Selasa, 10 September 2013

Psikologi Perkembangan (masa anak)

AWAL MASA KANAK-KANAK

A.    Pengertian Masa Kanak-anak
Masa anak-anak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira usia 2 tahun sampai anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk pria. Setelah anak matang secara seksual, maka ia disebut remaja.
Masa anak-anak harus dibagi lagi menjadi 2 periode yang berbeda-awal dan akhir masa anak-anak. Periode awal berlangsung dari umur 2 sampai 6 tahun dan periode akhir dari 6 sampai tiba saatnya anak matang secara seksual.
Garis pemisah antara awal dan akhir masa anak-anak penting karena dua alasan, yaitu:
Pertama, Digunakan untuk anak-anak yang sebelum mencapai usia wajib agar diperlakukan berbeda dengan anak yang sudah masuk sekolah.
Kedua, Efek dari faktor sosial. Anak harus mengikuti pendidikan formal pada usia enam tahun sehingga tekanan dan harapan sosialnya akan berbeda.

B.     Perkembangan Awal Masa Kanak-kanak
1.   Ciri - ciri Awal Masa Kanak-kanak
Salah satu ciri tertentu masa bayi merupakan ciri khas yang membedakannya dengan periode-periode lain dalam rentan kehidupan. Ciri ini tercermin dalam sebutan yang biasanya diberikan:
a.    Sebutan yang Digunakan Orang Tua
Sebagian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau usia sulit. Alasan mengapa masalah perilaku lebih sering terjadi di awal masa kanak-kanak ialah karena anak-anak muda sedang dalam proses pengembangan kepribadian yang unik dan menuntut kebebasan.
Seringkali orangtua menganggap masa awal anak-anak sebagai usia mainan karena anak muda menghabiskan sebagian besar waktu untuk bermain dengan mainannya.

b.   Sebutan yang Digunakan Para Pendidik
Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak sebagai usia prasekolah, tekanan dan harapan yang dikenakan kepada anak-anak sangat berbeda dengan apa yang dialaminya pada saat memulai pendidikan formal. Awal masa kanak-kanak merupakan masa persiapan.
c.    Sebutan yang Digunakan Para Ahli Psikologi.
Para ahli psikologi menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda untuk menguraikan ciri-ciri perkembangan psikologis anak :
·     Usia Kelompok. Masa dimana anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial yang lebih tinggi  yang diperlukan untuk penyesuaian diri.
·     Usia Menjelajah. Karena perkembangan utama yang terjadi selama awal masa kanak-kanak berkisar di seputar penguasaan dan pengendalian lingkungan.
·     Usia Bertanya. Salah satu cara yang umum dalam menjelajahi lingkungan adalah dengan bertanya.
·     Usia Meniru. Meniru pembicaraan dan tidakan orang lain.
·     Usia Kreatif. Anak lebih menunjukan kreativitas dalam bermain selama masa kanak-kanak.

2.   Tugas Dalam Perkembangan pada Awal Masa Kanak-kanak
Anak-anak harus meletakan dasar-dasar untuk hati nurani sebagai bimbingan untuk perilaku benar dan salah. Hati nurani berfungsi sebagai sumber motivasi bagi anak-anak untuk melakukan apa yang diketahuinya sebagai hal yang salah bilamana mereka sudah terlalu besar untuk selalu diawasi orang tua.
Salah satu yang terpenting dan yang bagi banyak anak-anak merupakan tugas perkembangan yang paling sulit adalah belajar untuk berhubungan secara emosional dengan orang tua, saudara-saudara kandung dan orang-orang lain. Hubungan emosional yang terdapat selama masa bayi harus diganti dengan hubungan yang lebih matang. Alasannya adalah karena hubungan dengan orang lain dalam masa bayi berdasarkan pada ketergantungan bayi pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya, terutama kebutuhan kasih sayang. Tetapi anak-anak harus belajar memberi dan menerima kasih sayang (ia harus belajar terikat keluar daripada pada dirinya sendiri).

3.   Perkembangan Fisik Awal Masa Kanak-kanak
Aspek-aspek pokok perkembangan fisik :
a.    Tinggi. Pertambahan tinggi badan setiap tahunnya rat-rata 3 inci. Pada usia 6 tahun tinggi anak 46,6 inci
b.   Berat. Pertambahan berat badan setiap tahunnya rata-rata 3 sampai 5 pon.
c.    Perbandingan tubuh. Perbandingan tubuh sangat berubah, wajah tetap kecil tetapi dagu tampak lebih jelas dan leher lebih memanjang, tubuh cenderung berbentuk kerucut, dengan perut rata, dada yang lebih bidang dan rata, bahu lebih luas dan lebih persegi, lengan dan kaki lebih panjang dan lurus dan tumbuh lebih besar.
d.   Postur tubuh
·      Endomorfik : postur tubuh yang gemuk lembek.
·      Mesomorfik : postur tubuh yang kuat berotot.
·      Ektomorfik : postur tubuh yang relatif kurus.
e.    Lemak
·      Endomorfik : memiliki lebih banyak jaringan lemak daripada jaringan otot.
·      Mesomorfik : memiliki jaringan otot lebihb banyak daripada jaringan lema.
·      Ektomorfik : memiliki otot-otot yang kecil dan sedikit jaringan lemak.
f.    Gigi. Gigi bayi akan tanggal dan diganti dengan gigi tetap.

4.   Kebiasaan Fisiologis Awal Masa Kanak-kanak
Nafsu makan anak-anak tidak sebesar seperti pada masa bayi. Hal ini dapat disebabkan karena tingkat pertumbuhan telah menurun dan sebagian karena sekarang ia telah mengembangkan jenis makanan yang disukai dan yang tidak disukai. Jumlah tidur yang dibutuhkan sehari-hari berbeda, bergantung pada pelbagai faktor tertentu seperti, banyaknya latihan di siang hari dan macam kegiatan yang di lakukan.

5.   Keterampilan Awal Masa Kanak-anak
Awal masa kanak-kanak merupakan masa yang ideal untuk mempelajari keterampilan tertentu. Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau mengulang suatu aktivitas sampai mereka terampil melakukannya. Kedua, anak-anak bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya mengalami sakit ataun diejek yeman-temannya sebagaimana ditakuti anak yang lebih besar. Dan ketiga, anak belia mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga keterampilian yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.
Awal masa kanak-kanak dapat dianggap sebagai “saat belajar” untuk belajar keterampilan. Apabila anak-anak tidak diberi kesempatan mempelajari keterampilan tertentu, perkembangannya sudah memungkinkan dan ingin melakukannya karena berkembangnya keinginan untuk mandiri, maka mereka tidak saja akan kurang memiliki dasar keterampilan yang telah dipelajari oleh teman-teman sebayanya tetapi juga akan kurang memiliki motivasi untuk mempelajari pelbagai keterampilan pada saat diberi kesempatan.
Keterampilan Khusus pada Saat Masa Kanak-kanak
Keterampilan yang dipelajari anak muda belia bergantung sebagian pada kesiapan kematangan terutama kesempatan yang diberikan untuk mempelajari dan bimbingan yang diperoleh dalam menguasai keterampilan ini secara cepat dan efisien. Dalam awal masa kanak-kanak, anak laki-laki harus mempelajari keterampilan bermain yang secara budaya sesuai dengan kelompok anak laki-laki dan dilarang menguasai keterampilan yang dianggap lebih sesuai untuk anak perempuan. Keterampilan umum ini dibagi ke dalam 2 kelompok :
a.          Keterampilan Tangan : keterampilan dalam makanan dan berpakaian sendiri, menyisir rambut dan mandi, melempar dan menangkap bola, menggunakan gunting, dapat membentuk tanah liat, membuat kue, menjahit, dengan krayon, pensil, dan cat anak-anak dapat mewarnai gambar, menggambar atau mengecat gambarnya sendiri dan dapat menggambar orang.
b.         Keterampilan kaki : sekali anak dapat berjalan, melompat dan berlari cepat, memanjat, naik sepeda roda tiga, berenang, lompat tali, keseimbangan tubuh dalam berjalan di atas dinding atau pagar, sepatu roda, bermain sepatu es dan menari.

6.   Kemajuan Berbicara Awal Masa Kanak-kanak
Anak-anak tidak lagi mengoceh dan tangis mereka sudah sengat berkurang. Ia mungkin menggunakan isyarat, terutama sebagai pelengkap bagi pembicaraan-untuk menekankan arti kata-kata yang diucapkan-dan bukan sebagai pengganti bicara. Selama masa awal kanak-kanak, anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara. Hal ini disebabkan karena belajar berbicara merupakan saran pokok dalam sosialisasi.
Untuk meningkatkan komunikasi, anak-anak harus menguasai dua tugas pokok yang merupakan unsur penting dalam belajar berbicara. Pertama, mereka harus meningkatkan kemampuan untuk mengerti apa yang dikatakan orang lain dan kedua, mereka harus meningkatkan kemampuan bicara sehingga dapat  dimengerti orang lain. Adapun beberapa tugas dalam belajar bicara pada awal masa kanak-kanak :
·    Pengucapan kata-kata. Anak-anak sulit belajar mengucapkan bunyi tertentu dan kombinasi bunyi. Mendengarka radio dan televise dapat membantu belajar mengucapkan kata-kata secara bener.
·    Menambah kosa kata. Kosa kata anak-anak meningkat pesat ketika ia belajar kata-kata baru dan arti-arti baru untuk kata-kata lama.
·    Membentuk kalimat. Kalimat biasanya terdiri dari tiga atau empat kata sudah mulai disusun oleh anak usia 2 tahun dan biasanya oleh anak usia 3 tahun. Kalimat ini banyak yang tidak lengkap, terutama terdiri dari kata benda dan kurang kata kerja, kata depan dan kata penghubung.
Peningkatan dalam Pengertian
Untuk dapat berkomunikasi dengan orang-orang lain, anak harus mengerti apa yang dikatakan oaring lain. Kalau tidak dapat mengerti, akan merusak kontak sosialnya. Kemampuan mengerti sangat dipengaruhi cara anak mendengarkan apa yang dikatakan kepadanya. kalau orang berbicara dengan lambat dan jelas kepada anak, dengan menggunakan kata-kata yang sekiranya dapat dimengerti, hal ini juga dapat mendorong anak untuk mendengarkan dengan baik.
Peningkatan dalam Keterampilan Berbicara
Awal masa kanak-kanak umumnya merupakan saat berkembang pesatnya penguasaan tugas pokok dalam belajar berbicara, yaitu dengan menambah kosa kata, menguasai pengucapan kata-kata dan menggabungkan kata-kata menjadi kalimat.

7.   Emosi Awal Masa Kanak-kanak
Selama awal masa kanak-kanak emosi sangat kuat. Saat ini merupakan saat ketidakseimbangan karena anak-anak “keluar dari fokus,” dalam arti bahwa ia mudah terbawa ledakan-ledakan emosional sehinnga sulit dibimbing dan diarahkan. Walaupun setiap emosi dapat “dipertinggi” dalam arti bahwa emosi itu lebih sering timbul dan lebih kuat daripada biasanya pada individu tertentu, tetapi emosi yang meninggi pada awal masa kanak-kanak ditandai oleh ledakan amarah yang kuat, ketakutan yang hebat dan iri hati yang tidak masuk akal. Sebagian dari emosi yang kuat pada periode ini dapat disebabkan oleh kelemahan akibat lamanya bermain, tidak mau tidur siang dan makan terlalu sedikit. Emosi yang tinggi kebanyakan disebabkan oleh masalah psikologis daripada masalah fisiologis.
Pola-pola Emosi yang Umum
Anak yang lebih muda mengalami hampir semua jenis emosi yang secara normal dialami oleh orang dewasa. Namun, rangsangan yang membangkitkan emosi dan cara anak mengungkapkan emosi sangat berbeda.
Emosi yang umum pada awal masa kanak-kanak, yaitu:
·      Amarah. Penyebab amarah yang paling umum adalah pertengkaran, tidak tercapainya keinginan dan serangan yang hebat dari anak lain,
·      Takut. Pembiasaan, peniruan, dan ingatan tentang pengalaman yang kurang menyenangkan berperan penting dalam menimbulkan rasa takut,
·      Cemburu. Anak menjadi cemburu bila ia mengira bahwa minat dan perhatian orang tua beralih kepada orang lain,
·      Ingin tahu. Anak mempunyai rasa ingin tahu terhadap hal yang baru dilihatnya,
·      Iri hati. Anak-anak sering iri hati mengenai kemampuan atau barang yang dimiliki orang lain,
·      Gembira. Anak-anak merasa gembira karena sehat, situasi yang tidak layak, bunyi yang tiba-tiba, bencana yang ringan dan berhasil melakukan tugas yang dianggap sulit,
·      Sedih. Anak-anak merasa sedih karena kehilangan segala sesuatu yang dicintai atau yang dianggap penting bagi dirinya,
·      Kasih sayang. Anak-anak belajar mencintai orang, binatang, atau benda yang menyenangkannya.

Yang mempengaruhi emosi, yaitu:
·      Besarnya keluarga. Mempengaruhi sering dan kuatnya rasa cemburu dan iri hati.
·      Lingkungan sosial. Rumah memainkan peran yang penting dalam menimbulkan sering dan kuatnya rasa marah anak.

8.   Sosialisasi Awal Masa Kanak-kanak
Salah satu tugas perkembangan awal masa kanak-kanak yang penting adalah memperoleh latihan dan pengalaman pendahuluan yang diperlukan untuk menjadi anggota “kelompok” . Jadi awal masa kanak-kanak sering disebut sebagai masa prakelompok. Dasar untuk sosialisasi diletakan dengan meningkatnya hubungan antara anak dengan teman-teman sebayanya. Anak yang lebih menyukai interaksi dengan manusia daripada benda akan lebih mengembangkan kecakapan sosial sehingga lebih populer daripada anak yang interaksi sosialnya terbatas. Manfaat yang diperoleh anak dengan diberikannya kesempatan untuk berhubungan sosial akan sangat dipengaruhi oleh tingkat kesenangan hubungan sosial sebelumnya.

Pola Sosialisasi Awal
Antara usia 2 dan 3 tahun, anak menunjukan minat yang nyata untuk melihat anak-anak lain dan berusaha mengadakan kontak sosial dengan mereka, ini dikenal sebagai:
ü  Bermain sejajar : bermain sendiri-sendiri, tidak bermain dengan anak-anak lain. Bermain sejajar merupakan bentuk kegiatan sosial yang pertama-tama dilakukan dengan teman-teman sebaya.
ü  Bermain asosiatif : anak terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak-anak lain.
ü  Bermain kooperatif : anak menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi.
ü  Penonton : mengamati anak lain bermain tetapi tidak berusaha benar-benar bermain dengannya.

Pola Perilaku Sosial dan Tidak Sosial


Ø  Pola Sosial :
·      Meniru
·      Persaingan
·      Kerja Sama
·      Simpati
·      Empati
·      Dukungan Sosial
·      Membagi
·      Perilaku Akrab
Ø  Pola Tidak Sosial :
·      Negativisme
·      Agresif
·      Perilaku Berkuasa
·      Memikirkan Diri Sendiri
·      Mementingkan Diri Sendiri
·      Merusak




Bentuk Perilaku Awal dalam Pelbagai Situasi Sosial
Bentuk perilaku sosial yang paling penting untuk penyesuaian sosial yang berhasil tampak dan mulai berkembang dalam periode ini. Anak yang pad usia 2,5 tahun bersikap ramah dan aktif secara sosial akan terus bersikap seperti itu sampai usia 7,5 tahun. Sikap sosial pada 7,5 tahun diramalkan oleh sikap sosial pada 2,5 tahun.



9.   Bermain Awal Masa Kanak-kanak
Masa awal kank-kanak sering disebut sebagai tahap bermain, karena dalam periode ini hampir semua permainan menggunakan mainan. Bermain dalam masa kanak-kanak merupakan kegiatan pokok dalam masa kanak-kanak, ini merupakan sarana untuk improvisasi dan kombinasi, sarana pertama dari sistem peraturan melalui mana kendali-kendali budaya menggantikan sifat anak yang dikuasai oleh dorongan-dorongan kekanak-kanakan.
Pola bermain awal masa kanak-kanak :
·    Bermain dengan Mainan. Pada masa anak-anak awal, main dengan mainan merupakan bentuk yang dominan karena mereka menganggap bahwa mainannya mempunyai sifat-sifat hidup seperti yang dikhayalkan.
·    Dramatisasi. Dramatisasi merupakan pola bermain anak dimana mereka meniru pengalaman-pengalaman hidupnya.
·    Konstruksi. Anak-anak membuat bentuk-bentuk dengan balok-balok, pasir, tanah liat, dll. Sebagian besar konstruksi yang dibuat merupakan tiruan dari apa yang dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari.
·    Permainan. Anak mulai menyukai permainna yang dimainkan dengan teman sebayanya yang menguji keterampilan dan melibatkan beberapa peraturan.
·    Membaca. Anak-anak senang dibacakan dan melihat gambar dari buku, seperti dongeng, cerita tentang hewan, nyanyian anak-anak, dll.

10.  Perkembangan Moral pada Awal Masa Kanak-kanak
Perkembangan moral pada awal masa kanak-kanak masih dalam tingkat yang rendah. Hal ini disebabkan karena perkembangan intelektual anak-anak belum mencapai titik di mana ia dapat mempelajari atau menerapkan prisip-prinsip abstrak tentang benar dan salah. Ia juga tidak mempunyai dorongan untuk mengikuti peraturan-peraturan karena tidak mengerti manfaatnya sebagai anggota kelompok sosial. Karena tidak mampu mengerti masalah standar moral, anak-anak harus belajar berperilaku moral dalam pelbagai situasi yang khusus.

Tahap-tahap Perkembangan Moral
·    Moralitas melalui paksaan: dimana anak secara otomatis mengikuti peraturan-peraturan tanpa berpikir atau menilai, dan ia menganggap orang-orang dewasa yang berkuasa sebagai maha kuasa.
·    Moralitas prakonvensional : anak-anak berorientasi patuh-dan-hukuman dalam arti ia menilai benar dan salahnya perbuatan berdasarkan akibat-akibat fisik dari perbuatan itu, anak-anak menyesuaikan diri dengan harapan sosial agar memperoleh pujian.

Disiplin dalam Awal Masa Kanak-kanak
Disiplin merupakan cara masyarakat mengajarkan kepada anak-anak perilaku moral yang diterima kelompok. Tujuannya adalah memberitahukankepada anak-anak perilaku mana yang baik dan mana yang buruk dan mendorongnya untuk berperilaku sesuai dengan standar-standar. Jenis-jenis disiplin yang digunakan pada masa anak-anak awal :
·    Disiplin Otoriter. Merupakan bentuk disiplin tradisional dan berdasarkan peraturan-peraturan yang ditetapkan dan memberitahukan anak bahwa ia harus mematuhi peraturan-peraturan tersebut.
·    Disiplin yang Lemah. Melalui akibat dari perbuatannya sendiri anak akan belajar bagaimana berperilaku secara sosial.
·    Disiplin Demokratis. Menekankan hak anak untuk mengetahui mengapa peraturan-peraturan dibuat dan memperoleh kesempatan mengemukakan pendapatnya sendiri bila ia menganggap peraturan itu tidak adil.

Pengaruh Disiplin pada Anak-anak
·    Pengaruh pada Perilaku. Anak yang orang tuanya lemah akan mementingkan diri sendiri, tidak menghiraukan hak-hak orang lain, agresif dan tidak sosial. Anak yang mengalami disiplin yang keras, ototiter, akan sangat patuh bila dihadapan orang-orang dewasa, namun agresif dalam hubungannya dengan teman-teman sebayanya. Anak yang dibesarkan di bawah disiplin yang demokratis belajar mengendalikan perilaku yang salah dan mempertimbangkan hak-hak orang lain.
·    Pengaruh pada Sikap. Anak yang orang tuanya melaksanakan disiplin otoriter maupun disiplin yang lemah cenderung membenci orang-orang yang berkuasa. Anak yang mengalami disiplin yang otoriter merasa diperlakukuan tidak adil; anak yang orang tuanya lemah merasa bahwa orang tua seharusnya memperingatkan bahwa tidak semua orng dewasa mau menerima perilaku yang tidak disiplin. Disiplin yang demokratis dapat menyebabkan kemarahan sementara tetapi bukan kebencian. Sikap-sikap yang terbentuk akibat dari metode pendidikan anak cenderung menetap dan bersifat umum, tertuju kepada semua orang yang berkuasa.
·    Pengaruh pada Kepribadian. Semakin banyak hukuman fisik digunakan, semakin anak cenderung menjadi cemberut, karena kepala dan negativistic. Ini mengakibatkan penyesuaian pribadi dan sosial yang puruk, yang juga merupakan ciri khas dari anak yang dibesarkan dengan disiplin yang lemah. Anak yang dibesarkan di bawah disiplin yang demokratis akan mempunyai penyesuaian pribadi dan sosial yang baik.

11.  Minat pada Awal Masa Kanak-kanak
·      Minat pada Agama
         Keyakinan agama, sebagian besar, tidak berarti bagi anak-anak meskipun mereka menunjukan minat dalam ibadah agama. Tetapi karena banyaknya masalah yang kepada anak-anak dijelaskan dalam rangka agama, maka keinginan tahu tentang masalah-masalah agama menjadi besar. Konsep anak-anak mengenai agama adalah realistik, dalam arti anak menafsirkan apa yang didengar dan dilihat sesuai dengan apa yang telah diketahui. 
·      Minat pada Tubuh Manusia
         Minat timbul lebih dahulu pada anggota bagian luar tubuh daripada minat pada bagian dalam tubuh. Tetapi sebelum periode ini berakhir, kebanyakan anak menunjukan minat besar pada bagian dalam tubuhnya dan ingin mengetahui di mana letak hati, paru-paru, otak, dan sebagainya, dan juga fungsinya. Anak-anak menyatakan minatnya pada tubuh dengan memberi komentar tentang berbagai bagian tubuh dan dengan mengajikan pertanyaan-pertanyaan.
·      Minat terhadap Diri Sendiri
         Egosentrisme awal masa anak-anak sangat jelas pada tahun pertama dan tahun kedua sebelum anak mulai bermain dengan anak-anak lain yaitu masa bermain sejajar. Sesudah anak-anak mulai bermain dengan teman-teman sebaya, minat terhadap diri sendiri berangsur-angsur berkurang dengan meningkatnya minat terhadap teman-teman dan aktivitasnya. Anak menunjukan minat pada dirinya sendiri melalui banyak cara. Yang paling sering adalah dengan mengamati dirinya melalui kaca, meneliti bagian-bagian tubuh dan pakaiannya, mengajukan pertanyaan tentang dirinya, membandingkan milik dan prestasinya dengan teman-temannya, membanggakan milik dan prestasinya atau mengganggu untuk menarik perhatian. 
·      Minat terhadap Seks
         Keingintahuan mengenai asal-usul bayi sangat besar pada anak-anak dan mereka banyak bertanya mengenai masalah ini. Banyak anak memperlihatkan minat mereka terhadap seks dengan membicarakannya dengan teman-teman bermain kalau tidak ada orang dewasa. Karena banyak orang tua menganggap permainan seks sebagai perbuatan nakal bahkan jahat, maka aktivitas seperti itu biasanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
·      Minat terhadap Pakaian
         Anak-anak tidak banyak berminat mengenai penampilannya, apakah ia bersih atau kotor, rapih atau tidak, tetapi ia mempunyai minat yang besra dalam berpakaian. Ini disebabkan dalam usia yang lebih muda, anak menemukan bahwa pakaiannya menarik perhatian. Orang dewasa memberikan komentar yang baik dan teman-teman bermain sering kagum atau iri hati terhadap pakiannya.

12.  Penggolongan Peran seks
Periode ini sering disebut sebagai usia kritis dalam penggolongan peran seks. Dalam tahap perkembangan pola ini, anak diharapkan menguasai dua aspek penting dari penggolongan peran seks: belajar bagaimana melakuakan peran-seks yang tepat dan menerima kenyataan bahwa ia harus menyesuaiakan dengan stereotip peran seks yang disetujui  kalau ingin mendapatkan penilaian sosial dan juga penerimaan sosial yang baik.

Mempelajari Stereotip Peran Seks
Sekalipun anak mempelajari stereotip peran seks melalui berbagai cara namun mengikuti pola yang biasa dapat diramalkan. Mula-mula anak belajar bahwa anak laki-laki dan perempuan. Pada saat yang bersamaan anak belajar bahwa ia sendiri laki-laki atau perempuan. Kemudian dipelajari milik-milik tertentu, seperti pakaian, mainan, buku, dan alat-alat permainan dianggap sesuai dengan kelompok tertentu dan tidak sesuai dengan kelompok yang lain. Anak menemukan bahwa cirri kepribadian tertentu dan pola perilaku diasosiasikan dengan seks tertentu  dan cirri yang lain diasosiasikan dengan seks yang berlawanan. Menjelang berakhirnya awal masa kanak-kanak sebahian besar anak sudah dapat mengimbangkan stereotip peran-seks dengan cukup baik.
            Perantara penggolongan Peran-Seks
Dalam masa awal kanak-kanak, orangtua dan anggota keluarga lain merupakan perantara utama untuk penggolongan peran-seks. Perantara penting lain adalah media massa.
Pada saat awal masa kanak-kanak hamper berakhir, sebagian besar anak sudah tergolongkan dengan baik. Mereka tidak hanya mengerti apa yang oleh kelompok sosial dianggap tepat untuk kelompok sejenisnya tetapi juga belajar untuk menerima dan bertindak sesuai dengan stereotip ini.Anak perempuan telah menganggap bahwa anak laki-laki lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih mampu sedangkan anak laki-laki memandang anak perempuan kurang mampu bermain seperti yang diharapkan sehingga ia berhenti bermain dengan anak perempuan.

13.  Hubungan Keluarga pada Awal Masa Kanak-kanak
Sekalipun anak-anak sudah mulai bermain dengan anak-anak lain di luar rumah, keluarga masih merupakan pengaruh sosialisasi yang terpenting. Hubungan keluarga yang erat pengaruhnya lebih besar pada anak daripada pengaruh-pengaruh sosial lainnya. Pada umumnya, sikap anak terhadap orang, benda-benda dan kehidupan secara keseluruhan berpola pada kehidupan rumah. Kondisi yang paling penting yang mempengaruhi penyesuaian anak, baik pribadi maupun sosial adalah jenis hubungan orang tua-anak selama tahun-tahun masa awal kanak-kanak.



14.  Perkembangan Kepribadian Awal Masa Kanak-kanak
Karena orang tua, saudara-saudara kandung dan sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi anak-anak, maka bagaimana perasaan mereka kepada anak-anak dan bagaimana perlakuan mereka merupakan faktor penting dalam pembentukan konsep-diri (inti pola kepribadian). Sikap dan cara teman-teman memperlakukannya mulai membawa pengaruh dalam konsep-diri, pengaruh mana dapat mendorong atau melawan dan bertentangan dengan pengaruh-pengaruh dari keluarga. Sikap anggota-anggota keluarga yang berarti, berperan penting karena sekali dasar untuk konsep-diri telah diletakkan maka agak sulit untuk diubah.
Hubungan anak denagn keluarga umumnya penting, tetapi sikap orang tua merupakan unsur yang paling penting.
·         Cara pelatihan anak : cara pelatihan anak adalah penting dalam membentuk konsep diri yang sedang berkembang.
·         Cita-cita orang tua : cita-cita orang tua terhadap anaknya berperan penting dalam mengembangkan konsep dirinya.
·         Posisi urutan : posisi urutan anak-anak dalam keluarga dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian.
·         Ketidaknyamanan lingkungan : ketidaknyamanan lingkungan, apakah karena kematian, perceraian, perpisahan atau mobilitas sosial, berpengaruh buruk terhadap konsep diri anak karena ia merasa tidak aman dan merasa lain dari teman-teman sebayanya.
Tiga sindrom kepribadian
·         Anak yang mudah : anak yang mempunyai penyesuaian fisik dan psikologis yang baik.
·         Anak yang sulit : intensitas reaksinya tinggi dan lambat menyesuaikan diri dengan perubahan.
·         Anak yang lamban : tingkat aktivitasnya rendah dan tidak cepat menyesuaikan diri.



15.  Bahaya pada Awal Masa Kanak-kanak
Terhambatnya pertumbuhan fisik dan mental dapat merusak penyesuaian pribadi serta penyesuaian sosial anak.
Ø  Bahaya Fisik 
·       Kematian, yang sering disebabkan karena kecelakaan daripada penyakit.
·       Penyakit, secara psikologis mampu merusak karena tertinggal dalam mempelajari keterampilan dan anak disalahkan karena menimbulkan kerepotan dan menambah pengeluaran.
·       Kecelakaan. Meskipun tidak meninggalkan cacat fisik, kecelakaan membuat anak merasa takut yang menghantui penyesuaian hidupnya.
·       Kegemukan. Hal ini dikarenakan kegemukan membahayakan kesehatan dan penampilan.
·       Tangan-kidal. Orang yang kidal akan kelihatan berbeda dan itu ditafsirkan sebagai rasa rendah diri.

Ø  Bahaya Psikologis
·       Bahaya dalam berbicara. Bicara merupakan sarana komunikasi dan karena komunikasi itu penting bagi kehidupan sosial, maka anak-anak yang tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain akan mengalami hambatan sosial dan akhirnya dalam dirinya timbul perasaan tidak mampu dan rendah diri.
·       Bahaya emosional. Bahaya emosional masa anak-anak awal yang besar kelihatan pada dominasi emosi yang kurang baik, terutama amarah.
·       Bahaya sosial. Ada sejumlah bahaya terhadap perkembangan penyesuaian sosial yang baik pada masa anak-anak awal, misalnya kurang mempunyai kesempatan untuk belajar berperilaku sesuai harapan teman.
·       Bahaya bermain bahaya dalam perkembangan konsep. Anak yang kurang mempunyai teman bermain terpaksa bermain sendiri.
·       Bahaya dalam hubungan keluarga. Kemerosotan dalam setiap hubungan manusiawi berbahaya bagi penyesuaian pribadi dan sosial yang baik, terutama hubungan anak dan orang tuanya.
·       Bahaya kepribadian. Perkembangan konsep diri yang kurang baik yang dapat disebabkan perlakuan anggota keluarga dan teman, sebab adanya harapan yang tidak realistis sehingga anak merasa gagal karena tidak dapat mencapai tujuan.

16.  Kebahagiaan Selama Awal Masa Kanak-kanak
Kebahagiaan pada awal masa kanak-kanak bergantung lebih kepada kejadian yang menimpa anak di rumah daripada kejadian di luar rumah.
Beberapa kondisi penting yang mendukung kebahagiaan dalam awal masa kanak-kanak, yaitu:
·         Kesehatan yang baik pada anak.
·         Lingkungan yang memberikan kesempatan untuk menggunakan kemampuannya semaksimal mungkin.
·         Perilaku kekanak-kanakannya diterima orangtua dan dibimbing orangtua dalam belajar berperilaku secara sosial.
·         Kebijaksanaan dalam menegakkan disiplin yang terencana dan dilaksanakan secara konsisten.
·         Mengembangkan ekspresi kasih sayang yang wajar.
·         Harapan yang realistis sesuai dengan kemampuan anak.
·         Mendorong kreativitas dalam bermain dan menghindari cemooh atau kritik yang tidak perlu yang dapat mengurangi semangat anak untuk mencoba kreatif.
·         Diterima oleh saudara-saudara kandung dan teman bermain sehingga anak dapat mengembangkan sikap yang baik terhadap pelbagai kegiatan sosial.
·         Suasana gembira dan bahagia di rumah sehingga anak akan belajar berusaha untuk mempertahankan suasana ini.

·         Prestasi dalam kegiatan yang penting bagi anak dan dihargai oleh kelompok dengan siapa anak mengidentifikasikan diri. 

DAFTAR PUSTAKA 


Hurlock, Elizabeth B., PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, Jakarta : Erlangga edisi kelima Kamus besar bahasa Indonesia, 2002 : 1118

1 komentar:

  1. If you're looking to lose pounds then you have to get on this totally brand new custom keto diet.

    To create this keto diet service, licenced nutritionists, personal trainers, and chefs united to produce keto meal plans that are efficient, suitable, cost-efficient, and satisfying.

    From their launch in 2019, 100's of people have already completely transformed their body and health with the benefits a great keto diet can give.

    Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover 8 scientifically-proven ones provided by the keto diet.

    BalasHapus