2.    Minat-minat
Pribadi
a.  Minat
pada penampilan diri
Minat pada penampilan diri tidak hanya
mencakup pakaian tetapi juga mencakup perhiasan pribadi, kerapihan,daya tarik
dan bentu tubuh yang sesuai dengan seksnya.
b. Minat
pada pakaian
Karena penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian
sosial sangat dipengaruhi oleh sikap teman-teman sebaya terhadap pakaian, maka
sebagian besar remaja berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan apa yang
dikehendaki kelompok dalam hal berpakaian.
c.  Minat
pada prestasi
Prestasi yang baik dapat memberikan
kepuasan pribadi dan ketenaran. Inilah sebabnya mengapa prestasi, baik dalam
olah raga,tugas-tugas sekolah maupun pelbagai kegiatan sosial menjadi minat
yang kuat sepanjang masa remaja.
d. Minat
pada kemandirian
Keinginan yang kuat untuk mandiri berkembang
pada awal masa remaja dan mencapai puncaknya menjelang periode ini berakhir.
e.  Minat
pada uang
Minat ini terutama berkisar pada
bagaimana caranya mendapatkan uang sebanyak mungkin,tanpa memperdulikan jenis
pekerjaan yang dilakukan.
3.    Minat
Sosial
Minat-minat sosial yang umum pada
remaja, yaitu:
Pesta 
Minat terhadap pesta dengan
  teman-teman lawan jenis pertama kali tampak sekitar usia tiga belas atau
  empat belas tahun. Sepanjang masa remaja anak perempuan lebih menyukai pesta
  daripada anak laki-laki. 
Minum Minuman Kearas 
Minuman keras pada saat berkencan
  atau pesta semakin bertambah popular selama masa remaja, remaja perempuan
  bersama teman-teman sejenis jarang minum minuman keras dibandingkan denagn
  remaja laki-laki. 
Obat-Obatan Terlarang 
 Meskipun tidak bersifat universal,
  penggunaan obat-obatan terlarang merupakan kegiatan klik dan kegiatan pesta
  yang popular, yang dimulai pada awal masa remaja, Banyak remaja mencoba
  obat-obatan ini karena “harus dicoba”,meskipun beberapa kemudian menjadi
  kecanduan. 
Percakapan 
Setiap remaja memperoleh rasa
  aman bila berada di antara teman-teman dan membicarakan hal-hal yang menarik
  atau yang mengganggunya. Pertemuan-pertemuan seperti ini merupakan kesempatan
  untuk mengeluarkan isi hati dan memperoleh pandangan baru terhadap masalah
  yang dihadapi. 
 | 
  
Menolong orang Lain 
Sangat kawula muda sangat
  berminat untuk menolong mereka yang merasa dirinya tidak mengerti,
  diperlakukan kurang baik atau yang merasa tertekan. Lama kelamaan minat ini
  berkurang, karena dua hal. Pertama, remaja mulai merasa bahwa tidak ada yang
  dapat mereka lakukan untuk memperbaiki kekeliruan-kekeliruan ini, dan kedua,
  mereka merasa bahwa Usaha-usaha meraka seringkali tidak di hargai. 
Peristiwa Dunia 
Melalui pelajaran-pelajaran di
  sekolah dan media masa, remaja seringkali mengembangkan minat terhadap
  pemerintah, politik dan peristiwa-peristiwa dunia. Minat ini diungkapkan
  terutama melalui bacaan dan pembicaraan-pembicaraan dengan teman-teman,
  guru-guru dan orang tua. 
Kritik dan Pembaruan 
Hampir semua kawula muda,
  terutama remaja perempuan, menjadi kritis dan berusaha memperbaiki orang tua,
  teman-teman,sekolah, dan masyarakat. Kritik-kritik mereka biasanya bersifat
  merusak, bukan kritik membangun, dan usul-usul untuk memperbaiki biasanya
  tidak praktis. 
 | 
 
4.      Minat
pendidikan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Remaja
  Terhadap Pendidikan 
 | 
 
·        
  Sikap teman sebaya
  berorientasi atau berorientasi kerja. 
·        
  Sikap orang tua
  menganggap pendidikan sebagai batu loncatan kearah sekolah; mobilisasi sosial
  atau hanya sebagai suatu kewajiban karena diharushan oleh hukum. 
·        
  Nilai-nilai yang
  menunjukan keberhasilan atau kegagalan akademis. 
·        
  Relevasi atau nilai
  praktis dari berbagai mata pelajaran.lihar gambar 8-5 
·        
  Sikap terhadap
  guru-guru, pegawai tata usaha dan kebijaksanaan akademia serta disiplin. 
·        
  Keberhasilan dalam
  berbagai kegiatan ekstra kurikuler. 
·        
  Derajat dukung sosial
  di antara teman-teman sekelas. 
 | 
 
5.      Minat
pada Pekerjaan
Abak laki-laki
menginginkan pekerjaan yang menarik dan menggairahkan tanpa memperhatikan
kemampuan yang dituntut pekerjaan atau oleh kesempatan yang ada untuk
memperoleh pekerjaan. Mereka juga menginginkan pekerjaan yang bermartabat
tinggi,sekalipun bayarannya lebih sedikit dari pada berbagai pekerjaan yang
tidak terlampau bergengsi. Banyak anak laki-laki dari keluarga yang statusnya
rendah, berharap mencapai status sosial yang lebih tinggi melalui pekerjaan
pada umumnya anak perempuan memilih pekerjaan yang memberikan rasa aman dan
yang tidak banyak menuntut waktu. Dalam memilih waktu biasanya perempuan menekankan
unsur melayani orang lain seperti mengajar atau merawat. Pada akhir masa
remaja, minat pada karier sering kali menjadi sumber pikiran.
6.      Minat
pada agama
Pola Perubahan Minat Religius 
 | 
 
Periode Kesadaran Religius 
Pada saat remaja mempersiapkan
  diri untuk menjadi anggota gereja yang dianut orang tua, minat religiusnya
  meninggi sebagai akibat dari meningktnya minat ini, ia mungkin menjadi
  bersemangat mengenai agama-sampai-sampai ia mempunyai keinginan untuk
  menyerahkan kehidupan untuk agama-atau malah meragukan keyakinan yang
  diterima mentah-mentah selama masa kanak-kanak seringkali remaja
  membandingkan keyakinannya dengan keyakinan teman-teman, atau menganalisis
  keyakinannya secara kritis sesuai dengan meningkatnya pengetahuan remaja. 
Periode Keraguan Religius 
Berdasarkan penelitian secara
  kritis terhadap keyakinan masa kanak-kanak, remaja sering bersikap skeptis
  pada berbagai bentuk religius, seperti berdoa dan upacara-upacara gereja yang
  formal, dan kemudian mulai meragukan ajaran religius, seperti ajaran mengenal
  sifat tuhan dan kehidupan setelah mati. Bagi beberapa remaja keraguan ini
  dapat membuat mereka kurang taat pada agama, sedangkan remaja yang lain
  berusaha untuk mencari kepercayaan lain yang dapat lebih memnuhi kebutuhan
  daripada kepercayaan yang dianut oleh keluarganya. 
Periode Rekonstruksi Agama 
Lambat atau cepat remaja
  membutuhkan keyakinan agama meskipun ternyata keyakinan pada masa kanak-kanak
  tidak lagi memuaskan. Bila hal ini terjadi ia mencari kepercayaan
  baru-kepercayaannya pada sahabat karib sesama jenis atau lawan jenis, atau
  kepercayaan pada salah satu kultus agama baru. Kualitas ini selalu muncul di
  berbagai negara dan mempunyai daya tarik yang kuat bagi remaja dan pemuda
  yang kurang mempunyai ikatan religius. Pemuda biasanya merupakan mangsa bagi
  setiap kultus religius yang berada atau baru. 
 | 
 
7.      Minat
pada Simbol Status
Simbol Status merupakan
simbol prestise yang menunjukan bahwa arang yang memilikinya lebih tinggi atau
mempunyai status yang lebih tinggi dalam kelompok. Selama masa remaja simbol
status mempunyai. Empat fungsi: menunjukan pada orang-orang lain bahwa remaja
mempunyai status sosial ekonomi yang lebih tinggi daripada teman-teman lain
dalam kelompok; baawa remaja mencapai prestasi yang tinggi; bahwa remaja
bergabung dengan kelompok dan merupakan anggota yang diterima kelompok karena
penampilan atau perbuatan anggota kelompok yang lain; dan bahwa remaja
mempunyai status hampir dewasa di dalam masyarakat.
8.      MinatSeks
Dan Prilaku Seks
Minat dan prilaku seks
yang berkisar di sekitar heteroseksualitas mempunayi dua unsur yang terpisah.
Pertama, perkembangan pola perilaku yang melibatkan aggota kedua kelompok seks,
dan kedua, perkembangan sikap sehubungan dengan hubungan kedua kelompok seks.
Perbedaan dengan kegiatan heteroseks remaja dimasa lampau terletak dalam dua
hal; Pertama, tahap-,3hap perilaku heteroseks saat ini lebih campur aduk
dibandingkan dengan tahap-tahap dimasa lampau, dan kedua perilaku seksual
sekarang lebih besas.
Efek penggolongan peran-seks pada remaja
Ada banyak akibat dari
penggolongan peran seks pada remaja, yang terpenting diantaranya adalah
perasaan keunggulan pria, prasangka seks, prestasi rendah dalam berbagai
kegiatan yang dianggap tidak sesuai dengan peran seks. Dan takut akan berhasil
pada anak perempuan karena kemungkinan akan menghadapi noda dalam
ketidakpatutan seks.
H.    Perubahan
Moral
Perubahan Fundamental
  Dalam Moralitas Selama Masa Remaja 
 | 
 
·        
  Pandangan moral
  individu makin lama makin menjadi lebih abstrak dan kurang konkret. 
·        
  Keyakinan moral lebih
  terpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah. Keadilan muncul
  sebagai kekuatan moral yang dominan. 
·        
  Penilaian moral
  mejadi semakin kognitif. Ini mendorong remaja lebih berani menganalisis kode
  sosial dan kode pribadi dari pada masa kanak-kanak dari berani mengambil
  keputusan terhadap berbagai masalah moral yang dihadapi. 
·        
  Penilaian moral
  menjadi kurang egosentris. 
·        
  Penilaian moral
  secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral
  merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan psikologis. 
 | 
 
I.       Perubahan
Kepribadian
Kondisi-kondisi yang mempengaruhi
konsep diri remaja.
Ø  Usia
kematangan.
Remaja yang matang
lebih awal, yang diperlakukan seperti orang yang hampir dewasa, mengembangkan
konsep diri yang menyenangkan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan baik.
Remaja yang matang terlambat, yang diperlakukan seperti anak-anak, merasa
salaah dimengerti dan bernasib kurang baik sehingga cenderung berprilaku kurang
dapat menyesuaikan diri.
Ø  Penampilan
baru.
Penampilan diri yang
berbeda membuat remaja merasa rendah diri meskipun perbedaan menambah daya
tarik fisik. Tiap cacat fisik merupakan sumber yang memalukan yang
mengakibatkan perasaan rendah diri sebaliknya, daya tarik fisik menimbulkan
penilaian yang menyenangkan tentang ciri kepribadian dan menambah dukungan
sosial.
Ø  Kepatutan
Seks.
Kepatutan seks dalam
penampilan diri,minat, dan prilaku membantu remaja mencapai konsep diri yang
baik, ketidak patutan seks membuat remaja sadar diri dan hal ini membuat akibat
buruk pada prilakunya.
Ø  Nama
dan Julukan
Remaja peka dan
merasamalu bila teman-teman kelompok menilai namanya buruk bila mereka memberi
nama julukan yang bernada cemoohan.
Ø  Hubungan
keluarga
Seorang remaja yang
mempunyai hubungan yang erat dengan seorang anggota keluarga akan mengidentifikasikan
diri dengan orang ini dan ingin mengembangkan pola kepribadian yang sama. Bila
tokoh ini sesama jenis, remaja akan tertolong untuk mengembangkan konsep dri
yang layak untuk jenis seksnya.
Ø  Teman-teman
sebaya
Teman-teman sebaya
mempengaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara. Pertama, konsep diri
remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang kondep teman-teman tentang
dirinya dan kedua, ia berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri
kepribadian yang diakui oleh kelompok.
Ø  Kreativitas
Remaja yang semasa
kanak-kanak didorong agar kreativitas dalam bermain dan tugas-tugas dalam
akademis , mengembangkan perasaan individualitas dan identitas yang memberi
pengaruh yang baik pada konsep dirinya.sebaliknya, remaja yang sejak awal
kanak-kanak didorong untuk mengikuti pola yang sudah diakui akan kurang
mempunyai perasaan identitas dan individualitas.
Ø  Cita-cita
Bila remaja mempunyai
cita-cita yang tidak realistik, ia akan mengalami kegagalan. Hal ini akan
menimbulkan perasaan tidak mampu dan reaksi-reaksi bertahan dimana ia
menyalahkan orang lain atas kegagalannya. Remaja yang realistik tentang
Kemampuanya yang lebih
banyak mengalami keberhasilan daripada kegagalan ini akan menimbulkan
kepercayaan diri dan kepuasan diri yang lebih beasr yang memberikan konsep diri
yang lebih baik.
Hambatan-hambatan Umum untuk Melaksanakan
Peralihan Kematangan
Ø  Dasar
yang buruk
Remaja yang tidak
membentuk dasar yang baik selama masa kanak-kanak tidak akan dapat menguasai
tugas-tugas perkembangan masa remaja. Seperti dijelaskan oleh esineberg, “
perkembangan optimal dalam masa remaja bergantung pada keberhasilan tugas
perkembangan pada masa bayi dan masa kanak-kanak”.
Ø  Terlambat
matang
Remaja yang terlambat
matang tidak dapat mempunyai banyak waktu untuk menguasai tugas-tugas
perkembangan masa remaja dibandingkan dengan remaja yang matang lebih awal atau
anak yang matngnya normal. Banyak diantara remaja yang lterlambat matang baru
menyelesaikan perubahan masa puber pada saat masa remaja hampir berakhir.
Ø  Terlampau
lama diperlakukan seperti anak-anak
Remaja yang terlambat
matang sering diperlakukan seperti anak-anak pada saan temam-teman sebayanya
diperlakuakn sebagai orang hampir dewasa. Akibatnya, remaja dapat mengembangkan
perasaan kurang mampu untuk memikul hak, keistimawaan, dan tanggung jawab
sejalan dengan tanggung jawabnya.
Ø  Perubahan
peran.
Remaja yang bekerja
setelah menamatkan SLA atau setelah berhenti sekolah segera mengalami perubahan
peran yang derastis. Ia harus menjalankan peran dewasa lebih awal dibandingkan
dengan teman-teman sebayanya yang melanjutkan pendidikan, dan kurang mempunyai
kesempatan untuk mencegah peralihan yang lambat kemasa dewas.
Ø  Ketergantungan
yang terlampau lama.
Keadaan yang
ketergantungan yang terlampau lama,seperti bila remaja melanjutkan pendidikan
sampai awal masa dewasa, merupakan rintangan membuat peralihan kemasa dewasa.
Anak perempuan, sebagai kelompok, cenderung dipaksa berada dalam keadaan
ketergantungan yang terlalu lamu dibandingkan dengan anak laki-laki, oleh
karena itu mereka mengalami hambatan dalam melakukan peralihan ke masa dewasa.
J.      Bahaya
Psikologis
Ø  Perilaku
Sosial
Dibidang
perilaku sosial, Ketidak matangan ditunjukan dalam perilaku lebih memilih pola
pengelompokan yang kekanak-kanakan dan kegiatan sosial dengan teman-teman
sabaya sesama jenis dan dalam kurang adanya dukungan oleh kelompok sebaya, yang
memperkecil kesempatanremaja untuk mempelajari pola prilaku sosial yang lebih
matang.
Ø  Perilaku
seksual
Ketidak
matangan sangat matang dalam bidang prilaku seksual. Hal ini disebabkan karena
penyesuaian dari sikap bermusuhan dengan lawan jenis, yang merupakan ciri dari
akhir masa kanak-kanak dan masa puber, menjadi sikap menaruh minat dan
mengembangkan kasih sayang kepada mereka, merupakan penyesuain yang radikal.
Ø  Perilaku
Moral
Dalam
beberapa bidang, ketidak matangan lebih berbahaya untuk penyesuain pribadi dan
penyesuain sosial yang baik dari pada moral. Remaja yang meletakan standar
perilaku yang tidak realistik bagi diri sendiri merasa bersalah bila prilaku
mereka tidak bisa mengikuti standar-standar ini. Remaja yang meletakan standar
tinggi yang tidak realistik bagi orang lain menjadi kecewa dan bertengkar bila
orng-orang tidak memenuhi standar-standar ini. Ini dapat dan sering kali
mengakibatkan putusnya ikatan-ikatan emosional dengan anggota-anggota keluarga
dan dengan teman-teman sebaya.
Ø  Hubungan
Keluarga
Ketidakmatangan
dalam hubungan keluarga seperti yang ditunjukan oleh adanya pertengkaran dengan
anggota-anggota keluarga, terus menerus mengkritik atau membuat komentar-komentar
yang merendahkan tentang penampilan atau perilaku anggota keluarga, sering
terjadi selama tahun-tahun awal masa remaja. Pada saan ini hubungan-hubungan
keluarga biasanya berada pada titik rendah.
kibat  ketidakmatangan
Remaja yang mempengaruhi bahwa sikap dan
prilakunya dianggap “ tidak matang” oleh kelompok sosial yang menyadari bahwa
orang lain memandangnya tidak mampu menjalankan peran dewasa yang baik, akan
mengembangkan kompleks rendah diri. Meskipun mereka tidak meletakan standar-standar
yang rendah diri bagi dirinya sendiri, akan terdapat kesenjangan antara apa
yang di inginkan dan apa pandangannya tentang dirinya sendiri-sendiri tercermin
dalam dugaan mengenaiapa pandanagan orang lain tentang diiri mereka. Kalau
kesenjangan ini kecil, remaja akan mengalami sedikit ketidakpuasan, tetapi
kalau kesenjangan ini lebar, maka ia cenderung menganggap dirinya sendiri tidak
berharga dan merenung atau bahkan mencoba bunuh diri.
Tanda bahaya yang
  umum dari ketidakmampuan penyesuaian diri remaja 
 | 
 
·        
  Tidak bertanggung
  jawab, dalam perilaku mengabaikan pelajaran, untuk bersenang-senang dan
  mendapatkan dukungan sosial. 
·        
  Sikap yang sangat
  agresif dan sangat yakin pada diri sendiri. 
·        
  Perasaan tidak aman,
  yang menyebabkan remaja patuh mengikuti standar-standar kelompok. 
·        
  Merasa ingin pulang
  bila berada jauh dari lingkungn yang terkenal. 
·        
  Perasaan menyerah. 
·        
  Terlalu banyak
  berkhayal untuk mengimbangi ketidakpuasan yang diperoleh dari kehidupan
  sehari-hari. 
·        
  Mundur ketingkat
  prilaku yang sebelumnya agar disenangi dan diperhatikan. 
·        
  Menggunakan meknisme
  pertahanan seperti reonalisasi proyeksi, berkhayal, dan memindahkan. 
 | 
 
K.    Kebahagiaan
Dalam Masa Remaja
Kebahagiaan yang merupakan ciri akhir
masa remaja, Sebagian Disebabkan karena remaja yang lebih tua diberi status
yang lebih banyak dalam usaha mempertahankan tingkat perkembangannya
dibandingkan pada awal masa remaja. Misalnya, Remaja lebih diberi kebebasan dan
oleh karenanya tidak banyak mengalami kekecewaan. Yang lebih penting lagi, ia
lebih relistik akan kemampuannya dan meletakan tujuan sesuai dengan apa yang
bisa dicapai ia terus menerus berusaha dan mengarahkan usahanya untuk mencapai
tujuannya; dan ia menambah kepercayaan diri berdasarkan pada pengetahun
mengenai keberhasilan dimasa-masa lalu yang melawan peran perasaan-perasaan
tidak mampu yang menggangu ia saat ia lebih muda.
Kalau remaja realistik tentang derajat
penerimaan yang dapat mereka capai dan merasa puas pada orang-orang yang
menerima mereka dan menunjukan kasih sayang pada orang-orang tersebut,kemungkinan
untuk merasa bahagiya akan meningkat. Penting disadari bahwa memenuhi kebutuhan
remaja akan kebutuhan akan penerimaan, kasih sayang dan prestasi, ketiga unsur
kebahagyaan bergantung dalam lingkungan atau pada remaja sendiri. Hal ini
berlaku bagi semua usia tetapi terutama pada masa kanak-kanak dan masa remaja ,
pada saat individu bergantung pada keluarganya dan tidak dapat mengendalikan
lingkungan seperti yang akan dapat dilakukan bila mencapai masa dewasa.
Kalau
pengendalian yang diberikan oleh lingkungan sedemikian rupa sehingga memperoleh
remaja memuaskan kebutuhannya, ia akan bahagya sepanjang kebutuhannya bersipat
realistik dalam arti statistik sesuai dengan 
kemampuannya untuk memenuhinya. Sebagian besar remaja menjadi lebih
realistik dengan berjalannya masa remaja , hal ini dapat menjelaskan mengapa ia
cenderung berbahagya dan merasa lebih puas dengan kehidupannya dibandingkan
ketika masih ada dalam periode tidak realistik dalam awal masa remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B., PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, Jakarta : Erlangga edisi kelima Kamus besar bahasa Indonesia, 2002 : 1118
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B., PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, Jakarta : Erlangga edisi kelima Kamus besar bahasa Indonesia, 2002 : 1118
Do you understand there's a 12 word sentence you can tell your man... that will induce deep emotions of love and instinctual attraction for you buried inside his heart?
BalasHapusBecause deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's impulse to love, treasure and care for you with his entire heart...
12 Words Who Fuel A Man's Love Response
This impulse is so built-in to a man's genetics that it will drive him to try better than ever before to make your relationship the best part of both of your lives.
Matter-of-fact, triggering this mighty impulse is so mandatory to getting the best possible relationship with your man that the moment you send your man one of these "Secret Signals"...
...You will instantly find him open his mind and heart to you in such a way he haven't expressed before and he will distinguish you as the only woman in the world who has ever truly tempted him.