Selasa, 10 September 2013

Psikologi Perkembangan ( Masa Remaja)

MASA REMAJA

A.      Definisi Masa Remaja
Secara psikologis, masa remaja dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak.....integrasi dalam masyarakat ( dewasa) mempunyai banyak aspek efektif kurang lebih berhubungan dengan masa puber....termasuk juga perubahan intelektual yang khas dari cara berfikir remaja ini memungkinkannya untuk mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini.

B.       Tahun-tahun Masa Remaja
Secara umum masa remaja dibagi menjadi dua bagian, yaitu awal masa dan akhir masa remaja. Garis pemisah antara awal masa dan akhir masa remajaterletak kira-kira disekitar usia tujuh belas tahun; usia saat mana rata-rata setiap remaja memasuki sekolah menengah tingkat atas. Ketika remaj duduk di kelas terakhir, biasanya orang tua menganggapnya hampir dewasa dan berada di ambang perbatasan untuk memasuki dunia kerja orang dewasa, melanjutkan ke pendidikan tinggi, atau menerima pelatihan kerja tertentu. Status disekolah juga membuat remaja sadar akan tanggung jawab yang sebelumnya belum pernah terpikirkan. Kesadaran akan status formal yang baru, baik dirumah maupun di sekolah, mendorong sebagian besar remaja untuk perprilaku lebih matang.
Awal masa remaja berlangsung kira-kira dari tiga belas tahun sampai enam belas atau tujuh belas tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 atau 17 tahun sampai delapan belas tahun, yaitu usia matang secara hukum. Dengan demikian akhir masa remaja merupakan periode yang sangat singkat.



C.      Ciri-ciri MasaRemaja
a.       Masa Remaja sebagai Periode yang Penting
Bagi sebagian besar anak muda, usia antara dua belas dan enam belas tahun merupakan tahun kehidupan yang pernah kejadian sepanjang menyangkut pertumbuhan dan perkembangan. Tak dapat disangkal, selama kehidupan janin dan tahun pertama atau kedua setelah kelahiran, perkembangan berlangsung semakin cepat, dan lingkungan yang baik semakin menentukan, tetapi yang bersangkutan sendiri bukanlah remaja yang memperbatinkan perkembangan atau kurangnya perkembangan dengan kagum, senang dan takut.
Perkembangan fisik yang cepat dan penting disertai dengan cepatnya perkembangan mental yang cepat, terutama pada awal masa remaja. Semua perkembangan itu menimbulkan perlunya penyesuaian mental dan perlunya membentuk sikap, nilai dan minat baru.

b.      Masa Remaja sebagai Masa Peralihan
Apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan akan yang datang. Bila anak-anak beralih dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, anak-anak harus “meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan” dan juga harus mempelajari pola prilaku dan sikap baru untuk menggantikan prilaku dan sipat yang sudah ditinggalkan.
Namun perlu disadari bahwa apa yang telah terjadi akan meninggalkan bekasnya dan yang mempengaruhi pola prilsku dan sikap yang baru.

c.       Masa Remaja sampai periode perubahan.
Ada lima perubahan yang sama yang hampir bersifat universal, yaitu:
Pertama meningginya emosi, yang intensitasnya bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Karena perubahan emosi biasanya terjadi lebih cepat selama masa awal remaja, maka meningginya emosi lebih menonjol pada masa awal periode akhir masa remaja.
Kedua, perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial untuk dipesankan, menimbulkan masalah baru. Bagi remaja muda, masalah baru yang timbul tampaknya lebih banyak dan lebih sulit diselesaikan dibandingkan masalah yang dihadapi sebelumnya. Remaja akan tetap merasa ditimbuni masalah, sampai ia sendiri menyelesaikannya menurut kepuasannya.
Keempat, Dengan berubahnya minat dan pola perilaku, maka nilai-nilai juga berubah. Apa yang pada masa kanak-kanak dianggap penting, sekarang setelah hampir dewasa tidak penting lagi. Misalnya, sebagian besar remaja tidak lagi mengaggap bahwa banyaknya teman merupakan petunjuk popularitas yang lebih penting dari pada sifat-sifat yang dikagumi dan dihargai oleh teman-teman sebaya, sekarang mereka mengerti bahwa kualitas lebih pentingdari pada kuantitas.
Kelima, Sebagian besar remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Mereka menginginkan dan menuntut kebebasan, tetapi mereka sering takut bertanggung jawab akan akibatnya dan meragukan kemampuan mereka untuk dapat mengatasi tanggungjawab tersebut.

d.      Masa Remaja sebagai usia bermasalah.
Setiap periode mempunya masalahnya sendiri-sendiri, namun masalah remaja sering menjadi masalah yang sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan. Terdapat dua alasan bagi kesulitan itu, Pertama, sepanjang kanak-kanak, masalah anak-anak sebagian diselesaikan oleh orang tua dan guru-guru sehingga kebanyakan remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua, karena para remaja merasa diri mandiri sehingga mereka ingin mengatasi masalahnya sendiri, menolak bantuan orang tua dan guru-guru.

e.       Masa Remaja sebagai masa mencari identitas.
Identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya dalam masyarakat, apakah ia seorang anak atau seorang dewasa? Apakan nantinya ia dapat menjadi suami atau ayah? Apakah ia mampu percaya diri sekalipun latar belakang ras atau agama atau nasionalnya membuat bebrapa orang merendahkannya? Secara keseluruhan, apakah ia akan berhasil atau akan gagal.

f.       Masa Remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan.
Adanya keyakinan bahwa orang dewasa mempunyai pandangan yang buruktentang remaja. Membuat peralihan ke masa dewasa menjadi sulit. Hal ini menimbulkan banyak pertentangan dengan orang tua dan antara orang tua dan anak terjadi jarak yang menghalangi anak untuk meminta bantuan orang tua untuk mengatasi pelbagai masalahnya.

g.      Masa Remaja sebagai masa yang tidak realistis.
Remaja cenderung memandang kehidupan melalui kaca berwarna merah jambu. Ia melihat dirinya dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagai mana adanya terlebih dalam hal cita-cita. Cita-cita yang tidak realistik ini, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi keluarga dan teman-temannya, menyebabkan menigginya emosi yang merupakan ciri dari awal masa  remaja. Semakin tidak realistik cita-citanya semakin ia menjadi marah. Remaja akan sakit hati dan kecewa apabila orang lain mengecewakannya atau kalo ia tidak berhasil mencapai tujuan yang ditetapkannya sendiri.

h.      Masa remaja sebagai ambang masa dewasa
Dengan semakin mendekatnya usia kematangan yang sah para remaja menjadi gelisah untuk meninggalkan stereotif belasan tahun dan untuk memberikan kesan bahwa mereka sudah hampir dewasa. Berpakaian dan bertindak seperti orang dewasa belum cukup. Oleh karena itu remaja mulai memusatkan diri para prilaku yang dihubungkan dengan status dewasa, yaitu merokok,minum-minuman keras,menggunakan obat-obatan dan terlibat dalaam perubahan seks, mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang mereka inginkan.

D.    Tugas Perkembangan pada Masa Remaja
Tugas perkembangan pada masa remaja menuntut perubahan besar dalam sikap dan pola prilaku anak, akibatnya hanya sedikit anak laki-laki dan perempuan yang dapat diharapkan untuk menguasai tugas-tugas tersebut selama awal masa remaja apalagi mereka yang matangnya terlambat. Kebanyakan harapan yang ditumpukan pada hal ini adalah bahwa remaja muda akan meletakan dasar-dasar bagi pembentukan sikap dan pola prilaku.
Bagi remaja yang sangat mendambakan kemandirian, usaha untuk mandiri secara emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lain merupakan tugas perkembangan yang mudah namun kemandirian emosi tidaklah sam dengan kemandirian prilaku. Banyak remaja yang ingin mandiri,juga ingin dan membutuhkan rasa aman yang diperoleh dari ketergantunagn emosi pada orang tua atau orang-orang dewasa lain, hal ini menonjol pada remaja yang statusnya dalam kelompok sebaya tidak meyakinkan atau yang kurang memiliki hubungan yang akrab denagn anggota kelompok.
Perubahan Tubuh Selama Masa Remaja
Perubahan Eksternal
Perubahan Internal
Tinggi
Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan belas tahun. Dan rata-rata anak laki-laki kira-kira setahun sesudahnya. Lihat gambar 6-2 anak yang masa bayi diberi imunisasi biasanya lebih tinggi, dari usia ke usia, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi imunisasi, yang karena itu lebih banyak menderita sakit sehingga cenderung memperlibatkan pertumbuhan.

Berat
Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sekali.

Proporsi tubuh
Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik . Misalnya,badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang.

Organ Seks
Baik organ sexs pria maupun organ sexs wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja , tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian.
Ciri-ciri Sexs Sekunder
Yang utama berada pada tingkat perkembangan yang matang pada akhir masa remaja.


Sistem Pencernaan
Perut menjadi lebih panjang tidak lagi terlampau berbentuk pipa ,usus bertambah panjang dan besar,otot-otot di perut dan dinding-dinding usus menjadi lebih tebal ,lebih kuat ,hati bertambah kuat dan kerongkongan menjadi lebih panjang.

Sistem peredaran darah
Jantung tumbuh pesat selama masa remaja pada usia 17 atau 18 ,beratnya 12kali lebih berat pada waktu lahir . Panjang lebar dinding pembuluhdarah meningkat dan mencapai tingkat kemangatan bilamana jantung sudah matang.

Sistem Pernafasan
Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia 17 tahun ,anak laki-laki mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian.

Sistem Endokrin
Kegiatan gonad yang mmeningkat pada masa puber menyebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh sistem endokrin pada awal masa puber . Kelenjar-kelenjar Sexs berkembang pesat dan berfungsi,meskipun belum mencapai ukuran matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa.

Jaringan tubuh
Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia 18,jaringan ,selain tulang,terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran matang,khususnya bagi perkembangan jaringan otot.


E.     Keadaan Emosi Selama Masa Remaja
Secara tradisional masa remaja di anggap sebagai periode “ badai dan tekanan”, suatu masa diman ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Pertumbuhan pada tahun-tahun awal masa puber terus berlangsung tetapi berjalan agak lambat.
Tidak semua remaja mengalami masa badai dan tekanan. Namun benar juga bila  sebagian besar remaja mengalami ketidakstabilan dari waktu ke waktu sebagai konsekuensi dari usaha penyesuaian diri pada pola perilaku baru dan harapan sosial yang baru.

Pola emosi pada masa remaja
 Remaja tidak lagi mengungkapkan amarahnya dan dengan cara gerakan amarah yang eledak-ledak, melainkan dengan menggerutu, tidak mau berbicara, atau dengan suara keras mengritikorang-orang yang menyebabkan amarah. Remaja juga iri hati terhadap orang yang memiliki benda lebih banyak. Ia tidak mengeluh dan menyesal diri sendiri, seperti yang dilkukan anak-anak, Remaja suka bekerja sambilan agar dapat memperoleh uang untuk memberi barang yang diinginkan atau bila perlu berhenti sekolah untuk mendapatkannya.

Kematangan Emosi
Untuk mencapai kematangan emosi, remaja harus belajar memperoleh gambaran tentang situasi-situasi yang dapat menimbulkan reaksi emosional. Adapun caranya adalah dengan membicarakan pelbagai masalah pribadinya dengan orang lain. Keterbukaan, perasaan dan masalah pribadi dipengaruhi sebagian oleh tingkat kesukaannya pada “ orang sasaran” ( yaitu orang yang kepadanya remaja mau mengutarakan pelbagai kesulitannya, dan oleh tingkat penerimaan orang sasaran itu).

F.     Perubahan Sosialdalam Perilaku Sosial
Dari semua perubahan yang terjadi dalam sikap dan prilaku sosial, yang paling menonjol terjadi di bidang hubungan heteroseksual. Dalam waktu yang singkat remaja mengadakan perubahanradikal, yaitu dari tidak menyukai lawan jenis sebagai teman menjadi lebih menyukai teman dari lawan jenisnya dari pada teman sejenis. Pelbagai kegiatan sosial, baik kegiatan dengan sesama jenis atau lawan jenis biasanya mencapai puncaknya selama tahun-tahun tingkat menengah atas.
Pengelompokan Sosial Remaja
Teman Dekat
Remaja biasanya mempunyai dua atau tiga orang teman dekat, atau sahabat karib. Mereka adalah sesama seks yang mempunyai minat dan kemampuan yang sama. Teman dekat saling mempengaruhi satu sama lain meskipun kadang-kadang juga bertengkar.

Kelompok Kecil
Kelompok ini biasanya terdiri dari kelompok teman –teman dekat, pada mulanya terdiri dari seks yang sama, tetapi kemudian meliputi kedua jenis seks.

Kelompok Besar
Kelompok besar, yang terdiridari beberapa kelompok kecil dan kelompok teman dekat, berkembang dengan meningkatnya minat akan pesta dan berkencan. Karena kelompok ini besar, maka penyesuaian minat berkurang di antara anggota-anggotanya sehingga terdapat jarak sosial yang lebih besar di antara mereka.

Kelompok yang terorganisir
Kelompok pemuda yang dibina oleh orang dewasa dibentuk oleh sekolah dan organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial para remaja yang tidak mempunyai klik atau kelompok besar. Banyak remaja yang mengikuti kelompok seperti itu merasa teratur dan berkurang minatnya ketika berusia enam belas atau tujuh belas tahun.

Kelompok Geng
Remaja yang tidak termasuk klik atau kelompok besar dan yang merasa tidak puas denagn kelompok yang terorganisasi mungkin mengikuti kelompok grng. Anggota geng yang biasanya terdiri dari anak-anak sejenis dan minat utama mereka adalah untuk menghadapi penolakan teman-teman melalui prilaku antisosial.

Kondisi-kondisi yang Menyebabkan Remaja Diterima atau Ditolak
a.    Sindroma Penerimaan
·         Kesan pertama yang menyenangkan sebagai akibat dari penampilan yang menarik, sikap yang tenang, dan gembira.
·         Reputasi sebagai seorang yang sportif menyenangkan.
·         Penampilan diri yang sesuai dengan penampilan teman-teman sebaya.
·         Prilaku sosial yang ditandai oleh kerja sama,tanggung jawab, panjang akal,kesenangan bersama orang-orang lain, bijaksana dan sopan.
·         Matang, terutama dalam hal pengendalian serta kemauan untuk mengikuti peraturan-peraturan.
·         Suatu kepribadian yang menimbulkan penyesuaian sosial yang baik seperti jujur, setia, tidak mementingkan diri sendiri dan ekstravensi.
·         Status sosial ekonomi yang sama atau sedikit diatas anggota-anggota lain dalam kelompoknya dan hubungan yang baik dengan anggota-anggota keluarga.
Tempat tinggal yang dekat dengan kelompok sehingga mempermudah hubungan dan partisipasi dalam pelbagai kelompok lain.

b.    Sistem Alienasi
·         Kesan pertama yang kurang baik karena penampilan diri yang kurang menarik atau sikap menjauhkan diri yang mementingkan diri sendiri.
·         Terkenal sebagai seorang yang tidak sportif.
·         Penampilan yang tidak sesuai dengan standar kelompok dalam hal daya tarik fisik atau tenang kerapian.
·         Prilaku sosial yang ditandai oleh perilaku menonjolkan diri, mengganggu dan menggertak orang lain, senang memerintah, tidak dapat bekerja sama dan kurang bijaksana.
·         Kurangnya kematangan, terutama kelihatan dalam hal pengendalian emosi, ketenangan, kepercayaan diri dan kebijaksanaan.
·         Sifat-sifat kepribadian yang mengganggu orang lain seperti mementingkan diri sendiri, keras kepala, gelisah dan mudah marah.
·         Status sosioekonomi berada dibawah status sosioekonomi kelompok dan hubungan yang buruk dengan anggota-anggota keluarga.
·         Tempat tinggal yang terpencil dari kelompok atau ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok karena tangggung jawab keluarga atau karena bekerja sambilan.







G.    Beberapa Minat Remaja
1.      Minat Rekreasi
MINAT REKREASI REMAJA

Permainan dan olah raga
Permainan dan olah raga yang terorganisasi tidak menarik lagi dalam perjalanan masa remaja, dan remaja mulai menyukai olah raga tontonan, permainan-permainan yang menuntut keterampilan intelektual seperti permainan kartu, bertambah popular.

Bersantai
Remaja gemar bersantai-santai dan mengobrol dengan teman-teman. Mereka makan sambil membicarakan orang lain dengan bergurau. Remaja yang lebih besar merokok, minum-minuman keras atau minum obat-obatan terlarang.

Bepergian
Remaja senang bepergian selama libur dan ingin pergi jauh-jauh dari rumah. Bagi banyak remaja hal ini dimungkinkan karena orang tua yang kaya dan adanya rumah-rumah penginapan khusus untuk kwula muda.

Hobi
Karena sebagian besar hobi merupakan kegiatan rekreasi seorang diri maka remaja yang tidak popular lebih meminat pada hobi dibandingkan denagn bentuk reaksi lainnya. Banyak remaja melakukan pelbagai hobi yang yang bermanfaat, remaja perempuan menjahit bajunya sendiri, remaja laki-laki gemar memperbaiki radio, sepeda atau mobil.

Dana
Meskipun banyak anak laki-laki tidak menyenangi dansa, tetapi mereka, seperti halnya anak perempuan, berusaha menjadi pedansa yang baik karena dansa merupakan bagian yang penting dari berkencan.
Membaca
Karena remaja telah membatasi waktunya untuk membaca sebagai rekreasi, mereka cenderung lebih menyukai majalah dari pada buku-buku lama, lama-kelamaan buku-buku komik tidak lagi menarik dan surat kabar semakin menjadi popular.

Menonton
Menonton film merupakan kegiatan klik yang digemari dan selanjutnya menjadi kegiatan bekencan yang popular. Anak perempuan lebih menyukai film yang romantis sedangkan anak laki-laki menyukai film petualangan.

Radio dan Kaset
Remaja gemar mendengarkan radio sambil belajar atau mengikuti bentuk-bentuk hiburan untuk seorang diri. Yang paling digemari adalah program-program musik popular. Mereka juga gemar mendenagrkan tape recorder atau kaset.

Televisi
Menonton televisi lama kelamaan tidak menarik, sebagian karena remaja smakin kritis pada acara-acara televisi dan sebagian lagi karena mereka tidak dapat belajar atau membaca sambil menonton televisi. Gambar 8-4 menunjukan bagaimana pilihan acara televisi dipengaruhi oleh mereka yang bersama-sama remaja menonton acara-acara tersebut(23)

Melamun
Dalam lamunan remaja yang khas, remaja membayangkan sebagai pahlawan yang dieluelukan oleh kelompok sebaya karena prestasinya yang tinggi. Melamun merupakan bentuk rekreasi yang popular diantara remaja apabila mereka merasa bosan atau kesepian.

2.    Minat-minat Pribadi
a.  Minat pada penampilan diri
Minat pada penampilan diri tidak hanya mencakup pakaian tetapi juga mencakup perhiasan pribadi, kerapihan,daya tarik dan bentu tubuh yang sesuai dengan seksnya.
b. Minat pada pakaian
Karena penyesuaian diri pribadi dan penyesuaian sosial sangat dipengaruhi oleh sikap teman-teman sebaya terhadap pakaian, maka sebagian besar remaja berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan apa yang dikehendaki kelompok dalam hal berpakaian.
c.  Minat pada prestasi
Prestasi yang baik dapat memberikan kepuasan pribadi dan ketenaran. Inilah sebabnya mengapa prestasi, baik dalam olah raga,tugas-tugas sekolah maupun pelbagai kegiatan sosial menjadi minat yang kuat sepanjang masa remaja.
d. Minat pada kemandirian
Keinginan yang kuat untuk mandiri berkembang pada awal masa remaja dan mencapai puncaknya menjelang periode ini berakhir.

e.  Minat pada uang
Minat ini terutama berkisar pada bagaimana caranya mendapatkan uang sebanyak mungkin,tanpa memperdulikan jenis pekerjaan yang dilakukan.
3.    Minat Sosial
Minat-minat sosial yang umum pada remaja, yaitu:
Pesta
Minat terhadap pesta dengan teman-teman lawan jenis pertama kali tampak sekitar usia tiga belas atau empat belas tahun. Sepanjang masa remaja anak perempuan lebih menyukai pesta daripada anak laki-laki.

Minum Minuman Kearas
Minuman keras pada saat berkencan atau pesta semakin bertambah popular selama masa remaja, remaja perempuan bersama teman-teman sejenis jarang minum minuman keras dibandingkan denagn remaja laki-laki.

Obat-Obatan Terlarang
 Meskipun tidak bersifat universal, penggunaan obat-obatan terlarang merupakan kegiatan klik dan kegiatan pesta yang popular, yang dimulai pada awal masa remaja, Banyak remaja mencoba obat-obatan ini karena “harus dicoba”,meskipun beberapa kemudian menjadi kecanduan.

Percakapan
Setiap remaja memperoleh rasa aman bila berada di antara teman-teman dan membicarakan hal-hal yang menarik atau yang mengganggunya. Pertemuan-pertemuan seperti ini merupakan kesempatan untuk mengeluarkan isi hati dan memperoleh pandangan baru terhadap masalah yang dihadapi.
Menolong orang Lain
Sangat kawula muda sangat berminat untuk menolong mereka yang merasa dirinya tidak mengerti, diperlakukan kurang baik atau yang merasa tertekan. Lama kelamaan minat ini berkurang, karena dua hal. Pertama, remaja mulai merasa bahwa tidak ada yang dapat mereka lakukan untuk memperbaiki kekeliruan-kekeliruan ini, dan kedua, mereka merasa bahwa Usaha-usaha meraka seringkali tidak di hargai.

Peristiwa Dunia
Melalui pelajaran-pelajaran di sekolah dan media masa, remaja seringkali mengembangkan minat terhadap pemerintah, politik dan peristiwa-peristiwa dunia. Minat ini diungkapkan terutama melalui bacaan dan pembicaraan-pembicaraan dengan teman-teman, guru-guru dan orang tua.

Kritik dan Pembaruan
Hampir semua kawula muda, terutama remaja perempuan, menjadi kritis dan berusaha memperbaiki orang tua, teman-teman,sekolah, dan masyarakat. Kritik-kritik mereka biasanya bersifat merusak, bukan kritik membangun, dan usul-usul untuk memperbaiki biasanya tidak praktis.

4.      Minat pendidikan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap Remaja Terhadap Pendidikan
·         Sikap teman sebaya berorientasi atau berorientasi kerja.
·         Sikap orang tua menganggap pendidikan sebagai batu loncatan kearah sekolah; mobilisasi sosial atau hanya sebagai suatu kewajiban karena diharushan oleh hukum.
·         Nilai-nilai yang menunjukan keberhasilan atau kegagalan akademis.
·         Relevasi atau nilai praktis dari berbagai mata pelajaran.lihar gambar 8-5
·         Sikap terhadap guru-guru, pegawai tata usaha dan kebijaksanaan akademia serta disiplin.
·         Keberhasilan dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler.
·         Derajat dukung sosial di antara teman-teman sekelas.

5.      Minat pada Pekerjaan
Abak laki-laki menginginkan pekerjaan yang menarik dan menggairahkan tanpa memperhatikan kemampuan yang dituntut pekerjaan atau oleh kesempatan yang ada untuk memperoleh pekerjaan. Mereka juga menginginkan pekerjaan yang bermartabat tinggi,sekalipun bayarannya lebih sedikit dari pada berbagai pekerjaan yang tidak terlampau bergengsi. Banyak anak laki-laki dari keluarga yang statusnya rendah, berharap mencapai status sosial yang lebih tinggi melalui pekerjaan pada umumnya anak perempuan memilih pekerjaan yang memberikan rasa aman dan yang tidak banyak menuntut waktu. Dalam memilih waktu biasanya perempuan menekankan unsur melayani orang lain seperti mengajar atau merawat. Pada akhir masa remaja, minat pada karier sering kali menjadi sumber pikiran.

6.      Minat pada agama
Pola Perubahan Minat Religius
Periode Kesadaran Religius
Pada saat remaja mempersiapkan diri untuk menjadi anggota gereja yang dianut orang tua, minat religiusnya meninggi sebagai akibat dari meningktnya minat ini, ia mungkin menjadi bersemangat mengenai agama-sampai-sampai ia mempunyai keinginan untuk menyerahkan kehidupan untuk agama-atau malah meragukan keyakinan yang diterima mentah-mentah selama masa kanak-kanak seringkali remaja membandingkan keyakinannya dengan keyakinan teman-teman, atau menganalisis keyakinannya secara kritis sesuai dengan meningkatnya pengetahuan remaja.

Periode Keraguan Religius
Berdasarkan penelitian secara kritis terhadap keyakinan masa kanak-kanak, remaja sering bersikap skeptis pada berbagai bentuk religius, seperti berdoa dan upacara-upacara gereja yang formal, dan kemudian mulai meragukan ajaran religius, seperti ajaran mengenal sifat tuhan dan kehidupan setelah mati. Bagi beberapa remaja keraguan ini dapat membuat mereka kurang taat pada agama, sedangkan remaja yang lain berusaha untuk mencari kepercayaan lain yang dapat lebih memnuhi kebutuhan daripada kepercayaan yang dianut oleh keluarganya.

Periode Rekonstruksi Agama
Lambat atau cepat remaja membutuhkan keyakinan agama meskipun ternyata keyakinan pada masa kanak-kanak tidak lagi memuaskan. Bila hal ini terjadi ia mencari kepercayaan baru-kepercayaannya pada sahabat karib sesama jenis atau lawan jenis, atau kepercayaan pada salah satu kultus agama baru. Kualitas ini selalu muncul di berbagai negara dan mempunyai daya tarik yang kuat bagi remaja dan pemuda yang kurang mempunyai ikatan religius. Pemuda biasanya merupakan mangsa bagi setiap kultus religius yang berada atau baru.


7.      Minat pada Simbol Status
Simbol Status merupakan simbol prestise yang menunjukan bahwa arang yang memilikinya lebih tinggi atau mempunyai status yang lebih tinggi dalam kelompok. Selama masa remaja simbol status mempunyai. Empat fungsi: menunjukan pada orang-orang lain bahwa remaja mempunyai status sosial ekonomi yang lebih tinggi daripada teman-teman lain dalam kelompok; baawa remaja mencapai prestasi yang tinggi; bahwa remaja bergabung dengan kelompok dan merupakan anggota yang diterima kelompok karena penampilan atau perbuatan anggota kelompok yang lain; dan bahwa remaja mempunyai status hampir dewasa di dalam masyarakat.

8.      MinatSeks Dan Prilaku Seks
Minat dan prilaku seks yang berkisar di sekitar heteroseksualitas mempunayi dua unsur yang terpisah. Pertama, perkembangan pola perilaku yang melibatkan aggota kedua kelompok seks, dan kedua, perkembangan sikap sehubungan dengan hubungan kedua kelompok seks. Perbedaan dengan kegiatan heteroseks remaja dimasa lampau terletak dalam dua hal; Pertama, tahap-,3hap perilaku heteroseks saat ini lebih campur aduk dibandingkan dengan tahap-tahap dimasa lampau, dan kedua perilaku seksual sekarang lebih besas.
Efek penggolongan peran-seks pada remaja
Ada banyak akibat dari penggolongan peran seks pada remaja, yang terpenting diantaranya adalah perasaan keunggulan pria, prasangka seks, prestasi rendah dalam berbagai kegiatan yang dianggap tidak sesuai dengan peran seks. Dan takut akan berhasil pada anak perempuan karena kemungkinan akan menghadapi noda dalam ketidakpatutan seks.

H.    Perubahan Moral
Perubahan Fundamental Dalam Moralitas Selama Masa Remaja
·         Pandangan moral individu makin lama makin menjadi lebih abstrak dan kurang konkret.
·         Keyakinan moral lebih terpusat pada apa yang benar dan kurang pada apa yang salah. Keadilan muncul sebagai kekuatan moral yang dominan.
·         Penilaian moral mejadi semakin kognitif. Ini mendorong remaja lebih berani menganalisis kode sosial dan kode pribadi dari pada masa kanak-kanak dari berani mengambil keputusan terhadap berbagai masalah moral yang dihadapi.
·         Penilaian moral menjadi kurang egosentris.
·         Penilaian moral secara psikologis menjadi lebih mahal dalam arti bahwa penilaian moral merupakan bahan emosi dan menimbulkan ketegangan psikologis.

I.       Perubahan Kepribadian
Kondisi-kondisi yang mempengaruhi konsep diri remaja.
Ø  Usia kematangan.
Remaja yang matang lebih awal, yang diperlakukan seperti orang yang hampir dewasa, mengembangkan konsep diri yang menyenangkan sehingga dapat menyesuaikan diri dengan baik. Remaja yang matang terlambat, yang diperlakukan seperti anak-anak, merasa salaah dimengerti dan bernasib kurang baik sehingga cenderung berprilaku kurang dapat menyesuaikan diri.
Ø  Penampilan baru.
Penampilan diri yang berbeda membuat remaja merasa rendah diri meskipun perbedaan menambah daya tarik fisik. Tiap cacat fisik merupakan sumber yang memalukan yang mengakibatkan perasaan rendah diri sebaliknya, daya tarik fisik menimbulkan penilaian yang menyenangkan tentang ciri kepribadian dan menambah dukungan sosial.
Ø  Kepatutan Seks.
Kepatutan seks dalam penampilan diri,minat, dan prilaku membantu remaja mencapai konsep diri yang baik, ketidak patutan seks membuat remaja sadar diri dan hal ini membuat akibat buruk pada prilakunya.
Ø  Nama dan Julukan
Remaja peka dan merasamalu bila teman-teman kelompok menilai namanya buruk bila mereka memberi nama julukan yang bernada cemoohan.
Ø  Hubungan keluarga
Seorang remaja yang mempunyai hubungan yang erat dengan seorang anggota keluarga akan mengidentifikasikan diri dengan orang ini dan ingin mengembangkan pola kepribadian yang sama. Bila tokoh ini sesama jenis, remaja akan tertolong untuk mengembangkan konsep dri yang layak untuk jenis seksnya.

Ø  Teman-teman sebaya
Teman-teman sebaya mempengaruhi pola kepribadian remaja dalam dua cara. Pertama, konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang kondep teman-teman tentang dirinya dan kedua, ia berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri kepribadian yang diakui oleh kelompok.
Ø  Kreativitas
Remaja yang semasa kanak-kanak didorong agar kreativitas dalam bermain dan tugas-tugas dalam akademis , mengembangkan perasaan individualitas dan identitas yang memberi pengaruh yang baik pada konsep dirinya.sebaliknya, remaja yang sejak awal kanak-kanak didorong untuk mengikuti pola yang sudah diakui akan kurang mempunyai perasaan identitas dan individualitas.
Ø  Cita-cita
Bila remaja mempunyai cita-cita yang tidak realistik, ia akan mengalami kegagalan. Hal ini akan menimbulkan perasaan tidak mampu dan reaksi-reaksi bertahan dimana ia menyalahkan orang lain atas kegagalannya. Remaja yang realistik tentang
Kemampuanya yang lebih banyak mengalami keberhasilan daripada kegagalan ini akan menimbulkan kepercayaan diri dan kepuasan diri yang lebih beasr yang memberikan konsep diri yang lebih baik.

Hambatan-hambatan Umum untuk Melaksanakan Peralihan Kematangan
Ø  Dasar yang buruk
Remaja yang tidak membentuk dasar yang baik selama masa kanak-kanak tidak akan dapat menguasai tugas-tugas perkembangan masa remaja. Seperti dijelaskan oleh esineberg, “ perkembangan optimal dalam masa remaja bergantung pada keberhasilan tugas perkembangan pada masa bayi dan masa kanak-kanak”.
Ø  Terlambat matang
Remaja yang terlambat matang tidak dapat mempunyai banyak waktu untuk menguasai tugas-tugas perkembangan masa remaja dibandingkan dengan remaja yang matang lebih awal atau anak yang matngnya normal. Banyak diantara remaja yang lterlambat matang baru menyelesaikan perubahan masa puber pada saat masa remaja hampir berakhir.
Ø  Terlampau lama diperlakukan seperti anak-anak
Remaja yang terlambat matang sering diperlakukan seperti anak-anak pada saan temam-teman sebayanya diperlakuakn sebagai orang hampir dewasa. Akibatnya, remaja dapat mengembangkan perasaan kurang mampu untuk memikul hak, keistimawaan, dan tanggung jawab sejalan dengan tanggung jawabnya.
Ø  Perubahan peran.
Remaja yang bekerja setelah menamatkan SLA atau setelah berhenti sekolah segera mengalami perubahan peran yang derastis. Ia harus menjalankan peran dewasa lebih awal dibandingkan dengan teman-teman sebayanya yang melanjutkan pendidikan, dan kurang mempunyai kesempatan untuk mencegah peralihan yang lambat kemasa dewas.
Ø  Ketergantungan yang terlampau lama.
Keadaan yang ketergantungan yang terlampau lama,seperti bila remaja melanjutkan pendidikan sampai awal masa dewasa, merupakan rintangan membuat peralihan kemasa dewasa. Anak perempuan, sebagai kelompok, cenderung dipaksa berada dalam keadaan ketergantungan yang terlalu lamu dibandingkan dengan anak laki-laki, oleh karena itu mereka mengalami hambatan dalam melakukan peralihan ke masa dewasa.
J.      Bahaya Psikologis
Ø  Perilaku Sosial
Dibidang perilaku sosial, Ketidak matangan ditunjukan dalam perilaku lebih memilih pola pengelompokan yang kekanak-kanakan dan kegiatan sosial dengan teman-teman sabaya sesama jenis dan dalam kurang adanya dukungan oleh kelompok sebaya, yang memperkecil kesempatanremaja untuk mempelajari pola prilaku sosial yang lebih matang.
Ø  Perilaku seksual
Ketidak matangan sangat matang dalam bidang prilaku seksual. Hal ini disebabkan karena penyesuaian dari sikap bermusuhan dengan lawan jenis, yang merupakan ciri dari akhir masa kanak-kanak dan masa puber, menjadi sikap menaruh minat dan mengembangkan kasih sayang kepada mereka, merupakan penyesuain yang radikal.
Ø  Perilaku Moral
Dalam beberapa bidang, ketidak matangan lebih berbahaya untuk penyesuain pribadi dan penyesuain sosial yang baik dari pada moral. Remaja yang meletakan standar perilaku yang tidak realistik bagi diri sendiri merasa bersalah bila prilaku mereka tidak bisa mengikuti standar-standar ini. Remaja yang meletakan standar tinggi yang tidak realistik bagi orang lain menjadi kecewa dan bertengkar bila orng-orang tidak memenuhi standar-standar ini. Ini dapat dan sering kali mengakibatkan putusnya ikatan-ikatan emosional dengan anggota-anggota keluarga dan dengan teman-teman sebaya.
Ø  Hubungan Keluarga
Ketidakmatangan dalam hubungan keluarga seperti yang ditunjukan oleh adanya pertengkaran dengan anggota-anggota keluarga, terus menerus mengkritik atau membuat komentar-komentar yang merendahkan tentang penampilan atau perilaku anggota keluarga, sering terjadi selama tahun-tahun awal masa remaja. Pada saan ini hubungan-hubungan keluarga biasanya berada pada titik rendah.
kibat  ketidakmatangan
Remaja yang mempengaruhi bahwa sikap dan prilakunya dianggap “ tidak matang” oleh kelompok sosial yang menyadari bahwa orang lain memandangnya tidak mampu menjalankan peran dewasa yang baik, akan mengembangkan kompleks rendah diri. Meskipun mereka tidak meletakan standar-standar yang rendah diri bagi dirinya sendiri, akan terdapat kesenjangan antara apa yang di inginkan dan apa pandangannya tentang dirinya sendiri-sendiri tercermin dalam dugaan mengenaiapa pandanagan orang lain tentang diiri mereka. Kalau kesenjangan ini kecil, remaja akan mengalami sedikit ketidakpuasan, tetapi kalau kesenjangan ini lebar, maka ia cenderung menganggap dirinya sendiri tidak berharga dan merenung atau bahkan mencoba bunuh diri.
Tanda bahaya yang umum dari ketidakmampuan penyesuaian diri remaja
·         Tidak bertanggung jawab, dalam perilaku mengabaikan pelajaran, untuk bersenang-senang dan mendapatkan dukungan sosial.
·         Sikap yang sangat agresif dan sangat yakin pada diri sendiri.
·         Perasaan tidak aman, yang menyebabkan remaja patuh mengikuti standar-standar kelompok.
·         Merasa ingin pulang bila berada jauh dari lingkungn yang terkenal.
·         Perasaan menyerah.
·         Terlalu banyak berkhayal untuk mengimbangi ketidakpuasan yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari.
·         Mundur ketingkat prilaku yang sebelumnya agar disenangi dan diperhatikan.
·         Menggunakan meknisme pertahanan seperti reonalisasi proyeksi, berkhayal, dan memindahkan.

K.    Kebahagiaan Dalam Masa Remaja
Kebahagiaan yang merupakan ciri akhir masa remaja, Sebagian Disebabkan karena remaja yang lebih tua diberi status yang lebih banyak dalam usaha mempertahankan tingkat perkembangannya dibandingkan pada awal masa remaja. Misalnya, Remaja lebih diberi kebebasan dan oleh karenanya tidak banyak mengalami kekecewaan. Yang lebih penting lagi, ia lebih relistik akan kemampuannya dan meletakan tujuan sesuai dengan apa yang bisa dicapai ia terus menerus berusaha dan mengarahkan usahanya untuk mencapai tujuannya; dan ia menambah kepercayaan diri berdasarkan pada pengetahun mengenai keberhasilan dimasa-masa lalu yang melawan peran perasaan-perasaan tidak mampu yang menggangu ia saat ia lebih muda.
Kalau remaja realistik tentang derajat penerimaan yang dapat mereka capai dan merasa puas pada orang-orang yang menerima mereka dan menunjukan kasih sayang pada orang-orang tersebut,kemungkinan untuk merasa bahagiya akan meningkat. Penting disadari bahwa memenuhi kebutuhan remaja akan kebutuhan akan penerimaan, kasih sayang dan prestasi, ketiga unsur kebahagyaan bergantung dalam lingkungan atau pada remaja sendiri. Hal ini berlaku bagi semua usia tetapi terutama pada masa kanak-kanak dan masa remaja , pada saat individu bergantung pada keluarganya dan tidak dapat mengendalikan lingkungan seperti yang akan dapat dilakukan bila mencapai masa dewasa.

Kalau pengendalian yang diberikan oleh lingkungan sedemikian rupa sehingga memperoleh remaja memuaskan kebutuhannya, ia akan bahagya sepanjang kebutuhannya bersipat realistik dalam arti statistik sesuai dengan  kemampuannya untuk memenuhinya. Sebagian besar remaja menjadi lebih realistik dengan berjalannya masa remaja , hal ini dapat menjelaskan mengapa ia cenderung berbahagya dan merasa lebih puas dengan kehidupannya dibandingkan ketika masih ada dalam periode tidak realistik dalam awal masa remaja.

DAFTAR PUSTAKA


Hurlock, Elizabeth B., PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, Jakarta : Erlangga edisi kelima Kamus besar bahasa Indonesia, 2002 : 1118

1 komentar:

  1. Do you understand there's a 12 word sentence you can tell your man... that will induce deep emotions of love and instinctual attraction for you buried inside his heart?

    Because deep inside these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's impulse to love, treasure and care for you with his entire heart...

    12 Words Who Fuel A Man's Love Response

    This impulse is so built-in to a man's genetics that it will drive him to try better than ever before to make your relationship the best part of both of your lives.

    Matter-of-fact, triggering this mighty impulse is so mandatory to getting the best possible relationship with your man that the moment you send your man one of these "Secret Signals"...

    ...You will instantly find him open his mind and heart to you in such a way he haven't expressed before and he will distinguish you as the only woman in the world who has ever truly tempted him.

    BalasHapus