AWAL MASA KANAK-KANAK
A. Pengertian
Masa Kanak-anak
Masa anak-anak
dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh ketergantungan, yakni kira-kira
usia 2 tahun sampai anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk wanita
dan 14 tahun untuk pria. Setelah anak matang secara seksual, maka ia disebut
remaja.
Masa anak-anak
harus dibagi lagi menjadi 2 periode yang berbeda-awal dan akhir masa anak-anak.
Periode awal berlangsung dari umur 2 sampai 6 tahun dan periode akhir dari 6
sampai tiba saatnya anak matang secara seksual.
Garis pemisah
antara awal dan akhir masa anak-anak penting karena dua alasan, yaitu:
Pertama,
Digunakan untuk anak-anak yang sebelum mencapai usia wajib agar diperlakukan
berbeda dengan anak yang sudah masuk sekolah.
Kedua,
Efek dari faktor sosial. Anak harus mengikuti pendidikan formal pada usia enam
tahun sehingga tekanan dan harapan sosialnya akan berbeda.
B. Perkembangan Awal Masa Kanak-kanak
1.
Ciri
-
ciri Awal Masa Kanak-kanak
Salah satu ciri
tertentu masa bayi merupakan ciri khas yang membedakannya dengan
periode-periode lain dalam rentan kehidupan. Ciri ini tercermin dalam sebutan
yang biasanya diberikan:
a. Sebutan
yang Digunakan Orang Tua
Sebagian besar orang
tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai usia yang mengundang masalah atau
usia sulit. Alasan mengapa masalah perilaku lebih sering terjadi di awal masa
kanak-kanak ialah karena anak-anak muda sedang dalam proses pengembangan
kepribadian yang unik dan menuntut kebebasan.
Seringkali
orangtua menganggap masa awal anak-anak sebagai usia mainan karena anak muda
menghabiskan sebagian besar waktu untuk bermain dengan mainannya.
b.
Sebutan yang Digunakan
Para Pendidik
Para pendidik menyebut
tahun-tahun awal masa kanak-kanak sebagai usia prasekolah, tekanan dan harapan
yang dikenakan kepada anak-anak sangat berbeda dengan apa yang dialaminya pada
saat memulai pendidikan formal. Awal masa kanak-kanak merupakan masa persiapan.
c.
Sebutan yang Digunakan
Para Ahli Psikologi.
Para ahli psikologi
menggunakan sejumlah sebutan yang berbeda untuk menguraikan ciri-ciri
perkembangan psikologis anak :
· Usia Kelompok. Masa dimana anak-anak
mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan bagi kehidupan sosial
yang lebih tinggi yang diperlukan untuk
penyesuaian diri.
· Usia Menjelajah. Karena perkembangan utama yang terjadi
selama awal masa kanak-kanak berkisar di seputar penguasaan dan pengendalian
lingkungan.
· Usia Bertanya. Salah satu cara yang umum dalam
menjelajahi lingkungan adalah dengan bertanya.
· Usia Meniru. Meniru pembicaraan dan tidakan orang
lain.
· Usia Kreatif. Anak lebih menunjukan kreativitas dalam
bermain selama masa kanak-kanak.
2.
Tugas
Dalam Perkembangan pada Awal Masa Kanak-kanak
Anak-anak harus
meletakan dasar-dasar untuk hati nurani sebagai bimbingan untuk perilaku benar
dan salah. Hati nurani berfungsi sebagai sumber motivasi bagi anak-anak untuk
melakukan apa yang diketahuinya sebagai hal yang salah bilamana mereka sudah
terlalu besar untuk selalu diawasi orang tua.
Salah satu yang
terpenting dan yang bagi banyak anak-anak merupakan tugas perkembangan yang
paling sulit adalah belajar untuk berhubungan secara emosional dengan orang
tua, saudara-saudara kandung dan orang-orang lain. Hubungan emosional yang
terdapat selama masa bayi harus diganti dengan hubungan yang lebih matang.
Alasannya adalah karena hubungan dengan orang lain dalam masa bayi berdasarkan
pada ketergantungan bayi pada orang lain untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya,
terutama kebutuhan kasih sayang. Tetapi anak-anak harus belajar memberi dan
menerima kasih sayang (ia harus belajar terikat keluar daripada pada dirinya
sendiri).
3.
Perkembangan
Fisik Awal Masa
Kanak-kanak
Aspek-aspek
pokok perkembangan fisik :
a.
Tinggi. Pertambahan tinggi
badan setiap tahunnya rat-rata 3 inci. Pada
usia 6 tahun tinggi anak 46,6 inci
b.
Berat. Pertambahan berat badan
setiap tahunnya rata-rata 3 sampai 5 pon.
c.
Perbandingan
tubuh. Perbandingan
tubuh sangat berubah, wajah tetap kecil tetapi dagu tampak lebih jelas dan
leher lebih memanjang, tubuh cenderung berbentuk kerucut, dengan perut rata,
dada yang lebih bidang dan rata, bahu lebih luas dan lebih persegi, lengan dan
kaki lebih panjang dan lurus dan tumbuh lebih besar.
d.
Postur
tubuh
·
Endomorfik : postur
tubuh yang gemuk lembek.
·
Mesomorfik : postur
tubuh yang kuat berotot.
·
Ektomorfik : postur
tubuh yang relatif kurus.
e.
Lemak
·
Endomorfik : memiliki
lebih banyak jaringan lemak daripada jaringan otot.
·
Mesomorfik : memiliki
jaringan otot lebihb banyak daripada jaringan lema.
·
Ektomorfik : memiliki
otot-otot yang kecil dan sedikit jaringan lemak.
f.
Gigi. Gigi bayi akan tanggal
dan diganti dengan gigi tetap.
4.
Kebiasaan Fisiologis Awal Masa Kanak-kanak
Nafsu makan
anak-anak tidak sebesar seperti pada masa bayi. Hal ini dapat disebabkan karena
tingkat pertumbuhan telah menurun dan sebagian karena sekarang ia telah
mengembangkan jenis makanan yang disukai dan yang tidak disukai. Jumlah tidur
yang dibutuhkan sehari-hari berbeda, bergantung pada pelbagai faktor tertentu
seperti, banyaknya latihan di siang hari dan macam kegiatan yang di lakukan.
5.
Keterampilan Awal Masa Kanak-anak
Awal masa
kanak-kanak merupakan masa yang ideal untuk mempelajari keterampilan tertentu.
Pertama, anak sedang mengulang-ulang dan karenanya dengan senang hati mau
mengulang suatu aktivitas sampai mereka terampil melakukannya. Kedua, anak-anak
bersifat pemberani sehingga tidak terhambat oleh rasa takut kalau dirinya
mengalami sakit ataun diejek yeman-temannya sebagaimana ditakuti anak yang
lebih besar. Dan ketiga, anak belia mudah dan cepat belajar karena tubuh mereka
masih sangat lentur dan keterampilan yang dimiliki baru sedikit sehingga
keterampilian yang baru dikuasai tidak mengganggu keterampilan yang sudah ada.
Awal masa
kanak-kanak dapat dianggap sebagai “saat belajar” untuk belajar keterampilan.
Apabila anak-anak tidak diberi kesempatan mempelajari keterampilan tertentu,
perkembangannya sudah memungkinkan dan ingin melakukannya karena berkembangnya
keinginan untuk mandiri, maka mereka tidak saja akan kurang memiliki dasar
keterampilan yang telah dipelajari oleh teman-teman sebayanya tetapi juga akan
kurang memiliki motivasi untuk mempelajari pelbagai keterampilan pada saat
diberi kesempatan.
Keterampilan
Khusus pada Saat Masa Kanak-kanak
Keterampilan
yang dipelajari anak muda belia bergantung sebagian pada kesiapan kematangan
terutama kesempatan yang diberikan untuk mempelajari dan bimbingan yang
diperoleh dalam menguasai keterampilan ini secara cepat dan efisien. Dalam awal
masa kanak-kanak, anak laki-laki harus mempelajari keterampilan bermain yang
secara budaya sesuai dengan kelompok anak laki-laki dan dilarang menguasai
keterampilan yang dianggap lebih sesuai untuk anak perempuan. Keterampilan umum
ini dibagi ke dalam 2 kelompok :
a.
Keterampilan
Tangan : keterampilan dalam makanan dan
berpakaian sendiri, menyisir rambut dan mandi, melempar dan menangkap bola,
menggunakan gunting, dapat membentuk tanah liat, membuat kue, menjahit, dengan
krayon, pensil, dan cat anak-anak dapat mewarnai gambar, menggambar atau
mengecat gambarnya sendiri dan dapat menggambar orang.
b.
Keterampilan
kaki : sekali anak dapat berjalan, melompat
dan berlari cepat, memanjat, naik sepeda roda tiga, berenang, lompat tali,
keseimbangan tubuh dalam berjalan di atas dinding atau pagar, sepatu roda,
bermain sepatu es dan menari.
6.
Kemajuan Berbicara Awal Masa Kanak-kanak
Anak-anak tidak lagi
mengoceh dan tangis mereka sudah sengat berkurang. Ia mungkin menggunakan
isyarat, terutama sebagai pelengkap bagi pembicaraan-untuk menekankan arti
kata-kata yang diucapkan-dan bukan sebagai pengganti bicara. Selama masa awal
kanak-kanak, anak-anak memiliki keinginan yang kuat untuk belajar berbicara.
Hal ini disebabkan karena belajar berbicara merupakan saran pokok dalam
sosialisasi.
Untuk
meningkatkan komunikasi, anak-anak harus menguasai dua tugas pokok yang
merupakan unsur penting dalam belajar berbicara. Pertama, mereka harus
meningkatkan kemampuan untuk mengerti apa yang dikatakan orang lain dan kedua,
mereka harus meningkatkan kemampuan bicara sehingga dapat dimengerti orang lain. Adapun beberapa tugas dalam
belajar bicara pada awal masa kanak-kanak :
· Pengucapan kata-kata. Anak-anak sulit belajar mengucapkan bunyi tertentu
dan kombinasi bunyi. Mendengarka radio dan televise dapat membantu belajar
mengucapkan kata-kata secara bener.
· Menambah kosa kata. Kosa kata anak-anak meningkat pesat ketika ia
belajar kata-kata baru dan arti-arti baru untuk kata-kata lama.
· Membentuk kalimat. Kalimat biasanya terdiri dari tiga atau empat kata
sudah mulai disusun oleh anak usia 2 tahun dan biasanya oleh anak usia 3 tahun.
Kalimat ini banyak yang tidak lengkap, terutama terdiri dari kata benda dan
kurang kata kerja, kata depan dan kata penghubung.
Peningkatan
dalam Pengertian
Untuk dapat
berkomunikasi dengan orang-orang lain, anak harus mengerti apa yang dikatakan
oaring lain. Kalau tidak dapat mengerti, akan merusak kontak sosialnya.
Kemampuan mengerti sangat dipengaruhi cara anak mendengarkan apa yang dikatakan
kepadanya. kalau orang berbicara dengan lambat dan jelas kepada anak, dengan
menggunakan kata-kata yang sekiranya dapat dimengerti, hal ini juga dapat
mendorong anak untuk mendengarkan dengan baik.
Peningkatan
dalam Keterampilan Berbicara
Awal masa
kanak-kanak umumnya merupakan saat berkembang pesatnya penguasaan tugas pokok
dalam belajar berbicara, yaitu dengan menambah kosa kata, menguasai pengucapan
kata-kata dan menggabungkan kata-kata menjadi kalimat.
7.
Emosi Awal Masa Kanak-kanak
Selama awal masa
kanak-kanak emosi sangat kuat. Saat ini merupakan saat ketidakseimbangan karena
anak-anak “keluar dari fokus,” dalam arti bahwa ia mudah terbawa
ledakan-ledakan emosional sehinnga sulit dibimbing dan diarahkan. Walaupun
setiap emosi dapat “dipertinggi” dalam arti bahwa emosi itu lebih sering timbul
dan lebih kuat daripada biasanya pada individu tertentu, tetapi emosi yang
meninggi pada awal masa kanak-kanak ditandai oleh ledakan amarah yang kuat,
ketakutan yang hebat dan iri hati yang tidak masuk akal. Sebagian dari emosi yang
kuat pada periode ini dapat disebabkan oleh kelemahan akibat lamanya bermain,
tidak mau tidur siang dan makan terlalu sedikit. Emosi yang tinggi kebanyakan
disebabkan oleh masalah psikologis daripada masalah fisiologis.
Pola-pola
Emosi yang Umum
Anak yang lebih
muda mengalami hampir semua jenis emosi yang secara normal dialami oleh orang
dewasa. Namun, rangsangan yang membangkitkan emosi dan cara anak mengungkapkan
emosi sangat berbeda.
Emosi yang umum pada awal masa
kanak-kanak, yaitu:
· Amarah. Penyebab amarah yang
paling umum adalah pertengkaran, tidak tercapainya keinginan dan serangan yang
hebat dari anak lain,
· Takut. Pembiasaan, peniruan,
dan ingatan tentang pengalaman yang kurang menyenangkan berperan penting dalam
menimbulkan rasa takut,
· Cemburu. Anak menjadi cemburu
bila ia mengira bahwa minat dan perhatian orang tua beralih kepada orang lain,
· Ingin tahu. Anak mempunyai rasa
ingin tahu terhadap hal yang baru dilihatnya,
· Iri hati. Anak-anak sering iri
hati mengenai kemampuan atau barang yang dimiliki orang lain,
· Gembira. Anak-anak merasa
gembira karena sehat, situasi yang tidak layak, bunyi yang tiba-tiba, bencana
yang ringan dan berhasil melakukan tugas yang dianggap sulit,
· Sedih. Anak-anak merasa sedih
karena kehilangan segala sesuatu yang dicintai atau yang dianggap penting bagi
dirinya,
· Kasih sayang. Anak-anak belajar
mencintai orang, binatang, atau benda yang menyenangkannya.
Yang
mempengaruhi emosi, yaitu:
· Besarnya
keluarga. Mempengaruhi sering dan
kuatnya rasa cemburu dan iri hati.
· Lingkungan
sosial. Rumah memainkan peran yang
penting dalam menimbulkan sering dan kuatnya rasa marah anak.
8.
Sosialisasi Awal Masa Kanak-kanak
Salah satu tugas
perkembangan awal masa kanak-kanak yang penting adalah memperoleh latihan dan
pengalaman pendahuluan yang diperlukan untuk menjadi anggota “kelompok” . Jadi
awal masa kanak-kanak sering disebut sebagai masa prakelompok. Dasar untuk
sosialisasi diletakan dengan meningkatnya hubungan antara anak dengan
teman-teman sebayanya. Anak yang lebih menyukai interaksi dengan manusia
daripada benda akan lebih mengembangkan kecakapan sosial sehingga lebih populer
daripada anak yang interaksi sosialnya terbatas. Manfaat yang diperoleh anak
dengan diberikannya kesempatan untuk berhubungan sosial akan sangat dipengaruhi
oleh tingkat kesenangan hubungan sosial sebelumnya.
Pola
Sosialisasi Awal
Antara usia 2
dan 3 tahun, anak menunjukan minat yang nyata untuk melihat anak-anak lain dan
berusaha mengadakan kontak sosial dengan mereka, ini dikenal sebagai:
ü Bermain
sejajar : bermain sendiri-sendiri, tidak bermain dengan anak-anak lain. Bermain
sejajar merupakan bentuk kegiatan sosial yang pertama-tama dilakukan dengan
teman-teman sebaya.
ü Bermain
asosiatif : anak terlibat dalam kegiatan yang menyerupai kegiatan anak-anak
lain.
ü Bermain
kooperatif : anak menjadi anggota kelompok dan saling berinteraksi.
ü Penonton
: mengamati anak lain bermain tetapi tidak berusaha benar-benar bermain
dengannya.
Pola
Perilaku Sosial dan Tidak Sosial
Ø Pola
Sosial :
·
Meniru
·
Persaingan
·
Kerja Sama
·
Simpati
·
Empati
·
Dukungan Sosial
·
Membagi
·
Perilaku Akrab
Ø Pola
Tidak Sosial :
·
Negativisme
·
Agresif
·
Perilaku Berkuasa
·
Memikirkan Diri Sendiri
·
Mementingkan Diri
Sendiri
·
Merusak
Bentuk
Perilaku Awal dalam Pelbagai Situasi
Sosial
Bentuk perilaku
sosial yang paling penting untuk penyesuaian sosial yang berhasil tampak dan
mulai berkembang dalam periode ini. Anak yang pad usia 2,5 tahun bersikap ramah
dan aktif secara sosial akan terus bersikap seperti itu sampai usia 7,5 tahun.
Sikap sosial pada 7,5 tahun diramalkan oleh sikap sosial pada 2,5 tahun.
9.
Bermain Awal Masa Kanak-kanak
Masa awal
kank-kanak sering disebut sebagai tahap bermain, karena dalam periode ini
hampir semua permainan menggunakan mainan. Bermain dalam masa kanak-kanak
merupakan kegiatan pokok dalam masa kanak-kanak, ini merupakan sarana untuk
improvisasi dan kombinasi, sarana pertama dari sistem peraturan melalui mana
kendali-kendali budaya menggantikan sifat anak yang dikuasai oleh
dorongan-dorongan kekanak-kanakan.
Pola
bermain awal masa kanak-kanak :
· Bermain dengan Mainan. Pada masa anak-anak awal, main dengan mainan
merupakan bentuk yang dominan karena mereka menganggap bahwa mainannya
mempunyai sifat-sifat hidup seperti yang dikhayalkan.
· Dramatisasi. Dramatisasi merupakan pola bermain anak dimana
mereka meniru pengalaman-pengalaman hidupnya.
· Konstruksi. Anak-anak membuat
bentuk-bentuk dengan balok-balok, pasir,
tanah liat, dll. Sebagian besar konstruksi yang dibuat merupakan tiruan dari
apa yang dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari.
· Permainan. Anak mulai menyukai permainna yang dimainkan dengan
teman sebayanya yang menguji keterampilan dan melibatkan beberapa peraturan.
· Membaca. Anak-anak senang dibacakan dan melihat gambar dari
buku, seperti dongeng, cerita tentang hewan, nyanyian anak-anak, dll.
10. Perkembangan
Moral pada Awal Masa Kanak-kanak
Perkembangan moral
pada awal masa kanak-kanak masih dalam tingkat yang rendah. Hal ini disebabkan
karena perkembangan intelektual anak-anak belum mencapai titik di mana ia dapat
mempelajari atau menerapkan prisip-prinsip abstrak tentang benar dan salah. Ia
juga tidak mempunyai dorongan untuk mengikuti peraturan-peraturan karena tidak
mengerti manfaatnya sebagai anggota kelompok sosial. Karena tidak mampu
mengerti masalah standar moral, anak-anak harus belajar berperilaku moral dalam
pelbagai situasi yang khusus.
Tahap-tahap
Perkembangan Moral
· Moralitas melalui
paksaan: dimana anak secara otomatis mengikuti
peraturan-peraturan tanpa berpikir atau menilai, dan ia menganggap orang-orang
dewasa yang berkuasa sebagai maha kuasa.
· Moralitas
prakonvensional : anak-anak berorientasi
patuh-dan-hukuman dalam arti ia menilai benar dan salahnya perbuatan
berdasarkan akibat-akibat fisik dari perbuatan itu, anak-anak menyesuaikan diri
dengan harapan sosial agar memperoleh pujian.
Disiplin
dalam Awal Masa Kanak-kanak
Disiplin
merupakan cara masyarakat mengajarkan kepada anak-anak perilaku moral yang
diterima kelompok. Tujuannya adalah memberitahukankepada anak-anak perilaku
mana yang baik dan mana yang buruk dan mendorongnya untuk berperilaku sesuai
dengan standar-standar. Jenis-jenis disiplin yang digunakan pada masa anak-anak
awal :
· Disiplin Otoriter. Merupakan bentuk
disiplin tradisional dan berdasarkan peraturan-peraturan yang ditetapkan dan
memberitahukan anak bahwa ia harus mematuhi peraturan-peraturan tersebut.
· Disiplin yang Lemah. Melalui akibat dari
perbuatannya sendiri anak akan belajar bagaimana berperilaku secara sosial.
· Disiplin Demokratis. Menekankan hak anak
untuk mengetahui mengapa peraturan-peraturan dibuat dan memperoleh kesempatan
mengemukakan pendapatnya sendiri bila ia menganggap peraturan itu tidak adil.
Pengaruh
Disiplin pada Anak-anak
· Pengaruh
pada Perilaku. Anak yang orang tuanya
lemah akan mementingkan diri sendiri, tidak menghiraukan hak-hak orang lain,
agresif dan tidak sosial. Anak yang mengalami disiplin yang keras, ototiter,
akan sangat patuh bila dihadapan orang-orang dewasa, namun agresif dalam
hubungannya dengan teman-teman sebayanya. Anak yang dibesarkan di bawah
disiplin yang demokratis belajar mengendalikan perilaku yang salah dan
mempertimbangkan hak-hak orang lain.
· Pengaruh
pada Sikap. Anak yang orang tuanya
melaksanakan disiplin otoriter maupun disiplin yang lemah cenderung membenci
orang-orang yang berkuasa. Anak yang mengalami disiplin yang otoriter merasa
diperlakukuan tidak adil; anak yang orang tuanya lemah merasa bahwa orang tua
seharusnya memperingatkan bahwa tidak semua orng dewasa mau menerima perilaku
yang tidak disiplin. Disiplin yang demokratis dapat menyebabkan kemarahan
sementara tetapi bukan kebencian. Sikap-sikap yang terbentuk akibat dari metode
pendidikan anak cenderung menetap dan bersifat umum, tertuju kepada semua orang
yang berkuasa.
· Pengaruh
pada Kepribadian. Semakin banyak hukuman
fisik digunakan, semakin anak cenderung menjadi cemberut, karena kepala dan
negativistic. Ini mengakibatkan penyesuaian pribadi dan sosial yang puruk, yang
juga merupakan ciri khas dari anak yang dibesarkan dengan disiplin yang lemah.
Anak yang dibesarkan di bawah disiplin yang demokratis akan mempunyai
penyesuaian pribadi dan sosial yang baik.
11. Minat pada
Awal Masa Kanak-kanak
·
Minat pada Agama
Keyakinan agama, sebagian besar, tidak berarti bagi anak-anak
meskipun mereka menunjukan minat dalam ibadah agama. Tetapi karena banyaknya
masalah yang kepada anak-anak dijelaskan dalam rangka agama, maka keinginan
tahu tentang masalah-masalah agama menjadi besar. Konsep anak-anak mengenai
agama adalah realistik, dalam arti anak menafsirkan apa yang didengar dan
dilihat sesuai dengan apa yang telah diketahui.
·
Minat pada Tubuh
Manusia
Minat timbul lebih dahulu pada anggota bagian luar tubuh
daripada minat pada bagian dalam tubuh. Tetapi sebelum periode ini berakhir,
kebanyakan anak menunjukan minat besar pada bagian dalam tubuhnya dan ingin
mengetahui di mana letak hati, paru-paru, otak, dan sebagainya, dan juga
fungsinya. Anak-anak menyatakan minatnya pada tubuh dengan memberi komentar
tentang berbagai bagian tubuh dan dengan mengajikan pertanyaan-pertanyaan.
·
Minat terhadap Diri
Sendiri
Egosentrisme awal masa anak-anak sangat jelas pada tahun pertama
dan tahun kedua sebelum anak mulai bermain dengan anak-anak lain yaitu masa
bermain sejajar. Sesudah anak-anak mulai bermain dengan teman-teman sebaya,
minat terhadap diri sendiri berangsur-angsur berkurang dengan meningkatnya
minat terhadap teman-teman dan aktivitasnya. Anak menunjukan minat pada dirinya
sendiri melalui banyak cara. Yang paling sering adalah dengan mengamati dirinya
melalui kaca, meneliti bagian-bagian tubuh dan pakaiannya, mengajukan
pertanyaan tentang dirinya, membandingkan milik dan prestasinya dengan
teman-temannya, membanggakan milik dan prestasinya atau mengganggu untuk
menarik perhatian.
·
Minat terhadap Seks
Keingintahuan mengenai asal-usul bayi sangat besar pada anak-anak
dan mereka banyak bertanya mengenai masalah ini. Banyak anak memperlihatkan
minat mereka terhadap seks dengan membicarakannya dengan teman-teman bermain
kalau tidak ada orang dewasa. Karena banyak orang tua menganggap permainan seks
sebagai perbuatan nakal bahkan jahat, maka aktivitas seperti itu biasanya
dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
·
Minat terhadap Pakaian
Anak-anak
tidak banyak berminat mengenai penampilannya, apakah ia bersih atau kotor,
rapih atau tidak, tetapi ia mempunyai minat yang besra dalam berpakaian. Ini
disebabkan dalam usia yang lebih muda, anak menemukan bahwa pakaiannya menarik
perhatian. Orang dewasa memberikan komentar yang baik dan teman-teman bermain
sering kagum atau iri hati terhadap pakiannya.
12. Penggolongan
Peran seks
Periode ini sering disebut sebagai usia kritis dalam penggolongan peran
seks. Dalam tahap perkembangan pola ini, anak diharapkan menguasai dua aspek
penting dari penggolongan peran seks: belajar bagaimana melakuakan peran-seks yang
tepat dan menerima kenyataan bahwa ia harus menyesuaiakan dengan stereotip
peran seks yang disetujui kalau ingin
mendapatkan penilaian sosial dan juga penerimaan sosial yang baik.
Mempelajari Stereotip Peran Seks
Sekalipun
anak mempelajari stereotip peran seks melalui berbagai cara namun mengikuti
pola yang biasa dapat diramalkan. Mula-mula anak belajar bahwa anak laki-laki
dan perempuan. Pada saat yang bersamaan anak belajar bahwa ia sendiri laki-laki
atau perempuan. Kemudian dipelajari milik-milik tertentu, seperti pakaian,
mainan, buku, dan alat-alat permainan dianggap sesuai dengan kelompok tertentu
dan tidak sesuai dengan kelompok yang lain. Anak menemukan bahwa cirri
kepribadian tertentu dan pola perilaku diasosiasikan dengan seks tertentu dan cirri yang lain diasosiasikan dengan seks
yang berlawanan. Menjelang berakhirnya awal masa kanak-kanak sebahian besar
anak sudah dapat mengimbangkan stereotip peran-seks dengan cukup baik.
Perantara penggolongan Peran-Seks
Dalam
masa awal kanak-kanak, orangtua dan anggota keluarga lain merupakan perantara
utama untuk penggolongan peran-seks. Perantara penting lain adalah media massa.
Pada
saat awal masa kanak-kanak hamper berakhir, sebagian besar anak sudah
tergolongkan dengan baik. Mereka tidak hanya mengerti apa yang oleh kelompok
sosial dianggap tepat untuk kelompok sejenisnya tetapi juga belajar untuk
menerima dan bertindak sesuai dengan stereotip ini.Anak perempuan telah
menganggap bahwa anak laki-laki lebih kuat, lebih cerdas, dan lebih mampu
sedangkan anak laki-laki memandang anak perempuan kurang mampu bermain seperti
yang diharapkan sehingga ia berhenti bermain dengan anak perempuan.
13. Hubungan
Keluarga pada Awal Masa Kanak-kanak
Sekalipun anak-anak sudah mulai bermain dengan
anak-anak lain di luar rumah, keluarga masih merupakan pengaruh sosialisasi
yang terpenting. Hubungan keluarga yang erat pengaruhnya lebih besar pada anak
daripada pengaruh-pengaruh sosial lainnya. Pada umumnya, sikap anak terhadap
orang, benda-benda dan kehidupan secara keseluruhan berpola pada kehidupan
rumah. Kondisi yang paling penting yang mempengaruhi penyesuaian anak, baik
pribadi maupun sosial adalah jenis hubungan orang tua-anak selama tahun-tahun
masa awal kanak-kanak.
14. Perkembangan
Kepribadian Awal Masa Kanak-kanak
Karena orang tua, saudara-saudara kandung dan
sanak saudara yang lain merupakan dunia sosial bagi anak-anak, maka bagaimana
perasaan mereka kepada anak-anak dan bagaimana perlakuan mereka merupakan
faktor penting dalam pembentukan konsep-diri (inti pola kepribadian). Sikap dan
cara teman-teman memperlakukannya mulai membawa pengaruh dalam konsep-diri,
pengaruh mana dapat mendorong atau melawan dan bertentangan dengan
pengaruh-pengaruh dari keluarga. Sikap anggota-anggota keluarga yang berarti,
berperan penting karena sekali dasar untuk konsep-diri telah diletakkan maka
agak sulit untuk diubah.
Hubungan anak denagn keluarga umumnya penting,
tetapi sikap orang tua merupakan unsur yang paling penting.
·
Cara
pelatihan anak : cara pelatihan anak adalah
penting dalam membentuk konsep diri yang sedang berkembang.
·
Cita-cita
orang tua : cita-cita orang tua terhadap anaknya
berperan penting dalam mengembangkan konsep dirinya.
·
Posisi
urutan : posisi urutan anak-anak dalam
keluarga dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian.
·
Ketidaknyamanan
lingkungan : ketidaknyamanan lingkungan, apakah
karena kematian, perceraian, perpisahan atau mobilitas sosial, berpengaruh
buruk terhadap konsep diri anak karena ia merasa tidak aman dan merasa lain
dari teman-teman sebayanya.
Tiga
sindrom kepribadian
·
Anak
yang mudah : anak yang mempunyai penyesuaian fisik
dan psikologis yang baik.
·
Anak
yang sulit : intensitas reaksinya tinggi dan
lambat menyesuaikan diri dengan perubahan.
·
Anak
yang lamban : tingkat aktivitasnya rendah dan tidak
cepat menyesuaikan diri.
15. Bahaya pada
Awal Masa Kanak-kanak
Terhambatnya
pertumbuhan fisik dan mental dapat merusak penyesuaian pribadi serta
penyesuaian sosial anak.
Ø Bahaya
Fisik
· Kematian, yang sering disebabkan karena kecelakaan daripada
penyakit.
·
Penyakit, secara psikologis mampu merusak karena tertinggal
dalam mempelajari keterampilan dan anak disalahkan karena menimbulkan kerepotan
dan menambah pengeluaran.
·
Kecelakaan. Meskipun tidak meninggalkan cacat fisik, kecelakaan
membuat anak merasa takut yang menghantui penyesuaian hidupnya.
·
Kegemukan. Hal ini dikarenakan kegemukan membahayakan kesehatan
dan penampilan.
·
Tangan-kidal. Orang yang kidal akan kelihatan berbeda dan itu
ditafsirkan sebagai rasa rendah diri.
Ø Bahaya Psikologis
·
Bahaya
dalam berbicara. Bicara merupakan sarana komunikasi dan karena
komunikasi itu penting bagi kehidupan sosial, maka anak-anak yang tidak dapat
berkomunikasi dengan orang lain akan mengalami hambatan sosial dan akhirnya
dalam dirinya timbul perasaan tidak mampu dan rendah diri.
·
Bahaya
emosional. Bahaya emosional
masa anak-anak awal yang besar kelihatan pada dominasi emosi yang kurang baik,
terutama amarah.
·
Bahaya
sosial. Ada sejumlah bahaya terhadap perkembangan penyesuaian
sosial yang baik pada masa anak-anak awal, misalnya kurang mempunyai kesempatan
untuk belajar berperilaku sesuai harapan teman.
·
Bahaya
bermain bahaya dalam perkembangan konsep. Anak yang kurang mempunyai teman bermain terpaksa
bermain sendiri.
·
Bahaya
dalam hubungan keluarga.
Kemerosotan dalam setiap hubungan manusiawi berbahaya bagi penyesuaian pribadi
dan sosial yang baik, terutama hubungan anak dan orang tuanya.
·
Bahaya
kepribadian. Perkembangan
konsep diri yang kurang baik yang dapat disebabkan perlakuan anggota keluarga
dan teman, sebab adanya harapan yang tidak realistis sehingga anak merasa gagal
karena tidak dapat mencapai tujuan.
16.
Kebahagiaan
Selama Awal Masa Kanak-kanak
Kebahagiaan pada awal masa
kanak-kanak bergantung lebih kepada kejadian yang menimpa anak di rumah
daripada kejadian di luar rumah.
Beberapa kondisi penting yang mendukung kebahagiaan
dalam awal masa kanak-kanak, yaitu:
·
Kesehatan yang
baik pada anak.
·
Lingkungan yang
memberikan kesempatan untuk menggunakan kemampuannya semaksimal mungkin.
·
Perilaku
kekanak-kanakannya diterima orangtua dan dibimbing orangtua dalam belajar
berperilaku secara sosial.
·
Kebijaksanaan
dalam menegakkan disiplin yang terencana dan dilaksanakan secara konsisten.
·
Mengembangkan
ekspresi kasih sayang yang wajar.
·
Harapan yang
realistis sesuai dengan kemampuan anak.
·
Mendorong
kreativitas dalam bermain dan menghindari cemooh atau kritik yang tidak perlu
yang dapat mengurangi semangat anak untuk mencoba kreatif.
·
Diterima oleh
saudara-saudara kandung dan teman bermain sehingga anak dapat mengembangkan
sikap yang baik terhadap pelbagai kegiatan sosial.
·
Suasana gembira
dan bahagia di rumah sehingga anak akan belajar berusaha untuk mempertahankan
suasana ini.
·
Prestasi dalam
kegiatan yang penting bagi anak dan dihargai oleh kelompok dengan siapa anak
mengidentifikasikan diri.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B., PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, Jakarta : Erlangga edisi kelima Kamus besar bahasa Indonesia, 2002 : 1118
If you're looking to lose pounds then you have to get on this totally brand new custom keto diet.
BalasHapusTo create this keto diet service, licenced nutritionists, personal trainers, and chefs united to produce keto meal plans that are efficient, suitable, cost-efficient, and satisfying.
From their launch in 2019, 100's of people have already completely transformed their body and health with the benefits a great keto diet can give.
Speaking of benefits: clicking this link, you'll discover 8 scientifically-proven ones provided by the keto diet.