Periode Masa Pre-Natal
1. Definisi Masa Pre-Natal
a. Drs.
Agoes Dariyo, Psi
Masa perkembangan pre-natal adalah
masa pertumbuhan dan perkembangan calon makhluk hidup yang berada di dalam
rahim calon seorang ibu.
b. Elisabeth
B. Hurlock
Masa pre-natal adalah masa konsepsi
atau pertumbuhan, masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan, dan
perkembangan individu yaitu pada saat pembuatan telur pada ibu dan spermazoa
pada ayah, bila spermatozoa pada laki-laki memasuki ovum pada perempuan
terjadilah konsepsi atau pembuahan, perkembangan pokok pada masa ini ialah
perkembangan fisiologis berupa pembentukan struktur tubuh.
c. William
Sallenbach (1998)
Periode pranatal atau pralahir
merupakan masa kritis bagi perkembangan fisik, emosi dan mental bayi. Ini
adalah suatu masa di mana kedekatan hubungan antara bayi dan orangtua mulai
terbentuk dengan konsekuensi yang akan berdampak panjang terutama berkaitan
dengan kemampuan dan kecerdasan bayi dalam kandungan.
2.
Ciri-ciri
Masa Pre-Natal
Menurut
Hurlock, meskipun relatif singkat, periode pranatal mempunyai enam cirri
penting, masing-masing ciri mempunyai akibat yang lambat pada perkembangan
selama rentang kehidupan.
1. Terjadinya pembauran sifat-sifat yang diturunkan
oleh kedua orang tua janin. Kondisi ini akan dipengaruhi oleh kromosom yang
disumbangkan oleh kedua orang tua janin. Menurut Monks dan knoers, dalam hal
ini sering ditemukan adanya penyimpangan genetis yang disebabkan oleh kelebihan
jumlah kromosom. Akibatnya akan memiliki anak yang memiliki penyakit down
sindron. Dalam hal ini telah dapat diramalkan bahwasanya usia seorang ibu
ketika hamil memiliki pengaruh terhadap penyimpangan genetis ini. Usia seorang
ibu yang memiliki umur 35 sampai dengan 39 akan memiliki kesempatan memiliki
penyimpangan genetis dengan sekala 1 berbanding 180.
2.
Adanya pengaruh kondisi-kondisi dalam tubuh ibu yang akan menunjang
perkembangan sifat bawaan dan perkembangannya baik itu sifat yang baik maupun
sifat yang buruk, dan hal ini akan berpengaruh pada pola perkembangan yang akan
datang. Menurut Monks dan Knoers ibu yang sakit dapat memberikan efek yang
tidak baik bagi janinnya. Contohnya ibu yang terkena penyaki penyakit campak,
AIDS, dan cytomegalovirus. Menurut hasil penelitian, ada kurang lebih
3000 anak yang terkena HIV akibat diturunkan oleh ibunya. Namun tidak semua ibu
yang terkena HIV dapat menurunkan penyakit tersebut pada anaknya.
3.
Jenis kelamin individu yang baru diciptakan sudah dipastikan pada saat pembuahan
dan kondisi-kondisi dalam tubuh ibu tidak akan mempengaruhinya, sama halnya
dengan pembuahan.
4.
Perkembangan dan pertumbuhan yang normal lebih banyak terjadi selama periode
pranatal dibandingkan pada periode-periode lain dalam seluruh kehidupan individu.
Terdapat pertumbuhan yang begitu cepat pada masa pranatal ini. Yang tadinya
berupa butiran kecil yang hanya bisa dilihat melalui picroscop hanya dengan
waktu 280 hari beratnya bisa mencapai 7 pon dan diperkirakan pada masa ini
berat badan bertambah 11 juta kali.
5.
Periode pranatal merupakan masa yang
mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis. Dinyatakan bahaya,
karena pada masa pranatal akan berpengaruh panjang pada masa pertmbuhan dan
perkembangan janin di masa yang akan datang.
6.
Periode pranatal merupakan saat dimana orang-orang yang berkepentingan
membentuk sikap-sikap yang baru diciptakan. Dalam hal ini. W Hijayati dan Sri
Purnami menjelaskan dalam bukunya tentang pendidikan dalam masa kandungan
dengan tujuan untuk belajar dini dan mendorong perkembangan positif terhadap
psikologis anak dan orang tua. Dan dalam hal ini. seorang bayi yang sudah
berusia 20 minggu dalam kandungan sudah bisa merasakan gelap dan terang. Dan
pada usia ini orang tua sudah bisa memberikan dorongan stimulus pada janin
untuk mengoptimalkannya.
3.
Perkembangan
Biologis
Perkembangan biologis pada manusia dimulai saat
konsepsi atau pembuahan yaitu pembuahan telur oleh spermatosoma. Bila
spermatosoma laki-laki memasuki dinding telur (ovum) wanita, terjadilah
konsepsi, kemungkinan terjadinya pembuahan semacam itu ditentukan secara
alamiah. Sekali dalam 28 hari, sering kali sekitar pertengahan siklus
menstruasi, sebuah telur dalam salah satu kandung telur menjadi masak dan
bergerak pelan masuk ke dalam rahim. Perjalanan ini biasanya memakan waktu 3-7
hari. Kalau dalam perjalanan ini tidak terjadi pembuahan, maka lenyaplah telur
itu di dalam rahim.
Bila telur perjalanan ke rahim, berjumpa dengan
spermatosoma dan spermatosoma masuk melalui dinding telur, terjadilah detik itu
sebagai berikut:
Sel benih melepaskan 23 sebagian kecil dari dirinya,
bagian itu disebut chromosoma. Saat itu pecahlah inti telur dan lepaslah 23
chromosoma. Chromosoma ayah dan chromosoma ibu lebur menjadi satu dan membentuk
bekal keturunan bagi anak. Chromosoma mengandung bagian yang lebih kecil lagi
yang membawa factor keturunan yang sesungguhnya. Bagian yang lebih kecil tadi
disebut gene.
Setiap sel benih mengandung pada mulanya 46
chromosoma, terdiri dari 23 pasang. Untuk pembuahan, pecahlah sel benih tadi
hingga telur dan sperma masing-masing tinggal mempunyai 23 chomosoma. Pembuahan
chromosoma telur dan chromosoma sperma bersatu hingga terkumpulah 46 chromosoma
bagi individu. Proses ini menyebabkan bahwa anak dari satu ayah dan satu ibu,
tidak persis sama satu sama lain.
Salah satu dari 23 pasang chromosoma adalah
chromosoma kelamin. Wanita normal, maka kedua chromosoma kelamin tadi adalah
sama disebut chromosoma X. Laki-laki normal mempunyai 2 chromosoma kelamin yang
berlainan, yaitu chomosoma X dan chromosoma Y
yang lebih kecil. Chromosoma Y bersama chromosoma X terdapat dalam
sel-sel badan. Pada pembagian sel (meiosa) maka jumlah chromosoma berkurang
menjadi separoh; sel benih sebagai chromosoma kelamin mengandung suatu chromosoma
Y atau suatu chromosoma X. Sel telur selalu mengandung chromosoma X. Bila telur
wanita yang mengandung chromosoma X bersatu dengan sel benih atau sperma yang
mengandung chromosoma Y, terjadilah anak laki-laki. Bila sel telur bersatu
dengan chromosoma X terjadilah anak wanita.
Karena sel-sel sperma separuh terdiri dari pada
chromosoma X dan separuh dari chromosoma Y, maka secara teoretis ada
kemungkinan yang sama untuk pembuahan anak laki-laki dan anak wanita. Umumnya
dilahirkan 106 anak laki-laki dalam perbandingan 100 anak wanita. Hal ini,
diduga karena sperma Y lebih kecil dan lebih gesit dari pd sperma X sehingga
lebih mudah menerobos dinding telur.
Urutan perkembangan dalam periode pre-natal telah
pasti dan tidak dapat diubah. Kepala, mata, tubuh, tangan, kaki, alat-alat
kelamin, dan alat-alat berkembang dengan urutan tertentu dan juga kurang lebih
pada usia pra natal yang sama pada semua fetus. Perkembangan yang teratur
menurut skema tertentu itu sebelum dan sesaat sesudah dilahirkan merupakan hal
yang sangat penting.
Pertumbuhan yang teratur ini dapat dilihat dari
kenyataan bahwa semua fetus dapat memutar kepalanya lebih dahulu sebelum mereka
dapat melencangkan lengannya. Kemudian juga kenyataan bahwa bayi dapat duduk
lebih dahulu sebelum mereka dapat berjalan, dapat meraba sebelum dapat bicara,
dapat menggambarkan lingkaran lebih dahulu sebelum dapat menggambarkan segi
empat.
Meskipun perkembangan tersebut telah ditentukan
secara biologis, namun dapat terjadi pengaruh-pengaruh dari luar yang dapat
menghambat perkembangan tadi. (Monks,
Knoers, Siti Rahayu Haditono. 1992)
4.
Bagaimana
Kehidupan Mulai
Kehidupan baru mulai dengan bersatunya sel seks pria
dan sel seks wanita. Kedua sel seks ini dikembangkan dalam alat-alat
reproduksi, yaitu gonad. Sel-sel seks pria, spermatozoa diproduksi dalam gonad
pria, testes, sedangkan sel-sel seks wanita, yaitu telur-telur diproduksi dalam
gonad wanita, yaitu indung telur (ovarium).
Ada beberapa tahapan sebelum sel-sel siap untuk
memproduksi manusia baru. Semua sel seks, pria atau wanita, harus melalui
tahapan permulaan perkembangan. Sel-sel seks pria melalui dua permulaan
perkembangan, yaitu pematangan dan pembuahan, sedangkan sel-sel seks wanita
melalui tiga tahap permulaan, yaitu pematangan, ovulasi, pembuahan.
a. Pematangan
Pematangan adalah
pengurangan kromosom melalui pembelahan sel: satu kromosom dari tiap pasangan
mencari sel yang belum selesai terbelah, yang selanjutnya akan terbelah menurut
panjangnya dan membentuk dua sel baru. Sel yang sudah matang mengandung 23
kromosom, dikenal sebagai sel haploid. Pematangan sel-sel seks baru terjadi
apabila kematangan seks sudah tercapai, yaitu pada masa pubertas baik pada anak
laki-laki ataupun perempuan.
Dalam hal spermatozoon,
terdapat empat sel bar, yang disebut spermatid, yang masing-masing mampu
membuahi ovum (telur). Dalam pembelahan telur, satu kromosom dari setiap pasang
didorong keluar dinding sel. Sel baru ini dikenal sebagai tubuh polar. Tiga
tubuh polar terbentuk dalam proses pembelahan. Berbeda dengan spermatid, tubuh
polar tidak dapat dibuahi, sedangkan sel yang keempat, yaitu telur, dapat
dibuahi. Kalau telur tidak dibuahi maka telur akan hancur dan keluar dari tubuh
pada saat menstruasi.
Pembelahan kromosom
selama proses pematangan adalah masalah kebetulan. Setiap kemungkinan kombinasi
kromosom dari pria dan wanita dapat ditemukan di dalam sel-sel baru setelah
pembelahan. Diperkirakan ada 16.777.216 kemungkinan kombinasi dari dua puluh
tiga kromosom pria dan dua puluh tiga kromosom wanita.
b. Ovulasi
Ovulasi adalah tahap
pendahuluan perkembangan yang terjadi hanya pada sel-selnseks wanita. Ovulasi
adalah proses lepasnyan satu telur yang matang selama siklus haid. Dipercaya
bahwa kedua indung telur saling bergantian dalam memproduksi telur yang matang
sepanjang siklus haid.
Dalam kelahiran kembar
yang identik, dua atau lebih dari dua telur yang matang dilepaskan dari indung
telur. Belum diketahui apakah telur-telur berasal dr indung telur yang sama
atau berasal dari kedua buah indung telur, juga belum diketahui mengapa lebih
dari satu telur yang matang dilepaskan selama siklus haid yang menyimpang dari
pola yang biasa.
Setelah dilepaskan dari
salah satu folikel ovum (indung telur), telur-telur menemukan jalan ke ujung
tuba Fallopi di dekat indung tellur yang telah melepaskannya. Sekali
telur-telur masuk ke dalam tuba, telur-telur didorong oleh kombinasi
factor-faktor: cilia, atau sel-sel berbentuk rambut disepanjang tuba, cairan
yang terdiri dari estrogen dari folikel indung telur dan lender dari lapisan
tuba, dan kontraksi yang ritmis dan progresif dari dinding-dinding tuba. Bila
panjangnya siklus haid adalah normal, kurang lebih dua puluh delapan hari,
ovulasi terjadi antara hari ke-5 dan ke-30 dari siklus rata-rata pada hari
ke-11.
c. Pembuahan
Pembuahan
(fertilization), yang terjadi pada masa kehamilan merupakan tahap ketiga dari
permulaan perkembangan sejak mulainya kehidupan baru. Biasanya pembuahan
terjadi sementara ovum masih berada dalam tuba Fallopi. Lebih spesifik lagi,
umumnya pembuahan terjadi dalam dua belas dampai tiga puluh enam jam dan
biasanya terjadi pada dua puluh empat jam pertama setelah telur-telur memasuki
tuba. Selama sanggama (coitus), spermatozoon disimpan dimulut uterus. Melalui
daya tarik hormonal yang kuat spermatozoon masuk ke dalam tuba, yang dibantu
mencari jalannya oleh kontraksi otot ritmis.
Setelah spermatozoon
menembus ovum, permukaan ovum berubah sedemikian rupa sehingga tidak ada
spermatozoon lain yang masuk. Setelah sel sperma menembus dinding ovum, inti
dari kedua sel saling mendekati. Terjadi kerusakan pada selaput yang
mengelilingi masing-masing nucleus dan ini menyebabkan kedua inti bergabung. Jadi,
empat puluh enam kromosom telah bergabung, separuh berasal dari sel wanita dan
separuhnya lagi berasal dari sel pria.
5.
Fase
Perkembangan Pre-Natal
A.
Dalam hal ini para pakar psikologi perkembangan dari barat seperti Monks, dkk membagi periode pranatal
menjadi 3 bagian yakni :
1. Periode Garminal
Periode
garminal adalah periode awal pranatal yang terjadi pada awal dua minggu pertama
setelah pembuahan. Dalam periode ini meliputi penciptaan zigot, pemencahan sel,
dan melekatnya zigot pada dinding kandungan.
2. Periode Embryonic
Periode
ini terjadi pada 2 hingga 8 minggu setelah konsepsi. Dalam tahap ini
terbentuknya sistem dukungan bagi perkembangan embrio yang meliputi ari-ari,
tali pusar, dan aminon (keranjang berisi cairan amniotis).
3 Periode Fetal
Priode ini
berlangsung sejak 2 bulan setelah konsepsi hingga 7 bulan. Pada tahap ini janin
sudah muali aktif menggerakan anggota tubuhnya. Dan pada tahap ini pula sudah
bisa dideteksi jenis kelaminnya.
B.
Sementara menurut pendapat pakar psikologi perkembangan lainya seperti Hurlock dalam bukunya menyatakan bahwa
ada tiga tahap periode perkembangn pada masa pranatal yaitu periode zigote, periode embrio dan periode
fetus.
- Periode Zygote (Sejak pembuahan samapai akhir minggu kedua)
Berlangsung
dari pembuahan sampai implantasi pada dinding rahim sekitar 10 hari
sesudah pembuahan. Jika sperma memasuki ovum maka sebuah proses dimulai yang
menghasilkan peleburan inti sperma dengan inti ovum yang telah dibuahi yang
disebut zygot yang mengandung 23 pasang kromosom. Kemudian ovum yang telah
dibuahi mulai membagi diri (melakukan pembelahan), dari saluran telur tempat ia
dibuahi menuju ke uterus dan akan ditanam (menempel) di dinding uterus (implantasi).
2.
Periode Embrio
(Akhir minggu kedua sampai akhir bulan kedua- berdasarkan hitungan bulan)
Periode
ini ditandai dengan perkembangan yang cepat sekali dari susunan syaraf. Dalam
periode ini kepala lebih besar dibanding dengan bagian badan yang lain. Ini
menunjukkan 8 minggu yang pertama merupakan suatu periode yang sensitif untuk
integritas susunan syaraf. Gangguan mekanis dan kimiawi pada saat ini dapat
menyebabkan kerusakan permanen dari susunan syaraf dibanding jika susunan
tersebut terjadi pada waktu selanjutnya.
3.
Periode
Janin/Fetus (Akhir bulan kedua-perhitungan menurut bulan-sampai lahir)
Periode
ini berlangsung dari akhir bulan kedua sampai lahir. Pertumbuhan
mengikuti hukum arah perkembangan yaitu dari bentuk yang belum sempurna ke
bentuk yang lebih sempurna. Kegiatan janin sudah dimulai antara bulan kedua dan
ketiga, misalnya menyepak, menggeliat dan memutar-mutar. Organ intern hampir
mendekati posisi orang dewasa. Ciri ekstern dan intern terus berkembang dari
bulan ke bulan, sampai bentuk janin benar-benar sempurna dan selanjutnya,
tinggal menunggu kelahiran janin.
C.
Sedangkan dalam buku karangan Drs. Agoes Dariyo, Psi. Masa perkembangan
pra natal terbagi atas :
1.
Gestasi
Terjadi
proses fertilisasi atau konsepsi dalam rahim, zygote akan berubah menjadi
blastosyst. Blastosyst ialah proses perkembangan zigot yang hidup d rahim
selama sehari atau dua hari. Kemudian, disekililing zigot muncul
lapisan-lapisan sel yang melindungi zigot. Sel-sel yang berfungsi untuk
melindunggi zigot disebut dengan embryonic disk. Tropoblast ialah
lapisan-lapisan luar sel yang berkembang selama masa germinal (germinal
periods) dan terjadi 2 minggu pertama.
Lapisan
embryonic disk terbagi menjadi tiga, yaitu
a.
Ectoderm yakni
lapisan paling luar yang akan berkembang menjadi kulit janin.
b.
Endoderm yakni
lapisan paling dalam yang bakal menjadi organ-organ internal, seperti system
pernafasan (paru-paru, tenggorokan), system pencernaan (perut, lambung, usus),
pancreas, atau organ internal lainnya (jantung).
c.
Mesoderm yakni
lapisan tengah antar ectoderm dan endoderm yang berfungsi untuk memisahkan
antara kulit dalam, otot-otot, tulang, system sirkulasi udara maupun
pengeluaran lain (anus).
Sementara itu,
di luar blastocyst terdapat trophoblast atau merupakan sel luar yang
menghasilkan suatu struktur yang dihubungkan dengan tali plasenta pada rahim.
Masa gestasi
akan tumbuh berkembang menjadi masa germinal. Masa germinal yakni masa
perkembangan prenatal yang berusia 14 hari (2 minggu) pertama setelah melalui
masa konsepsi.
2.
Embryo
Embryo merupakan tahap kedua dari masa gestasi, yang ditandai dengan
perkembangan system syaraf, system pernafasan, maupun system pencernaan pada
individu.
Tabel 1. Perkembangan janin 3 bulan pertama (triwulan pertama).
(Santrock, 1999)
Konsepsi – 4 minggu
|
8 minggu
|
12 minggu
|
|
Pertumbuhan
janin
|
Panjang kurang lebih 1/10 (spepersepuluh inci).
Mulai berkembang system syaraf, system pencernaan, jantung, dan paru-paru.
|
Panjang kurang lebih 1 inci. Pembentukan mata,
telinga, mulut, dan bakal rahang gigi. Tangan dan kaki mulai bergerak.
Pembentukan otak. Detak jantung mulai terdeteksi dengan ultrasound.
|
Panjang
3 inci dan berat 1 ons. Janin dapat menggerakan tangan, kaki, jari-jari, dan
kuku. Janin dapat tersenyum, cemberut, mengemut jempol, menelan. Jenis
kelamin sudah terlihat jelas (laki-laki atau perempuan). Janin mampu buang
air kecil.
|
Disebut ovum
|
Disebut Embrio
|
Disebut Janin
|
3.
Janin (12
minggu kelahiran)
Setelah memasuki usia ke 12 minggu, embrio yang akan berkembang menjadi
janin sudah memiliki organ-organ internal (jantung, paru-paru, usus besar, dll)
dan eksternal (tangan, kaki, jari-jari, kepala) secara lengkap. Hal ini akan
terus berkembang hingga organism itu matang dan siap untuk dilahirkan. Masa ini
memiliki pertumbuhan yang sangat cepat (20 kali lebih cepat), sehingga janin
makin memanjang dan system organ tubuh berkembang semakin komplek. Untuk
membuat suatu kondisi yang siap untuk dilahirkan, maka proses pembenukan organ
akan dilengkapi dengan pertumbuhan kuku jari pada tangan ayau kaki, gusi, dan
rambut mata.
Tabel 2. Perkembangn janin
3 bulan kedua (Santrock 1999)
16
minggu
|
20 minggu
|
24
minggu
|
|
Pertumbuhan Janin
|
Panjang 5 ¼ inci dan berat 4 ons. Detak jantung
makin kuat, kulit makin tebal dan transparat.
Jari-jari tangan dan kuku sudah terbentuk.
Janin dapat melakukan koordinasi gerakan, dapat
memutar badan dalam cairan amnion.
|
Panjang 10-12 inci dan berat 250-500 gram.
Detak jantung dapat didengar dengan stetoskop.
Janin mengemut jempol.
Janin dapat mengalami kecegukan.
Rambut, alis mata tumbuh secara jelas.
|
Panjang 11-24 inci dan berat 500-750 gram.
Kulit menutupi tubuh dan berfungsi seperti baju.
Mata terbuka, tangan
janin mampu memegang.
|
Tabel 3. Perkembangan
janin 3 bulan ketiga (Santrock, 1999)
28
Minggu
|
32
Minggu
|
36-38
Minggu
|
|
Perkembangan Janin
|
Panjang 14-17 inchi dan berat 1000-1500 gram.Tubuh
makin gemuk,janin bergerak sangat aktif,gerakan pernapasan janin makin
terasa.
|
Panjang 16-18 inchi dan berat 2000-2500 gram.
Masa tidur dan bangun ( sadar,aktif,mampu merespon
suara luar janin berada dalam posisi lahir tulang kepala,lembut dan luwes (
lembek).
Hati (liver) terlindungi zat-zat besi atau iron
|
Panjang 19 inchi dan berat 3000 gram.
Kulit makin mengkerut lanugo(rambut halus pada
kuli).
Mulai berkurang,janin kurang aktif.
Janin memperoleh zat
kekebalan dari ibu
|
Tabel. 4.Perkembangan
Prenatal dari embryo dan janin dari bulan ke bulan (Papalia,olds dan Feldman
2004)
Usia (
Bulan)
|
Gambaran
Pertumbuhan
|
1 bulan
|
Selama bulan ini,
terjadi pertumbuhan yang paling cepat di bandingkan dengan masa pre-natal maupun post-natal. Ukuran embryo mencapai 2000 kali lebih besar di
bandingkan zygot . Akhir bulan,ukuran
panjang embryo mencapai setengah inchi. Dimasa ini, terjadi pembentukan
pembuluh aliran darah yakni pembuluh vena maupun arteri, ukurannya sangat
halus. Selain telah dapat diketahui detak jantung selama 65 kali tiap menit.
Pada masa ini jenis kelamin janin belum dapat di deteksi secara jelas.
|
7 minggu
|
Ukuran janin kurang dari
1 inchi dengan berat sepertiga ons. Ukuran kepala setengah dari panjang
badan. Nampak sekali bagian-bagian muka, seperti gigi,maupun lidah. Tangan
janin telah mempunyai lengan, jari-jari dan ibu jari, sedangkan kaki telah
mempunyai lutut, pergelangan kaki. Otak telah mampu mengkoordinasi fungsi
system organ tubuh. Organ sex telah berkembang dengan jelas. Detak jantung
berfungsi baik. Perut telah mampu m,enghasilkan cairan asam lambung. Kulit
amat sensitive terhadap rangsangan gerakan dari calon ibu.
|
3 bulan
|
Ukuran janin mencapai
berat 1 ons dan panjang 3 inchi. Kuku jari, rambut mata masih menutup. Ukuran
kepala mencapai sepertika dari panjang tubuh. Jenis kelamin dapat di deteksi
apakah laki-laki atau wanita. Sistem organ tubuh berfungsi baik, sehingga
janin dapat bernafas, walaupun harus melalui cairan amniotic. Bahkan ia dapat
mengeluarkan air kencing. Janin dapat melakukan respon. Ia dapat menggerakan
kaki,jari,atau kepala. Bahkan walau lambat,janin dapat menendang. Mulutnya
dapat membuka maupun menutup.
|
4 bulan
|
Panjang kepala janin mencapai sepermpat dari
ukuran total tubuhnya, yakni sama seperti masa kelahirannya.
Panjang janin mencapai 8-10 inci dan kira-kira
berat mencapai 6 ons.
Placenta berkembang secara penuh.
Calon ibu dapat
merasakan tendanangan kaki janin dan gerakan-gerakan janin. Aktivitas reflek
janin sudah dimulai pada masa ini.
|
5 bulan
|
Berat janin mencapai 12 0ns (1200 gram) dengan
panjang 25-35 cm (ukuran orang berat/Eropa-Amerika Serikat).
Janin mulai
mengembangkan kepribadiannya.
Ia sudah bergerak secara aktif, misalnya:
terlentang, menggeliat, menengguk, menendang atau berbaring. Hal ini tanda
untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan hidupnya sesuai dilahirkan.
Detak jantungnya dapat terdengar
jelas. Sistem pernafasan belum terbentuk secara matang, sehingga akan
sulit untuk hidup (mati), seandainya janin keluar atau lahir sari rahim.
Kelenjar keringat sudah berfungsi dan dapat mengeluarkan keringat. Mata
ditumbuhi rambut (alis). Seluruh tubuh ditumbuhi dengan rambut-rambut halus
yang berwarna kemerah-merahan yang disebut lanugo.
|
6 bulan
|
Pertumbuhan janin nampak lambat.
Panjang janin mencapai 14 inci (atau 35 cm),
dengan berat 1,5 pon (750 gram).
Organ mata sudah tumbuh
lengkap dan dapat memejam dan membuka sehingga dapat melihat sekitar
lingkungannya. Ia dapat bernafas selama 24 jam. Ia dapat menangis dan
mendengar suara. Namun demikian, bila lahir ia tak dapat hidup sebab fungsi
pernafasannya belum bekerja secara sempurna. Akibatnya, ia akan tak mampu
untuk menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di luar rahim ibunya.
|
7 bulan
8
bulan
9 bulan
|
Panjang janin mencapai
40 cm (16 inci), dengan ukuran berat 3,5 pon (1750 gram). Gerakan reflek
berfungsi dengan baik. Ia dapat bernafas, menelan, menangis dan menggerakkan
jari-jarinya. Lanugo sudah tidak kelihatan lagi sampai masa kelahirannya.
Rambut kepala makin bertambah panjang.
Panjang janin kurang lebih 18-20 inci (45-50 cm)
dengan berat badan 5-7,5 pon (2500-3750 gram). Gerakan tubuh terbatas karena
ruang rahim membatasinya. Selama bulan ini, tubuh kelihatan makin gemuk. Hal
ini berfungsi untuk persiapan diri dalam menyesuaikan diri dengan suhu di
lingkungan luar rahim.
Seminggu sebelum lahir, pertumbuhan fisik bayi
mulai berhenti. Panjang bayi mencapai 20 inci (50 cm) dengan ukuran berat 7,5
pon (3750 gram). Untuk bayi laki-laki cenderung lebih panjang dan lebih berat
daripada perempuan. Lapisan kulit makin gemuk (tebal), system organ
pernafasan, jantung, dan pencernaan berfungsi secara efisien dan efektif.
Detak jantung makin kuat untuk memompa darah ke seluruh organ tubuhnya. Warna
kulit kemerah-merahan sebagai tanda kenormalannya. Pada umumnya janin siap
untuk lahir.
|
D. Paul
Henry Mussen, dkk, dalam buku Perkembangan dan Kepribadian Anak, terjemahan
Dr. Med Methasari Tjandrasa, menguraikan tahap-tahap perkembangan pranatal
sebagai berikut :
Tahap-tahap dalam
perkembangan pranatal
Minggu
ke- 1 Ovum yang telah dibuahi akan turun melalui tuba
fallopi menuju ke uterus .
Minggu
ke- 2 Embrio melekatkan dirinya pada dinding
uterus dan berkembang dengan cepat.
Minggu
ke-3 Embrio mulai berbentuk, bagian kepala dan
ekor dapat dibedakan dan jantung sederhana mulai berdenyut.
Minggu
ke-4 Permulaan pembentukan daerah mulut, saluran
pencernaan dan hati. Jantung mulai berkembang dengan pesat serta daerah kepala
dan otak mulai dapat dibedakan.
Minggu
ke-6 Tangan dan kaki mulai terbentuk, namun
lengan masih terlalu pendek dan tumpul untuk saling bertemu, hati mulai membentuk
sel darah merah.
Minggu
ke- 8 Panjang embrio sekitar 1 inci. Wajah,
mulut, mata dan telinga mulai mempunyai bentuk yang jelas. Pertumbuhan otot dan
tulang dimulai.
Minggu
ke- 12 Panjang janin sekitar 3 inci. Ia mulai membentuk
seorang manusia, walaupun perbandingan kepala terlalu besar. Wajah mempunyai
profil seperti bayi. Kelopak mata dan kuku mulai terbentuk, dan jenis kelamin
dapat dibedakan dengan mudah. Susunan saraf masih sangat sederhana.
Minggu
ke-16 Panjang janin sekitar 4,5 inci. Gerakan yang
dilakukan janin sudah mulai dirasakan oleh ibu. Kepala dan organ-organ dalam
tubuh berkembang dengan pesat. Perbandingan bagian-bagian tubuh mulai
menyerupai bayi.
5
Bulan
Kehamilan hampir sempurna.
Panjang janin sekitar 6 inci dan mampu mendengar serta bergerak lebih bebas.
Tangan dan kaki sudah lengkap.
6
Bulan
Panjang janin sekitar 10 inci. Mata sudah
terbentuk dengan lengkap dan bintik-bintik pengecap timbul pada lidah. Janin
mampu bernafas dan menangis lemah, seandainya kelahiran berlangsung prematur.
7
Bulan
Usia kehamilan yang penting. Janin mencapai tahap “mampu
hidup“, (bila lahir prematur). Secara fisiologis janin mampu membedakan
macam-macam rasa dan bau. Rasa sakit relatif belum ada. Kemampuan bernafas
dangkal dan tak teratur. kemampuan menghisap dan menelan masih lemah.
7
Bulan sampai masa kelahiran
Janin
lebih siap untuk hidup secara mandiri di luar rahim. Tegangan otot bertambah,
gerakan menjadi lebih sering dan pernafasan menjadi jelas, kunyahan, hisapan,
dan tangisan lapar menjadi lebih kuat. Setelah minggu ke 38 (9 bulan). Bayi
siap lahir biasanya ia berputar sehingga posisi kepalanya turun kearah pelvis.
Pada awal proses kelahiran atau partus (labour) si ibu biasanya
mengalami kontraksi otot yang kuat dan lentur. Ujung bawah uterus (cervix),
perlahan-lahan membuka, makin lama makin lebar. Setelah 12 jam (lamanya bisa
berubah-ubah), diameter cervix kira-kira mencapai 10 cm. Tahap kedua
berlangsung kira-kira satu jam kontraksi yang semakin kuat mendorong bayi turun
melalui cervix, lalu ke vagina dan akhirnya keluar dari tubuh itu yang
dimulai dengan pecahnya membran di sekitar bayi, kemudian keluar Cairan atau
amnion atau air tuban, terjadilah proses kelahiran yang mengakhiri masa kehamilan.
Pada umumnya ahli psikologi perkembangan membagi
masa prenatal atas 3 periode :
1. Tahap Germinal
(Germinal Stage)
Tahap
germinal, Yang sering juga disebut periode zigot. Ovum atau periode nutfah.
Adalah periode awal kejadian manusia. Periode germinal ini biasanya berlansung
kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan. Yakni sejak terjadinya pertemuan
antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (Ovum) wanita yang dinamakan
dengan pembuahan (Fertilization) periode dari ovum, berjalan sejak konsepsi
sampai akhir minggu ke 2.
Ovum
yang telah dibuahi namanya zigotezigut ini membagi-bagi diri sehingga terdiri
dari banyak sel-sel. Ada yang menjadi lapisan luar nanti akan berkembang
menjadi jaringan-jaringan yang melindungi dan memberi makanan pada individu
selama dalam masa prenatal. Dan bagian dalam dari sel menjadi embriyo. Periode
ini berarti karena 2 hal.
1.
Ovum dapat mati sebelum melekat pada dinding uterus, misalnya karna kurang
mendapat makanan.
2.
Implantasi mungkin tidak terjadi dan zygote akan terbawa keluar dengan
mensturasi.
3.
Kemudian zigot membelah menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-bulatan yang
disebut Blas Tukis.
Blastakis
yang berisikann cairan, dengan cepat mengalami sejumlah perubahan. Dalam waktu
singkat sel-sel blustukis akan terbentuk plasenta, tali pusat, sistem
pencernaan dan sebagainya. Setelah beberapa hari kira-kira seminggu setelah
konsepsi blastakis menempel di dinding rahim. Blastakis yang tertanam di
dinding rahim inilah yang disebut embrio. Dan peristiwa ini sekaligus
manundukkan akhir dari tahap germinal dan permulaan tahap embrio.
2. Tahap Embrio
(Embriyonic stage)
Tahap
yang kedua dari periode prenatal disebut tahap embrio. Yang dalam psikologi
islam disebut Alaqoh, Yaitu segumpalan darah yang semakin membeku. Tahap embrio
ini dimulai dari 2 - 8 minggu setelah pembuahan, yang di tandai dengan
tejadinya banyak perubahan pada semua organ utama dan sistem fisiologis. Tetapi
karena ukuran panjangnya hanya sekitar 1 inci, Maka bagian tubuh embrio itu
belum sepenuhnya berbentuk tubuh orang dewasa. Meskipun demikian ia sudah
terlihat jelas dan dapat di kenali sebagai manusia dalam bentuk kecil.
Periode
embriode ini juga ditandai dengan suatu perkembangan yang cepat pada sistem syaraf.
Hal ini terlihat bahwa umur 6 minggu embrio telah dapat di kenali sebagai
manusia. Umur 8-9 Minggu perubahan janin semakin terlihat dengan jelas.
Arti dari pada pariode ini :
a.
Pada akhir periode ini individu sudah merupakan manusia, Oleh karena semua
alat, Kelenjar dan lain sebagainya sudah mulai berkembang.
b.
Dalam periode ini banyak kemungkinan adanya keguguran hal ini dapat di sebabkan
oleh karena ibu mengalami Sock emosional, Jatuh, Kurang makan, Kurang baik
bekerjanya kelenjar-kelenjar tertentu dari ibu yang menyebabkan embrio terlepas
dari dinding rahim.
- Tahap Janin
Periode
ketiga dari perkembangan masa prenatal di sebut periode fetus atau periode
janin, Yang dalam fsikologi Islam disebut periode Mudghoh periode ini di mulai
dari 9 minggu sampai lahir.
Setelah
8 minggu kehamilan, Embrio berkembang menjadi sel-sel tulang dalam hal ini
embrio memperoleh suatu nama baru yaitu janin (Fetus). Dalam periode ini
cirri-ciri fisik orang dewasa secara lebih proporsional mulai terlhat. Menurut
psikologi islam setelah jain dalam kandungan genap berusia 4 bulan, Yaitu
ketika janin telah berbentuk sebagai manusa maka di tiupkan ruh ke dalam jann
tersebut juga ditentukan hukum perkembagan seperti masalah yang berhubungan
dengan tingkah laku (Sifat, karakter, dan bakat), Kekayaan batas usia. Riset
baru menunjukkan bahwa janin juga telah mampu mendegarkan atau responsive
terhadap stimulasi dari lingkungan eksternal. Terutama sekali terhadap
pola-pola suara. Jadi bayi yang baru lahir menunjukkan suatu pilihan yang jelas
berdasarkan pada pengalamannya selama masa prenatal (Docasper dan Spence, 1986)
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Masa Pre-Natal
Adapun faktor yang mempengaruhi
perkembangan masa prenatal, yaitu:
A. Genetis
Pertumbuhan setiap indivividu sudah terprogam sejak masa
konsepsi yang dipengaruhi oleh faktor genetis. Perubahan panjang, tinggi, berat
badan bayi akan terjadi secara otomatis karena pengaruh genetika
(keturunan).
Faktor keturunan lebih menekankan pada aspek biologis atau
herediter yang dibawa melalui aliran darah dalam kromosom. Faktor genetis
cenderung bersifat statis dan merupakan predisposisi untuk mengarahkan
pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Kalau sejak awal orang tua memiliki
karakteristik fisiologis yang sehat, maka akan menurunkan generasi yang sehat
pula. Sebaiknya bila orang tua tidak sehat, maka keturunanya pun akan mengalami
gangguan atau penyimpangan secara fisik atau psikis (Papalia, Old &
Fieldman, 1998: 2004).
Para
ahli Psikologi perkembangan (Papalia dkk, 1998; Santrock, 1999; Helms &
Turner, 1995; Haris & Liebert, 1991) mengakui bahwa aspek fisik maupun
psikis seorang individu sangat dipengaruhi
oleh unsur genetis, karakteristik tersebut akan nampak pada hal-hal sebagai
berikut :
1) Sifat- sifat Fisik
Sifat-sifat
fisik yang dapat diturankan secara genetis misalnya wajah, tangan, kaki atau
bagian-bagian organ tubuh lainnya. Hal ini dapat terjadi pada anak tunggal
maupun kembar. Bila orang tua memiliki suatu jenis penyakit tertentu seperti:
tekanan darah tinggi, penyakit jantung, epilepsi, atau paru-paru, kemungkinan
besar anak-anak yang dilahirkan pun mempunyai resiko terserang penyakit yang
sama.
2) Intelegensi
Kecerdasan
yang dimilki orang tua akan dapat menurun pada anak-anaknya. Meskipun anak-anak
tersebut diasuh oleh orang tuanya sendiri maupun oleh orang lain, sifat
kecerdasan orang tua akan tetap menurun. Pandangan ini dipengaruhi oleh
pemikiran filsuf naturalis dari Perancis, J.J. Rousseau yang mengatakan bahwa
anak cerdas dihasilkan dari orang tua yang cerdas (Stump, 2000).
3) Kepribadian
Kepribadian
merupakan organisasi dinamis dari aspek fisiologis, kognitif maupun afektif yang
membantu pola prilaku individu dalam rangka menyesuaikan diri dengan lingkungan
hidupnya (Hall, Lindsay & Campbell, 1998). Sebagai organisasi yang dinamis,
maka kepribadian akan mempengaruhi perubahan pola pemikiran, sikap, dan
perilaku seseorang.
Selain
dipengaruhi oleh faktor interaksi dengan lingkungan hidupnya, kepribadian
dipengaruhi pula oleh faktor genetis yang dibawa sejak lahir. Dalam berbagai
penelitian yang dilakukan oleh ahli psikologi perkembangan ditemukan bahwa baik
kepribadian yang normal ataupun abnormal, pada dasarnya, diturunkan dari kedua
orang tuanya.
B.
Lingkungan
Seorang
psikolog ekologis, Urie Brofenbrenner (dalam Papalia, Olds & Feldman, 2004)
menyatakan bahwa lingkungan tersebut bersifat stratifikasi yakni berlapis-lapis
dari yang terdekat sampai yang terjauh. Pengaruh lingkungan menjadi lebih kuat
pada periode sensitif. Masing-masing pertumbuhan system organ atau anggota
tubuh memiliki periode sensitif yang rentan terhadap pengaruh lingkungan.
Pengaruh
lingkungan tersebut, yaitu:
1. Faktor Ekstern
Joffe
membuktikan bahwa sinar rontgen mempengaruhi tingkah laku. Penelitian
membuktikan akan adanya hubungan antara umur kehamilan dan banyak sedikitnya
penyinaran pada suatu fihak dengan besar kecilnya akibat yang ditimbulkan:
makin banyak dosis penyinaran, makin buruk akibatnya.
Pemakain
obat-obatan juga memberikan pengaruh pada tingkah laku. Pengaruh obat penenang
seperti softenon atau thalidomide yang sangat besar akan mengakibatkan cacat
yang berat. Penelitian antara 1959-1962 menemukan bahwa cacat yang disebabkan
oleh thalidomide terjadi antara hari ke-34 dan ke-50; jadi antara minggu kelima
dan ketujuh usia kehamilan. Knebel (1973) mengemukakan bahwa terjadinya
kelainan-kelainan jantung juga terjadi pada usia kehamilan yang awal ini.
Usaha-usaha pengguguran dengan obat-obatan pada usia kehamilan awal dapat
menyebabkan gangguan-gangguan perkembangan.
2. Ketegangan Emosional
Beberapa
studi kasus dalam penelitian Fels (Yellow Springs, Ohio) yang telah mengadakan
penelitian sejak tahun 1929 (lihat Sontag dkk, 1958) membuktikan bahwa para
wanita dengan susunan syaraf otonom yang labil mempunya fetus yang paling aktif.
Dalam delapan kasus dalam Institut Fels ditunjukan adanya kenaikan aktivitas
yang sangat menyolok pada fetus sebagai akibat ketegangan emosi para ibu
(misalnya pada satu kasus karena ancaman pembunuhan oleh suami, pada kasus lain
karena kecelakaan lalu lintas dengan akibat yang serius pada keluarganya).
Fetus
yang aktif pada waktu dilahirkan mempunyai berta badan yang kurang serta
menunjukkan masalah-masalah makan. Menurut penelitian Stott (1957; 1958)
dikemukakan bahwa kegoncangan psikis dalam dua bulan yang pertama dapat
menyebabkan gangguan sentral. Misalnya kelainan yang disebut mongolimus
dihubungkan dengan ketegangan psikis pada bulan pertama. Bila ketegangan psikis
tadi terjadi pada periode fetal, yaitu sesudah bulan yang kedua, maka
terjadilah apa yang disebut sindrom nafsu terhambat. Di sini diketemukan
sedikit aktivitas, sedikit spontanitas, pada umumnya terjadi suatu tingkah laku
yang apatis.
3. Teratogen
Berbagai
faktor eksternal tidak hanya dapat menyebabkan keguguran, namun juga
ketidaksempurnaan dari bayi yang dikandung. Penelitian ilmiah menunjukan bahwa
faktor eksternal atau lingkungan dapat mempengaruhi perkembangan pra kelahiran
dan juga proses kelahiran. Agen eksternal yang dapat mempengaruhi ini disebut
dengan teratogen. Teratogen adalah segala virus, obat-obatan, zat kimia,
radiasi, atau agen lingkungan lain yang dapat membahayakan perkembangan embrio
atau janin hingga menyebabkan kerusakan fisik, kebutaan, kerusakan otak, dan
bahkan kematian. Selain teratogen, kondisi emosional ibu, asupan gizi dan usia
ibu juga dapat mempengaruhi kehamilan.
Adapun beberapa teratogen yang dapat
merugikan janin, yaitu :
Obat yang digunakan ibu, penggunaan bahan oleh ibu dapat memiliki konsekuensi parah pada janin.Merokok dikaitkan dengan
berat badan lahir rendah, yang dapat
mengakibatkan sistemkekebalan tubuh yang lemah, respirasi miskin,
dankerusakan saraf. Menggunakan alkohol dapatmenyebabkan
sindrom alkohol pada janin, yang dihubungkan
dengan cacat jantung, malformasi tubuh,
dan keterbelakangan mental. Penggunaan obat-obat
terlarang seperti kokain danmethamphetamine juga terhubung dengan beratlahir
rendah dan kerusakan saraf.
·
Penyakit ibu, ada sejumlah penyakit ibu yangdapat berdampak
negatif janin, termasuk
herpes,rubella, dan AIDS. Virus herpes
adalah salah satupenyakit ibu yang paling umum dan dapatditularkan pada janin,
menyebabkan ketulian,pembengkakan otak, atau
keterbelakanganmental. Wanita dengan virus herpes sering didorong untuk
melahirkan melalui bedah caesar untuk menghindari penularan virus.
7.
Masalah
dalam Perkembangan Masa Pre-Natal
Ada beberapa hal yang bisa
menyebabkan kesalahan sepanjang hidup, yang biasanya disebabkan oleh genetik
atau masalah lingkungan.
1. Down Syndrom,
juga dikenal sebagai trisomi 21,down syndrom adalah anomali genetik yangpaling umum selama perkembangan janin. Downsyndrome
disebabkan oleh dan salinan ekstrakromosom
21 (berarti ada tiga kromosom bukanbiasa dua) dan dampak sekitar 1 dari setiap
1.000bayi. fitur khas dari down syndrom termasuk fitur wajah datar, cacat jantung, dan
keterbelakanganmental. Risiko memiliki anak dengan downsyndrom meningkat
seiring dengan usia ibu.
Sejumlah penyakit bisa diwariskan jika salah satuatau kedua
orang tua membawa sebuah gen untuk penyakit ini. Tes genetik seringkali
dapatmenentukan
apakah orangtua merupakanpembawa
gen untuk penyakit tertentu.
2. Masalah Seks-kromosom, jenis ketiga
masalahgenetik melibatkan seks-kromosom. Ini mencakupkondisi seperti sindrom Klinefelter's (ekstra X-chromsome) dan sindrom Turner (X-kromosomtunggal).
8.
Bahaya
Selama Periode Pre-Natal
Meskipun
periode pranatal merupakan periode yang sangat singkat, namun periode ini
merupakan periode yang sangat rawan sebuah bahaya fisik maupun psikologis.
1. Bahaya Fisik
Menurut yang
kami kutip dari pernyataan Hurlock
bahwasanya ada beberapa faktor yang dapat mengganggu perkembangan fisik dalam
periode pranatal.
a).
Pekerjaan, seorang ibu yang bekerja di tempat-tempat yang banyak menghirup
bau-bau kimia akan mendapatkan kemungkinan bayi yang cacat atau keguguran dalam
periode-periode terakhir.
b). Bayi kembar, bayi kembar dapat menyebabkan lahir tidak pada
waktunya, akibatnya akan terjadi ketidak teraturan pada perkembangan dan dapat
menyebabkan kematian pada saat dilahirkan.
c). Kekurangan gizi, ibu hamil yang kekurangan gizi akan sangat
berpengaruh pada janinnya, ini akan berefek panjang. Anak yang dilahirkan
karena kekurangan gizi akan terjadi kerusakan otak sehingga ia akan sulut
belajar dan membaca.
d). Ibu yang merokok. Hal ini akan berpengaruh pada detak
jantung ibu sehingga akan terjadi ketidak teraturan perkembangan, atau bahkan
bisa menjadi kematian.
2. Bahaya Psikologis
Bukan
hanya bahaya fisik, namun ada juga bahaya fsikologis yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hurlock menjelaskan ada beberapa faktor
penyebab terjadinya gangguan psikologis:
a).
Kepercayaan tradisional. Di Amerika Serikat ada sebagian orang yang berpendapat
bahwa memiliki anak kembar adalah seperti binatang, maka dari itu banyak yang
tidak menghendaki kelahiranya dan hal ini akan mempengaruhi kasih sayang
seorang ibu terhadap anaknya dan hal ini akan mempengaruhi perkembangan
psikologis anak.
b).
Tekanan dari dalam diri ibu. Hal ini akan mempengaruhi ketidak seimbangan pada
janin, akibatnya janin akan sering bergerak dan tubuh janin akan cenderung
kecil.
9. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Ukuran Kelahiran Bayi dan Hal-hal yang Penting dalan Kehamilan.
Para
ahli kedokteran, gizi, maupun psikologi berpendapat bahwa ada enam faktor yang
mempengaruhi ukuran kelahiran bayi yaitu (1) lamanya janin dalam kandungan, (2)
diet ibu, (3) status social ekonomi keluarga, (4) urutan kelahiran, (5)ukuran
jumlah anggota keluarga, (6) aktivitas janin selama masa pra-natal (Hurlock, 1978; Santrock, 1999).
- Waktu Masa Kehamilan
Janin
yang matang selama masa prenatal akan tumbuh berkembang menjadi bayi yang
memiliki berat badan, tinggi badan, maupun warna kulit yang normal. Waktu masa
kehamilan janin dalam kandungan seorang ibu kurang lebih selama 9 bulan 10
hari. Oleh karena itu bayi-bayi yang lahir dalam keadaan sehat dan normal
biasanya memiliki usia yang cukup ketika masih berada dalam kandungan ibunya.
Sebaliknya bayi-bayi premature yang memiliki ukuran berat badan rendah (low
birth), ukuran badan kecil dan mungkin warna kulit yang agak pucat cenderung
berada dalam kandungan kurang dari 9 bulan.
2. Perilaku Diet Ibu Selama Masa Hamil
Banyak
bayi yang cenderung kurus, berat badan rendah, maupun ukuran panjang bayi
disebabkan oleh kurangnya memperoleh gizi yang cukup selama masa kehamilan.
Para ibu yang melakukan diet selama masa hamil berpengaruh secara signifikan
terhadap kurangnya penyerapan konsumsi gizi, protein maupun zat-zat mineral
lainnya yang dibutuhkan oleh janin. Akibatnya janin tidak dapat mengalami
pertumbuhan dan perkembangan secara normal.
3. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Status
ekonomi keluarga berpengaruh secara nyata terhadap pemenuhan kebutuhan gizi
bagi seluruh anggota keluarga tersebut. Orangtua yang memiliki status social
ekonomi menengah ke atas (middle-high family economic status) cenderung akan
dapat mencukupi kebutuhan makanan bergizi yang baik. Hal ini berpengaruh pula
terhadap para calon ibu untuk memenuhi kebutuhan gizi yang diperlukandalam
proses pertumbuhan dan perkembangan oleh janin dalam kandungannya. Dengan
demikian bayi-bayi terlahir pun akan memiliki berat badan, tinggi badan maupun
taraf kesehatan yang baik. Sebaliknya para ibu yang berasal dari keluarga yang
memiliki status social ekonimi rendah (low family economic status) cenderung
kurang dapat mencukupi kebutuhan gizi yang baik untuk janin yang dikandungnya.
Akibatnya bayi yang lahir akan memiliki berat badan rendah, dan panjang badan
yang pendek. Dalam studi kasus ditemukan bayi-bayi yang lahir dari keluarga
miskin cenderung mengalami gizi buruk (poor nutrition) akibatnya menderita
gangguan busung lapar.
4. Urutan Kelahiran
Dalam
studi ditemukan bahwa bayi-bayi yang lahir sebagai anak pertama (firstborn
infant) cenderung memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil, pendek dan lebih
ringan dibandingkan bayi yang lahir sebagai anak kedua atau ketiga dalam suatu
keluarga yang sama.
5. Jarak Kelahiran Bayi dalam Keluarga
Perbedaan
jarak kelahiran akan memberi pengaruh terhadap ukuran bayi. Bayi yang lahir
dengan jarak yang sangat dekat dengan anak sebelumnya senderung memiliki berat
badan yang rendah (low birth). Hal ini terjadi karena kondisi kesehatan
ibu yang lemah. Setelah melahirkan anak pertama, fit dan sehat kembali. Tetapi
karena tak mampu menjaga jarak kelahiran dengan anak sebelumnya dan harus
mengandung janin (bayi) lagi, maka kondisi kesehatan fisik ibu semakin lemah.
Dengan demikian bila ibu tersebut mengandung lagi akan menyebabkan kelahiran
bayi yang memiliki berat badan rendah.
6. Aktivitas Janin Masa Prenatal
Janin
yang aktif bergerak selama masa prenatal merupakan cirri calon bayi yang sehat
dan normal karena energi tubuhnya dapat tersalurkan dengan baik. Dengan gerakan
yang aktif akan meningkatkan kekuatan kerja fungsi detak jantung yang baik,
kelenturan dan kekuatan otot-otot badan, meningkatkan daya intelektual dan
menambah berat badannya. Sebaliknya janin yang malas bergerak, pasif dan banyak
tidur cenderung tumbuh berkembang menjadi bayi yang obesitas (gemuk). Dalam
pertumbuhan berikutnya, bayi-bayi yang malas bergerak akan menjadi anak yang
juga malas bergerak, pasif dan obes (gemuk).
Hurlock
menjelaskan beberapa hal yang penting ketika masa kehamilan sebagai berikut:
1.
Penurunan Sifat Bawaan
Penurunan sifat ini terjadi hanya
satu kali dan secara kebetulan. Tidak ada teknologi yang daat mengendalikan
kromosom-kromosom untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Dari 300 trilyun
hanya 1 yang menyatu dan membentuk sifat yang diturunkan dari ayah, ibu, kake,
atau nene.
2. Jenis
Kelamin
Terbentuknya jenis kelamin
tergantung dari pase awal pertumbuhan, yakni tergantung pada jenis Spermatozzon
yang bergabung dengan sel telur (ovum). Dalam sebuah sel seks laki-laki yang
sudah dibuahi terdapat 22 kromsom yang saling berpasangan dan satu kromosom
yang tidak berpasangan, jadi jumlahnya ada 23 kromosom. Kromosom yang tidak
berpasangan yaitu kromosom X atau kromosom Y. Sedangkan kromosom pada sel telur
(ovum) adalah jenis kromosom X, apabila sel telur yang berkromosom X dibuahi
oleh kromosom Y, maka hasilnya adalah laki-laki dan sedangkan kromosom X yang
dibuahi dengan kromosom X, maka hasilnya adalah perempuan.
3. Jumlah
Anak (Kembar)
Dalam sebuah kelahiran sering kita
dengar dengan bayi kembar. Entah itu kembar identik maupun kembar nonidentik.
Hurlock menjelaskan dalam bukunya bahwasanya suku atau ras yang sering
melahirkan bayi kembar adalah dari bangsa kulit hitam. Suku cinta, jepang dan
ras mongoloid lebih jarang dibandingkan dengan bangsa kulit putih. Menurut
Hurlock terjadinya bayi kembar identik terjadi karena sel telur yang sudah
dibuahi membelah diri menjadi dua, tiga atau bahkan mungin empat, hal ini akan
menghasilkan bayi kembar identik karna berasal dari telur yang sama. Sedangkan
bayi kembar nonidentik terjadi ketika ada dua atau lebih ovum yang dibuahi oleh
spermatozoa yang berbeda. Pada pembuahan semacam ini biasanya jenis kelamin
bayi yang dilahirkan tidak sama karena dibuahi dengan spermatozoa yang berbeda.
4. Efek
Lahir Kembar Terhadap Perkembangan
Menurut penelitian para ahli
Psikologi dari barat menyatakan bahwa bayi yang lahir kembar akan memiliki
pengaruh dalam perkembanganya. Salahsatunya adalah keterlambatan pertumbuhan
dan perkembanganya. Hurlock menyatakan bahwa keterlambatan ini akan berhenti
sebelum anak mencapai usia puber dan setelah itu mereka akan mengalami
pertumbuhan, namun dalam hal ini. anak yang lahir lebih dulu akan berkembang
lebih dulu dari anak yang lahirnya belakangan. Untuk lebih rinci lagi Hurlock dalam buknya menjelaskan ada
beberapa dampak yang terjadi pada bayi
kembar.
a. Kelemahan perkembangan
Bayi kembar akan cenderung lambat
dalam perkembangan fisik, mental, motorik dan berbicaranya dibandingkan dengan
bayi tunggal. Hal ini terjadi karena sering adanya kerusakan otak pada bayi
kembar karena melahirkan tidak pada waktunya.
b. Perkembangan fisik
Bayi kembar memiliki keterlambatan
dalam perkembangan fisik. Bayi kembar juga lebih mudah terkena resiko kerusakan
otak.
c. Perkembangan mental
Adanya persamaan kembar mental pada
bayi yang kembar identik dan hal ini akan berlanjut hingga pada masa
perkembangan akhir. Salahsatunya adalah adanya persamaan bakat music.
d. Prilaku perkembangan sosial
Bayi kembar akan cenderung bersaing
utuk mendapatkan perhatian dari yang lebih tua dan ketika sudah dewasa
persaingan itu akan lebih kuat biasanaya memposisikan dirinya sebagai pemimpin
dan yang lainya sebagai bawahan.
e. Perkembangan kepribadian
Banyak anak kembar kesulitan
menemukan jati dirinya karena ada anak yang mirip identik denganya.
f. Perilaku yang mengundang masalah
Perilaku yang sering mengundang
masalah terjadi pada bayi kembar non identik karena rasa persaingan mereka
lebih besar dibandingkan dengan bayi kembar yang identik.
10. Upaya untuk Mengatasi Ketidakteraturan
Masa Perkembangan Pre-Natal
Adapun
hal-hal penting yang harus diperhatikan dan dilakukan pada kehamilan antara
lain:
- Asupan Nutrisi dan Gizi
Pemenuhan
kebutuhan makanan sehat yang mengandung nutrisi, gizi, vitamin, protein, dan
mineral selama kehamilan adalah mutlak dan tak dapat ditunda-tunda lagi.
Bayi-bayi yang dilahirkan dari orang tua yang memperhatikan masalah ini
ternyata membawa pengaruh positif. Ia menjadi bayi yang sehat, cerdas, lincah,
dan mudah bergaul. Sebaliknya ibu yang selama hamil tak mau dan tak mampu memenuhi
kebutuhannutrisi, ternyata menyebabkan bayi lahir premature, berat kurang dari
2500 gram, mengalami gangguan pernapasan, sulit bergaul dan taraf
intelegensinya rendah (Berk, 1991:1993, Hetherington & Parke, 1999).
2. Prilaku Hidup Sehat
Semasa
hamil, seorang wanita hendaknya tak terlibat dalam penggunaan obat-obatan,
kecuali dalam keadaan sakit yang memerlukan pengawasan medis dari dokter.
Kelalaian dalam memperhatikan kondisi kehamilan yang disebabkan oleh penggunaan
narkoba (narkotik dan obat-obat terlarang lainnya) akan membawa dampak negatif
bagi bayi yang dilahirkan. Calon ayah juga diharapkan tidak mengkonsumsi
alkohol, obat-obatan terlarang atau merokok agar tidak mempengaruhi kehamilan
istrinya. Orang tua yang kecanduan narkoba akan menyebabkan kelahiran bayi
prematur, keguguran, kematian bayi, intelegensi rendah, bahkan mengalami
retandasi mental (Papalia, Olds & Feldman, 1998)
3. Konseling Pra Pernikahan
Konseling
ini bertujuan untuk memepersiapkan calon pasangan suami-istri yang akan
menghadapi berbagai masalah perkawinan, memelihara dan merawat anak, memenuhi
kebutuhan ekonomi, dan melakukan komunikasi efektif antara suami istri.
Agar
memperoleh keturunan yang sehat dan normal, maka kegiatan atau konseling
menjadi sangat penting untuk diperhatikan dan dilakukan oleh setiap calon
pasangan suami istri yang akan menikah.
4. Konseling Genetik
Konseling
genetik yaitu suatu konseling yang dilakukan agar mendapatkan kelahiran
anak-anak yang sehat dan normal, serta menghindari kelahiran cacat fisik maupun
cacat mental. Konseling sudah dilakukan di negara-negara maju seperti Jepang,
Jerman, Kanada, Australia, dsb. Cara ini mencakup telaah yang luas dan terinci
mengenai riwayat kesehatan suami maupun istri untuk menentukan apakah ada,
kapan, dan dalam bentuk apa abnormalitas fisik atau mental yang terdapat dalam
keluarga mereka. Kalau penelitian riwayat kesehatan menunjukkan atau
menyimpulkan bahwa terdapat beberapa abnormalitas genetik dalam keluarga suami
atau keluarga istri, atau kalau salah satu anak dalam keluarga mempunyai
kondisi yang berasal dari keturunan dan dari pengalaman lingkungan, orang tua
diberitahu tentang kemungkinan mempunyai anak cacat dan disarankan untuk
menggunakan teknik-teknik keluarga berencana untuk mencegah kehamilan. Kalau
kehamilan sudah terjadi, mereka disarankan untuk mempertimbangkan
abortus/pengguguran.
5. Menjalankan
empat tips prenatal
a. Ajaklah
bayi dalam kandungan Anda Berbicara
Salah
satu cara paling sederhana bagi Anda untuk melakukannya adalah untuk mulai berkomunikasi
dengan bayi Anda dan merasakan bahwa ia sudah hadir dengan
Anda. Perlakukan bayi sebagai makhluk yang sadar dan
sesungguhnya. Mulailah berbicara, bernyanyi atau bahkan bersenandung
kepada bayi Anda. Ini akan membantu mereka terbiasa dengan suara Anda dan
mulai untuk mengenali formasi bahasa.
b. Pikirkan
tentang bayi Anda
Walaupun
bayi Anda tidak secara fisik hadir bersama Anda pada saat ini, Anda masih dapat
berpikir tentang sekarang atau ketika Anda akan segera bertemu. Bayi Anda
akan dapat merasakan kasih sayang Anda dan ini akan memberinya rasa nyaman,
cinta dan stabilitas emosi
Gunakan
pengalaman sehari-hari untuk mempersiapkan bayi Anda untuk kehidupan setelah
kelahirannya
Pengalaman
pranatal adalah semua tentang bayi Anda untuk mempersiapkan kehidupan setelah
kelahiran. Jadi gunakan pengalaman sehari-hari untuk berbagi dengan bayi
Anda. Membuat pengalaman dari kegiatan kecil dalam kehidupan sehari-hari
Anda. Bicara tentang pengalaman Anda kepda bayi Anda
c. Sentuhlah
bayi Anda
Anda
mungkin telah memperhatikan bahwa Anda sering menggosok, tepuk atau menyentuh
perut Anda sepanjang hari. Mungkin itu karena secara tidak sadar kita tahu
bahwa ini adalah salah satu cara fisik untuk menjangkau dan berkomunikasi
dengan bayi yang belum lahir. Anda dapat menyentuh perut Anda dengan cara
yang berbeda dan menjelaskan perbedaan dari sentuhan setiap bayi Anda saat Anda
melakukan itu yaitu menepuk, membelai, mengusap dan sebagainya. Anda
dapat menggosok perut sering-sering ketika Anda mandi, saat Anda menggunakan
krim anti-stretch mark di perut Anda bisa mengosok bahkan menepuk dengan lembut
perut Anda, atau mengetuk perut secara berirama pada waktu Anda mendengarkan
music.
d. Jauhkan
stres
Stres
ibu memiliki dampak langsung yang negatif pada pembentukan kepribadian bayi
Anda bahkan sejak dalam rahim. Anda lihat, bayi Anda benar-benar
tergantung pada Anda untuk semua kebutuhan nya, termasuk konten fisik,
psikologis dan emosional. Anda harus ingat bahwa bayi Anda masih sangat rapuh
dan subur, sehingga Anda harus berhati-hati dengan jenis lingkungan dan
pengaruh yang sedang Anda ciptakan baginya.
Penelitian
telah menunjukkan bahwa orang tua yang terlibat dalam stimulasi pralahir
memiliki ikatan dekat dan kuat dengan anak-anak mereka.
6. Mulai mendidik anak dalam kandungan
Pertama,
berfikir positif. Ibu yang berfikir positif membantu janin belajar lebih baik
di dalam rahim. Basis lingkungan sosial janin adalah sang ibu. Dan pendidikan
yang benar dimulai dengan ibu yang sehat dalam segala hal. Untuk itu kondisi
fisik dan kejiwaan sang ibu harus prima selama mengandung.
Kedua,
sering bersenandung mengagungkan asma Allah dan memperdengarkan musik bernuansa
Islami agar anak terdidik mengenal Allah sejak dini. Memperdengarkan musik
klasik juga dapat menstimulasi kecerdasannya dan bahkan dapat mempertinggi
kemampuan pengembangan bahasanya kelak.
Ketiga,
hindari situasi tertekan karena kondisi ini bisa meningkatkan level hormon
janin pada tahap yang dapat memblokir proses kemampuan pembelajaran pralahir.
Keempat,
carilah kegiatan belajar sendiri. Apapun itu. Walaupun janin tidak akan belajar
secara langsung dari aktifitas sang ibu, akan tetapi perilaku mental ibu yang
sehat akan menjadi kenyamanan dan keamanan tersendiri bagi janin dan hal itu
akan memberinya fondasi perilaku yang positif terhadap pembelajaran setelah dia
lahir.
Peran (calon) ayah dalam hal ini tidak kalah
pentingnya. Karena tidak sedikit perilaku mental (calon) ibu yang tertekan
ditimbulkan oleh perilaku ayah yang kurang menunjukkan dukungan moral pada ibu
yang sedang mengandung. Istri yang hamil secara fisik umumnya kurang fit.
Adalah tugas suami untuk memberi dukungan penuh untuk menjamin kondisi mental
istri dalam kondisi stabil sampai janin lahir ke dunia.
SIMPULAN
Masa prenatal merupakan proses
pertumbuhan dan perkembangan awal dalam kehidupan manusia. Proses pertumbuhan
dan perkembangannya dimulai sejak terjadinya konsepsi, yakni pertemuan antara
sperma dan sel telur (ovum) yang akan menghasilkan benih manusia (zygote)
yang kemudian berkembang menjadi organism atau janin (embrio) sebagai
calon manusia yang dikenal sebagai fetus (bayi dalam kandungan). Pada umumnya,
masa prenatal berlangsung sekitar sembilan bulan atau 266 hari dan berakhir
pada saat bayi dilahirkan. Variasi individual memang sering terjadi, ada yang
lahir lebih awal (premature) dari waktu tersebut dan ada pula yang lebih
lambat (late mature), tergantung pada kondisinya masing-masing.
Ada tiga faktor dominan yang
mempengaruhi proses perkembangan pada masa prenatal, yaitu faktor pembawaan (heredity)
yang merupakan kondisi yang memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan,
dan faktor waktu (time) yang merupakan saat-saat tibanya masa peka atau
kematangan (maturation).
Masa prenatal merupakan masa yang
harus mendapat perhatian serius, karena apapun yang terjadi pada masa ini, baik
positif maupun negative, akan berpengaruh pada tahap-tahap perkembangan
selanjutnya. Setiap kondisi yang tidak baik akan membawa dampak buruk bagi
pertumbuhan dan perkembangannya di kemudian hari. Oleh sebab itu, berbagai cara
dan upaya dilakukan oleh para ahli psikologi perkembangan dan para ahli medis
agar proses pertumbuhan dan perkembangan masa kehamilan berjalan dengan baik
dan lancar. Namun, upaya ini tidak akan maksimal tanpa adanya kerjasama dari
calon ayah dan calon ibu.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B., PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, Jakarta : Erlangga edisi kelima Kamus besar bahasa Indonesia, 2002 : 1118
Hurlock, Elizabeth B., PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, Jakarta : Erlangga edisi kelima Kamus besar bahasa Indonesia, 2002 : 1118
terimakasih infonya
BalasHapustulisan yang bagus. hanya saja alangkah baiknya dilengkapi dengan referensi atau daftar pustaka yang jelas
BalasHapusBenar Inda Pratiwi karena semua tulisan itu harus punya referensi atau daftar pustaka yang jelas..
BalasHapus