MASA BAYI
A. Pengertian Bayi
Istilah
bayi ditafsirkan sebagai individu yang tidak berdaya, maka semakin umum orang
menamakan masa bayi selama 2 tahun itu sebagai anak kecil yang baru belajar
berjalan. Anak kecil adalah bayi yang telah berhasil menguasai tubuhnya
sehingga relatif mandiri.
Pada
masa bayi baru lahir, mereka harus melakukan empat macam penyesuaian diri agar
tetap hidup, yaitu: penyesuaian diri terhadap suhu udara, menghisap dan menelan
makanan/ air susu, bernafas, dan membuang kotoran.
B. Ciri-ciri Masa Bayi
1. Masa
bayi adalah masa dasar yang sesungguhnya.
Masa bayi adalah
dasar periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola
perilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk. Ada empat alasan yang
menyebabkan mengapa dasar-dasar yang diletakkan pada masa bayi itu penting.
Alasan tersebut yaitu:
Pertama,
berlawanan dengan tradisi, sifat-sifat yang buruk tidak berkurang dengan
bertambahnya usia anak; sealiknya, pola-pola yang terbentuk pada permulaan
kehidupan cenderung mapan, apakah itu sifat yang baik atau buruk, berbahaya
atau bermanfaat.
Kedua,
kalau pola perilaku yang kurang baik atau kepercayaan dan sifat yang buruk
mulai berkembang, maka semakin cepat hal-hal itu diperbaiki akan semakin mudah
baggi anak.
Ketiga,
karena dasar-dasar awal cepat berkembang menjadi kebiasaan melalui pengulangan,
maka dasar-dasar itu selamanya mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosial.
Keempat,
karena factor belajar dan pengalamaman meyakinkan peran yang penting dalam
perkembangan, hal itu dapat diarahkan dan dikendalikan sehinggga
perkembangannya sejajar dengan jalur yang memungkinkan terjadinya penyesuaian
pribadi dan sosial yang baik.
2. Masa
bayi adalah masa dimana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat.
Bayi berkembang pesat,
baik secara fisik maupun psikologis. Perubahan tidak hanya terjadi dalam
penampilan tetapi juga dalam kemampuan. Perubahan yang terpesat adalah dalam
tahun pertama.
Pertumbuhan dan
perubahan intelek berjalan sejajar dengan pertumbuhan dan perubahan fisik. Sebelum
masa bayi berakhir, bayi mampu mengerti banyak hal dan dapat mengutarakan
kebutuhan dan keinginannya dalam cara-cara yang dapat dimengerti orang lain.
3. Masa
bayi adalah masa berkurangnya ketergantungan.
Kemandirian akan
meningkat dengan berkembangnya kemampuan bayi untuk mengkomunikasikan
kebutuhan-kebutuhannya kepada orang lain. Dengan berkurangnya ketergantungan,
ia tidak lagi mau membiarkan orang lain melakukan hal-hal yang dapat dilakukan
atau yang di anggapnya dapat dilakukan sendiri. Kalou ia ingin mencoba mandiri tapi dilarang, ia
akan protes.
4. Masa
bayi adalah masa meningkatnya individualitas.
Individualitas yang
tampak pada waktu lahir semakin menonjol pada saat akhir masa bayi.
Individualitas tampak dalam penampilan dan pola-pola prilaku. Dengan
meningkatnya individualitas, maka setiap bayi harus diperlakukan sebagai
individu.
5. Masa
bayi adalah permulaan sosialisasi.
Egosentrisme, yaitu
diri bayi yang muda belia, cepat berubah menjadi keinginan untuk menjadi bagian
dari kelompok sosial dengan cara mencoba memperoleh perhatian dari orang lain
melalui segala macam cara yang dapat dilakukannya.
Salah satu cara adalah
dengan prilaku akrab. Bayi lebih dapat mengandalkan perhatian dan kasih sayang
ibu dari pada orang lain.Dari pemuasan prilaku akrab inilah berkembang hubungan
dengan orang lain yang hangat dan kekal
6. Masa
bayi adalah permulaan berkembangnya penggolongan peran seks.
Penggolongan peran seks
merupakan bagian dari awal pendidikan anak. Sebagai contoh anak perempuan harus
bersikap sesuai dengan jenis kelaminnya dengan memperbolehkan mereka menangis
dan menunjukan tanda-tanda lain “ kelemahan wanita” yang tidak diperkenankan
pada bayi laki-laki.
7. Masa
bayi adalah masa yang menarik.
Bayi menarik karna
kepalanya besar, perutnya buncit, anggota badannya kecil dan kurus, tangan dan
kakinya kecil, ketidakberdayaan dan ketergantungannya dengan orang lain. Kalau
bayi memakai baju dan diselubungi dengan selimut bayi, membuatnya semakin menarik.
8. Masa
bayi merupakan permulaan kreativitas.
Karena kurangnya koordinasi
otot dan ketidakmampuan mengendalikan lingkungan, bayi tidak mampu melakukan
sesuatu yang dapat dianggap orisinal atau kreatif. Namun dalam bulan-bulan
pertama bayi belajar mengembangkan minat dan sikap yang merupakan dasar bagi
kreativitasnya kemudian dan untuk penyesuain diri dengan pola-pola yang
diletakkan oleh orang lain.
9. Masa
bayi adalah masa berbahaya.
Bahaya lebih banyak
terdapat selama masa bayi. Bahaya dapat merupakan bahaya fisik dan bahaya
psikologis. Diantara bahaya fisik, yang paling parah adalah penyakit dan
kecelakaan karena sering menyebabkan ketidakmampuan dan bahkan kematian. Bahaya
psikologis dapat terwujud kalau diletakkan dasar-dasar yang buruk pada masa ini.
C.
Tugas
dalam Perkembangan Masa Bayi
Perkembangan yang pesat dari susunan syaraf,
pengerasan tulang, dan penguatan otot memungkinkan bayi menguasai tugas-tugas
perkembangan masa bayi, tetapi keberhasilan bayi dalam hal ini banyak
bergantung pada kesempatan yang diberikan untuk menguasai tugas tersebut serta
bergantung pada bantuan dan bimbingan yang diperoleh.
Kalau tugas perkembangan dikuasai dengan baik maka
bayi akan memiliki dasar yang dibutuhkan untuk berhasil menguasai keterampilan
berbicara, keterampilam motorik dan bentuk pengendalian tubuh lainnya yang
penting untuk menjadi bagian dari kelompok sebayanya, yaitu salah satu tugas
perkembangan yang penting dari awal masa kanak-kanak.
Perkembangan-perkembangan
pada bayi, yaitu:
1. Perkembangan
fisik
Selama tahun pertama, peningkatan
berat tubuh lebih besar dari pada peningkatan tinggi; selama tahun kedua
terjadi hal yang sebaliknya. Perkembangan fisik meliputi:
a. Berat
Pada usia 4 bulan, berat bayi bertambah dua kali
lipat. Pada usia satu tahun berat bayi rata-rata tiga kali berat pada waktu
lahir. Peningkatan bert tubuh selama bayi disebabkan karena peningkatan
jaringan lemak.
b. Tinggi
Pada usia empat bulan, ukuran bayi antara 23-24
inci; Pada usia satu tahun, antara 28-30 inci; Pada usia dua tahun, antara
32-34 inci.
c. Proporsi
fisik
Pertumbuhan kepala berkurang dalam masa bayi,
sedangkan pertumbuhan badan dan tungkai meningkat. Jadi bayi berangsur-angsur
menjadi kurang berat di atas dan tampak lebih ramping.
d. Tulang.
Jumlah tulang meningkat pada masa bayi. Pengerasan
tulang dimulai pada awal tahun pertama, tetapi belum selesai sampai masa puber.
Ubun-ubun atau daerah otak yang lunak 50% bayi yang lahir telah tertutup pada
usia 18 bulan, dan pada hamper semua bayi telah tertutup pada usia 2 tahun.
e. Otot
dan Lemak
Urat otot berkembang lambat selama masa bayi.
Sebaliknya, jaringan lemak berkembang pesat, sebagian karena tingginya kadar
lemak di dalam susu yang merupakan bahan makanan pokok bagi bayi.
f. Bangun
Tubuh
Tiga bentuk bangun tubuh yang paling lazim adalah
ektomorfik, yang cenderung panjang dan langsing, endomorfik, yang cenderung
bulat dan gemuk, dan mesomorfik, yang cenderung berat, keras, dan empat persegi
panjang.
g. Gigi
Rata-rata bayi mempunyai empat hingga enam gigi susu
pada usia satu tahun dan enambelas pada usia dua tahun. Empat gigi susu yang
terakhir biasanya baru muncul pada tahun pertama masa kanak-kanak.
h. Susunan
Syaraf
Pada waktu lahir, berat otak adalah seperdelapan
berat total bayi. Pertambahan berat otak paling pesat pada usia dua tahun.
i.
Perkembangan Organ Perasa
Pada usia tiga bulan, otot mata sudah cukup
terkoordinasi untuk memungkinkan bayi melihat sesuatu secara jelas dan nyata
dan sel-sel kerucut sudah berkembang baik untuk memungkinkan mereka melihat
warna. Pendengaran, penciuman, dan pengecapan terus berkembang pada masa bayi.
Bayi sangat tanggap terhadap semua perangsang kulit karena tekstur kulit mereka
yang tipis dank arena semua organ perasa yang berhubungan dengan peraba,
tekanan, rasa sakit, dan suhu berkembang dengan baik.
2. Perkembangan
Motorik
·
Daerah kepala
a. Pengendalian
mata
Reaksi
mata terhadap rangkaian benda-benda bergerak dimulai sekitar 12 jam setelah
lahir; gerakan mata mencari, antara minggu ketiga dan minggu keempat; gerakan
mata horizontal, antara bulan kedua dan ketiga; gerakan mata vertikal antara
bulan ketiga dan keempat; dan gerakan mata berputar beberapa bulan kemudian.
b. Tersenyum
Senyum
sebagai reaksi terhadap rangsangan perabaan muncul dalam minggu pertama; senyum
sebagai reaksi terhadap senyuman orang lain antara bulan ketiga dan keempat.
c. Menahan
kepala
Dalam
posisi tengkurap bayi dapat menahan kepala secara tegak pada usia satu bulan;
kalau terlentang, pada lima bulan; dan dalam posisi duduk, antara empat dan
enam bulan.
·
Daerah Badan
a. Berguling
Bayi
dapat berguling dari samping ke belakang pada usia dua bulan dan dari tengkurap
kesamping pada empat bulan; pada enam bulan bayi dapat berguling sepenuhnya.
b. Duduk
Bayi
dapat ditarik ke posisi duduk pada empat bulan, duduk dengan di bantu pada lima
bulan, duduk tanpa dibantu sebentar pada tujuh bulan, dan duduk tanpa bantuan
selama sepuluh menit atau lebih pada sembilan bulan.
·
Daerah lengan dan tangan
a. Tangan
Ibu
jari menjauh, gerakan ibu jari menjauhi jari-jari lain, muncul dalam usaha
menggenggam antara tiga dan empat bulan dan dalam mengambil benda antara
delapan dan sepuluh bulan.
b. Lengan
Bayi
dapat meraih benda pada enam atau tujuh bulan dan dapat mengambil benda tanpa
gerakan acak pada satu tahun.
c. Daerah
tungkai
Memindahkan
tubuh dengan menendang terjadi pada akhir minggu kedua. Menghentak, atau
bergerak dalam posisi tubuh pada usia enam bulan. Merangka antara delapan dan
sepuluh bulan dan pada sebelas bulan bayi berjalan dengan “empat kaki”. Bayi
dapat menarik diri sendiri sekitar sepuluh bulan, berdiri dengan bantuan pada
sebelas bulan, berdiri tanpa bantuan pada satu tahun, dan berjalan tanpa
bantuan pada empat belas bulan.
3. Perkembangan
berbicara
Belajar
berbicara mencakup tiga tugas, yaitu belajar bagaimana mengucapkan kata-kata,
menggunakan kosa kata dengan menghubungkan pengertiannya dengan kata yang dapat
dipergunakan untuk menyampaikan maksudnya kepada orang lain, dan menggabungkan
kata-kata menjadi kalimat yang dimengerti oleh orang lain.
Dalam pola belajar berbicara
biasanya terdapat empat bentuk prabicara, yaitu:
a. Menangis
Tangisan
bayi neonatal berangsur-angsur berbeda sehingga pada minggu ketiga atau keempat
dapat diketahui apa maksud tangis bayi melalui nada, intensitas dan
gerakan-gerakan badan yang mengiringinya.
b. Berceloteh
Berceloteh
dimulai pada bulan kedua atau ketiga, mencapai puncaknya pada delapan bulan dan
kemudian berangsur-angsur berubah menjadi bicara yang benar. Ocehan menghilang
sama sekali pada saat masa bayi berakhir
c. Isyarat
Bayi
menggunakan isyarat sebagai pengganti bicara dengan maksud untuk menyampaikan
gagasannya.
d. Ungkapan-ungkapan
emosi
Ungkapan
emosi merupakan bentuk prabicara yang bermanfaat karena dua alas an. Pertama,
karena bayi belum mempelajari pengendalian emosi, maka mudahlah bagi orang lain
untuk mengetahui emosi apa yang mereka alami melalui ungkapan wajah dan badan.
Kedua, bayi lebih mudah mengerti orang lain melalui ungkapan wajah daripada
melalui kata-kata.
4. Perkembangan
emosi.
Ada dua ciri khusus
dari emosi masa bayi. Pertama, emosi bayi sangat berbeda dengan remaja dan
orang dewasa. Misalnya, disertai oleh reaksi perilaku yang terlampau hebat bagi
rangsangan yang menimbulkannya, terutama dalam hal marah dan takut. Kedua,
emosi lebih mudah dibiasakan pada masa bayi dibandingkan pada periode lain karena
terbatasnya kemampuan intelektual bayi sehingga mereka mudah dan cepat bereaksi
terhadap rangsangan yang pada waktu lalu membangkitkan reaksi emosianal.
Misalnya, bayi tidak mau masuk ke kamar dokter kalau pada kunjungan terakhir ia
disuntik.
Perbedaan-perbedaan
dalam reaksi emosi mulai tampak dalam masa bayi dan dipengaruhi oleh sejumlah
factor, terutama kondisi fisik dan mental dari bayi pada saat munculnya
rangsangan dan berhasil tidaknya reaksi yang pernah diberikan sebelumnya dalam
memenuhi kebutuhannya.
Contoh: Kalau diwaktu lalu, bayi
dihukum karena merobek sesuatu, ia akan memuaskan rasa ingin tahunya dengan
pendekatan tanpa tangan, hanya melihat benda dan menyentuhnya.
Beberapa bayi lebih
banyak emosi senang dari pada tidak senang, bergantung terutama pada kondisi fisik
dan lingkungan. Bayi yang mengalami banyak emosi senang meletakan dasar-dasar
untuk penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial yang baik dan untuk pola-pola
perilaku yang akan menimbulkan kebahagiaan.
Pola emosional yang lazim pada masa
bayi, yaitu:
a.
Kemarahan
Perangsang yang
membangkitkan kemarahan bayi adalah campur tangan terhadap gerakan
mencoba-cobanya, menghalangi keinginannya, tidak mengijinkannya mengerti
sendiri, dan tidak memperkenankannya melakukan apa yang ia inginkan. Tanggapan
marah lazimnya dengan menjerit, meronta-ronta, menendang kaki, mengibaskan
tangan, dan memukul atau menendang apa saja yang ada di dekatnya.
b.
Ketakutan
Perangsang
yang membangkitkan ketakutan bayi kemungkinan besar adalah suara keras, ruang
gelap, tempat tinggi dan binatang. Tanggapan rasa takut pada masa bayi terdiri
dari upaya menjauhkan diri dari perangsang yang menakutkan dengan merengek,
menangis, dan menahan nafas.
c. Rasa
ingin tahu
Bila
rasa takut berkurang, akan diganti oleh rasa ingin tahu. Bayi mudah mengungkapkan
rasa ingin tahunya melalui ekspresi wajah, menegangkan otot muka, membuka
mulut, dan menjulurkan lidah. Apabila ada barang baru di hadapannya, bayi akan
menangkap barang yang membangkitkan rasa ingin tahunya tersebut dengan cara
memegang, membolak-balik, melempar, atau memasukan ke mulutnya.
d. Kegembiraan
Kegembiraan
dirangsang oleh kesenangan fisik. Pada bulan kedua atau ketiga, bayi bereaksi
pada orang yang mengajaknya bercanda, menggelitik, mengamati, dan
memperhatikannya. Mereka mengungkapkan rasa senang dengan tersenyum, tertawa,
dan menggerakan lengan serta kakinya. Bila rasa senang sangat besar, bayi
berdekut atau bahkan berteriak dengan gembira, dan semua gerakan tubuh menjadi
makin intensif.
e. Afeksi
Setiap
orang yang mengajak bayi bermain, mengurus kebutuhan jasmaninya, atau
memperlihatkan afeksi akan merupakan perangsang untuk afeksi mereka. Bayi
mengungkapkan afeksinya dengan memeluk, menepuk, dan mencium barang atau orang
yang dicintai.
5. Perkembangan
Sosialisasi
Pengalaman
sosial merupakan peranan yang penting dalam menentukan hubungan sosial di masa
depan. Hal ini berdasarkan dua alasan, yaitu:
a. Jenis
perilaku yang diperlihatkan bayi dalam situasi sosial mempengaruhi penyesuaian
pribadi dan sosialnya.
b.
Sekali terbentuk dasar-dasar sosial yang
dini, maka cenderung menetap kalau anak menjadi besar.
Perkembangan sosial
pada bayi sebagai berikut:
a.
Reaksi sosial kepada orang dewasa
·
Dua sampai tiga bulan
Bayi
dapat membedakan manusia dari benda mati dan bayi tahu bahwa manusialah yang
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Bayi tidak senang sendiri dan tidak menunjukan
rasa lebih menyukai satu orang tertentu saja.
·
Empat sampai lima bulan
Bayi
ingin digendong oleh siapa saja yang mendekatinya. Dapat memberikan reaksi
berbeda terhadap orang tersenyum atau yang menunjukan amarah.
·
Enam sampai tujuh bulan
Bayi
mulai bias mambedakan antara “teman” dan “orang asing”.
·
Delapan sampai sembilan bulan
Bayi
mencoba meniru kata-kata, isyarat, dan gerakan-gerakan sederhana dari orang
lain.
·
Dua belas bulan
Bayi
bereaksi terhadap larangan “jangan”.
·
Enam belas sampai delapan belas bulan
Negativisme,
dalam bentuk keras kepala tidak mau mengikuti permintaan atau perintah orang
dewasa.
·
Dua puluh dua sampai dua puluh empat
bulan
Bayi
bekerjasama dalam kegiatan rutin, seperti berpakaian, makan, dan mandi.
b. Reaksi
sosial kepada bayi-bayi lain.
·
Empat sampai lima bulan
Bayi
mencoba menarik perhatian bayi lain dengan melambungkan badan ke atas atau ke
bawah, dll.
·
Enam sampai tujuh bulan
Bayi
tersenyum pada bayi lain dan menunjukan minat terhadap tangisannya.
·
Sembilan sampai tiga belas bulan
Bayi
mencoba meremasi baju dan rambut bayi lain, meniru perilaku dan suara mereka
serta bekerjasama dalam menggunakan mainan.
·
Tiga belas sampai delapan belas bulan
Berebut
mainan mulai berkurang dan lebih bekerja sama serta mau berbagi rasa.
·
Delapan belas sampai dua puluh empat
bulan
Bayi
lebih berminat main dengan bayi lain dan menggunakan bahan permainan untuk membentuk hubungan sosial
dengannya.
6. Perkembangan
bermain
Bermain
memberikan kesempatan bagi bayi untuk mengenal berbagai bentuk belajar, dua
diantaranya yang sangat penting adalah pemecahan masalah dan kreativitas.
Selain itu, bermain penting karena memberikan informasi pada bayi mengenai
lingkungannya serta dapat memberikan rasa gembira pada bayi ketika bermain.
7. Perkembangan
kepribadian
Periode kritis
dalam perkembangan kepribadian, karena:
·
Pada saat ini diletakkan dasar dimana
struktur kepribadian dewasa akan dibangun.
·
Lingkungan anak terbatas hanya pada
rumah dank arena ibu merupakan teman yang paling dekat, maka kepribadian ibu
dan jenis hubungan ibu-bayi sangat mempengaruhi kepribadian bayi.
·
Fungsi yang tengah berkembang sangat
mudah terkena bilamana terjadi hal-hal yang tidak menyenangkan dalam
lingkungan.
·
Perbedaan seks dalam kepribadian mulai
tampak dalam tahun pertama.
·
Penelitian genetika mengenai menetapnya
sifat kepribadian selama periode bertahun-tahun menunjukkan bahwa pola yang
dibentuk pada awal kehidupan hampir tidak berubah kalau anak bertambah besar.
Sifat
kepribadian tertentu berubah sekalipun masih dalam bayi. Perubahan ini dapat
bersifat kuantitatif, yaitu menguat atau melemahnya sifat yang sudah ada, atau
bersifat kualitatif, yaitu sifat yang secara sosial kurang baik digantikan oleh
sifat sosial yang lebih baik. Tingkah laku lekat terjadi pada bagian kedua
tahun pertama yang tertuju pada satu orang.
D. Keterampilan pada Bayi
Keterampilan yang diharapkan pada
bayi yaitu
·
Keterampilan Tangan
a. Makan
sendiri
Pada
usia 8 bulan, bayi bias memegang botol susunya sendiri setelah dimasukkan ke
dalam mulut. Pada 9 bulan, bayi dapat memasukan dot ke dalam mulut dan
mengeluarkannya tanpa dibantu. Pada 12 bulan, bayi dapat minum dengan cangkir
yang dipegang pada kedua tangannya. Pada 13 bulan, mulai makan sendiri.
b. Berpakaian
sendiri
Akhir
tahun pertama bayi dapat menarik kaos kaki, sepatu, dll. Pertengahan tahun
kedua, bayi berusaha memakai topi dan sarung tangan dan pada akhir masa bayi
dapat mengenakan dan melepaskan pakaian.
c. Mengurus
diri sendiri
Mandi
sendiri terbatas pada menyeka muka dan badan. Sebelum 2 tahun kebanyakan bayi
berusaha menyikat gigi dan menyisir rambut sendiri.
d. Keterampilan
bermain
Pada
usia 12 bulan, bayi sudah dapat mencoret-coret dengan krayon dan pada bulan
berikutnya sudah bias menggelindingkan bola.
·
Keterampilan kaki
Bayi belajar melompat, memanjat,
merangkak, dan berjalan sendiri.
E.
Permulaan
Penggolongan Peran Seks
Penggolongan peran seks dimulai sejak lahir.
Penggolongan peran seks dapat dilakukan dengan cara bayi diperlakukan oleh
orang tua dan orang-orang yang berarti dalam kehidupannya. Misalnya: apabila
bayi perempuan menunjukkan sikap
ketergantungan dalam tahun kedua, hal ini cenderung diperkuat daripada apabila perilaku yang sam adiperlihatkan
oleh anak laki-laki.
F.
Pentingnya
Hubungan Keluarga
Hubungan antar keluarga mempunyai peran yang penting
dalam menentukan sikap dan perilakunya kelak dalam hubungannya dengan orang
lain.
· Bukti pentingnya hubungan orang tua dan anak.
1. Kurangnya
kasih sayang
Bayi yang ditolak oleh orang tua atau dimasukkan
dalam suatu lembaga akan menunjukan ungkapan amarah yang eksterm agar mendapat
perhatian dan kesannya ia tidak bahagia. Yang mengakibatkan keadaan ini
bukanlah lingkungan di mana bayi tinggal, melainkan perlakuan yang diterima
dalam lingkungannya, terutama dari ibu kandungnya.
2. Perilaku
akrab
Pentingnya perilaku akrab dalam masa bayi untuk
perkembangan bayi selanjutnya karena mempengaruhi motivasi untuk mengadakan
persahabatan dengan teman-teman dikemudian hari.
3. Besarnya
keluarga
Bayi dari keluarga besar, yang jarak usia semua
anaknya sangat kecil, mengalami sedikit hubungan langsung dengan ibunya, karena
ibu terlampau sibuk. Hal ini mengakibatkan bayi kurang kasih sayang sehingga
bayi menjadi lesu dan pasif.
4. Perubahan
dalam hubungan keluarga
Sebab-sebab umum perubahan dalam hubungan keluarga
selama masa bayi, yaitu:
· Konsep
anak impian
· Tingkat
ketergantungan
· Kekhawatiran
orang tua
· Cara
mendidik anak
· Ibu
yang bekerja
· Ibu
yang terlampau sibuk
· Lahirnya
adik
· Hubungan
dengan kakak-kakak
· Anggota-anggota
tertentu yang lebih disukai
G.
Fungsi
Psikologis
Masa bayi adalah masa pembentukan pola-pola
psikologis fundamental untuk makan, tidur, buang air.
· Pola
tidur
Selama tahun pertama bayi, lama rata-rata tidur
malam meningkat dari 8,5 jam pada minggu pertama hingga 10 jam pada 12 minggu
pertama dan selanjutnya tetap konstan selama sisa tahun tersebut.
· Pola
makan
Sejak kelahiran hingga usia 4 atau 5 bulan, semua
pola makan adalah dalam bentuk mengisap dan menelan. Oleh karena itu, makanan
haruslah dalam bentuk cair. Mengunyah umumnya barulah muncul dalam pola
perkembangan sebulan sesudah menggigit.
· Pola
buang air
Pengendalian (control) buang air besar rata-rata
mulai pada usia enam bulan, sedangkan pengendalian buang air kecil mulai antara
usia 15 dan 16 bulan.
H.
Bahaya
dalam Masa Bayi
a. Bahaya
fisik
Dalam tahun pertama, bahaya fisik cenderung lebih
besar. Bahaya fisik tersebut meliputi:
·
Kematian, Selama tahun pertama kematian
biasanya disebabkan oleh penyakit yang parah, sedangkan dalam tahun kedua
kematian lebih banyak disebabkan oleh kecelakaan.
·
Kematian ranjang, Bayi yang kelihatannya
sehat dan normal kadang-kadang menjadi korban kematian yang mendadak dan tidak
diduga, biasanya terjadi setelah periode tidur panjang.
·
Penyakit, Bayi rentan terkena penyakit
seperti gastrointestinal atau komplikasi pernafasan ataupun penyakit ringan
seperti salesma dan gangguan pencernaan.
Penyakit dapat mengganggu pola perumbuhan normal.
·
Kecelakaan, Dalam tahun kedua ketika
bayi dapat bergerak lebih bebas dan tidak terlindungi, kecelakaan lebih sering
terjadi. Kecelakaan dapat meninggalkan luka fisik dan psikologis.
·
Kurangnya gizi, Kurangnya gizi
disebabkan karena kurang makan atau diet yang tida seimbang dan dapat merusak
pertumbuhan fisik dan perkembangan mental.
·
Kebiasaan fisiologis, Kebiasaan
fisiologis terbentuk selama masa bayi dan bahaya fisik yang umum dalam periode
adalah pembentukan sikap yang kurang baik dari bayi terhadap kebiasaan ini.
b. Bahaya
psikologis
Bahaya psikologis dalam masa bayi yang paling parah
meliputi kegagalan bayi menguasai tugas perkembangan pada usia tersebut.
c. Bahaya
dalam perkembangan motorik
Semakin banyak kelambatan dalam pengendalian
motorik, akan semakin lambat ia memperoleh keterampilan yang dimiliki anak-anak
lain.
d. Bahaya
dalam berbicara
Keterlambatan berbicara dapat disebabkan karena
tingkat intelegensi yang rendah, kurangnya perangsangan dan kelahiran kembar.
Anak yang mengalami kelambatan berbicara akan merasa dikucilkan.
e. Bahaya
emosi
Bahaya
emosi yang umum pada masa bayi, yaitu:
· Kurangnya
kasih sayang
Bayi yang kurang kasih sayang secara fisik tidak
berkembang serta menyebabkan bayi mundur dalam perkembangan motorik dan
berbicara dan tidak belajar bagaimana harus melangsungkankontak sosial. Bayi
biasanya menjadi lesu, murung, dan acuh tak acuh, serta sering mengembangkan
gerakan gelisah seperti mengenyut ibu jari.
· Tekanan
Tekanan yaitu keadaan emosi kurang baik yang
berlangsung lama seperti takut dan marah, dapat menyebabkan perubahan endokrin
yang mengganggu keseimbangan tubuh.
· Terlampau
banyak kasih sayang
Bayi yang banyak kasih sayang cenderung lebih
memntingkan diri sendiri.
· Emosi
yang kuat
Kondisi tertentu bayi mendorong adanya emosi tertentu
dan mengesampingkan emosi lain. Contoh: sifat pemalu dan penakut ketika
dihadapkan pada banyak orang asing atau situasi yang menakutkan.
f. Bahaya
sosial
Bahaya sosial yang utama adalah kurangnya kesempatan
dan motivasi untuk belajar menjadi sosial. Ini mendorong lambatnya sifat-sifat
egosentris berlangsung, yang merupakan cirri dari setiap bayi, dan
mengakibatkan perkembangan sifat introvert.
g. Bahaya
bermain
Bermain dapat menyebabkan bahaya secara fisik
ataupun psikologis. Banyak mainan dapat
menimbulkan goresan, memar atau menyebabkan bayi tercekik karena ada bagian
yang lepas. Bahaya psikologis yang utama adalah bahwa bayi sangat bergantung
pada mainan untuk memperoleh hiburan dan tidak belajar bermain yang melibatkan
interaksi dengan orang-orang lain serta akan berakibat psiokologis dari keadaan
selalu menang.
h. Bahaya
moralitas
Bahaya psikologis yang serius untuk perkembangan
moral di masa depan terjadi bila bayi mendapatkan bahwa ia lebih banyak
memperoleh perhatian kalau ia melakukan sesuatu yang mengganggu atau melawan
orang lain daripada kalau melakukan tindakan yang lebih diterima.
i. Bahaya
hubungan keluarga
Bahaya hubungan keluarga pada masa bayi, yaitu:
· Perpisahan
dengan ibu
Bayi yang dipisahkan dari ibunya akan mengembangkan
perasaan tidak aman yang ditampilkan dalam gangguan kepribadian yang dapat
merupakan dasar dari kesulitan penyesuaian diri kelak.
· Gagal
mengembangkan perilaku akrab
Bayi yang gagal mengembangkan perilaku akrab akan
mengalami perasaan tidak aman, kekurangan ini menyulitkan bayi dalam
mengembangkan persahabatan di kemudian hari.
· Merosotnya
hubungan keluarga
Secara psikologis berbahaya bagi bayi karena bayi
memperhatikan bahwa sikap anggota-anggota keluarga kepadanya berubah dan ia
diperlakukan secara berbeda. Akibatnya, bayi merasa tidak dicintai atau
ditolak, yakni perasaan yang mengembangkan kebencian dan rasa tidak aman.
· Terlampau
melindungi
Bayi yang terlampau dilindungi akan sangat
tergantung dan takut melakukan sesuatu yang dapat dilakukan oleh bayi lain.
Nantinya hal iniakan berkembang menjadi sangat takut pada sekolah-phobi
sekolah-dan sangat malu bila berhadapan dengan orang asing.
· Latihan
yang tidak konsisten
Latihan yang tidak konsisten dapat memperlambat bayi
dalam mempelajari perilaku yang besar.
· Penganiayaan
anak
Penganiayaan anak lebih sering terjadi pada tahun
kedua, yang dapat mengakibatkan bahaya fisik maupun psikologis.
j. Bahaya
dalam perkembangan kepribadian
Dengan merosotnya hubungan keluarga selama tahun
kedua masa bayi, konsep diri mencerminkan buruknya sikap anggota keluarga pada
dirinya. Kemudian ia mengungkapkan konsep diri yang kurang baik dalam perilaku
agresif, benci, negativism, atau menarik diri yang kesemuanya menimbulkan
ketidaksenangan anggota keluarga kepadanya.
I.
Faktor
Bayi Memiliki Berat Badan Rendah
a. Faktor
dari Ibu
ü Gizi
saat hamil yang kurang
ü Usia
Ibu yang terlalu muda atau terlalu tua (<20/>40)
ü Jarak
hamil dan persalinan terlalu dekat
ü Penyakit
menahun Ibu
b. Faktor
kehamilan
ü Ketuban
pecah dini
ü Hamil
ganda
ü Pendarahan
c. Faktor
bayi
ü Cacat
bawaan
ü Infeksi
J.
Kebahagiaan
Masa Bayi
Pada tahun pertama merupakan salah satu masa yang
paling bahagia dalam rentang kehidupan. Ia sangat disayangi oleh anak kecil
lain ataupun orang dewasa.
Pada tahun kedua hampi setiap bayi merasa kurang
bahagia karena kesehatan yang memburuk, tumbuhnya gigi, keinginan mandiri,
meningkatnya kebutuhan kasih sayang, kecewa dengan peran orang tua, permulaan
disiplin, penganiayaan anak, dan meningkatnya kebencian antar saudara.
K.
Pemeliharaan
Kesehatan
Sejak awal, bayi memerlukan bimbingan, arahan,
latihan, dan didikan untuk memasuki masa-masa perkembangan berikutnya.
Pemeliharaan kesehatan salah satunya yaitu dengan pemberian ASI.
ASI adalah susu alami yang diproduksi oleh organ
tubuh yang dirangsang kelenjar hormone lactogen, setelah melahirkan bayinya.
Bila diberikan secara tepat, ASI akan member tiga manfaat, yaitu:
1. Manfaat
psikologis
Kebutuhan psikologis diperoleh
melalui kedekatan fisik ketika ibu member ASI kepada bayinya. Bayi akan
merasakan perhatian dan kasih sayang yang tulus dari ibunya. Bayi yang
memperoleh perhatian dan kasih sayang dengan baik sejak lahir, akan tumbuh
menjadi seseorang yang memiliki badan sehat, lincah, rasa percaya diri,
mandiri, inisiatif, dan kreatif dalam menghadapi lingkungan lingkungan
sosialnya.
2. Manfaat
Sosiologis
Bayi memerlukan pergaulan dengan
orang lain. Bagi bayi, orangtua menjadi sumber pertama untuk mengembangkan
kehidupan sosialnya. Ia akan belajar untuk berbicara, menyampaikan perasaa,
melalui interaksi intensif dengan orangtuanya. Secara langsung, orangtua
merupakan model yang dipelajari dan dicontoh oleh si bayi, yakni melalui proses
pengamatan, peniruan, dan penghayatan secara kontinyu.
3. Manfaat
perumbuhan fisiologis
ASI adalah makanan dan minuman pertama kali yang
dirasakan oleh bayi yang mengandung berbagai zat nutrisi bagi pertumbuhan bayi.
ASI adalah merupakan salah satu factor penentu bagi kesehatan bayi dikemudian
hari.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B., PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, Jakarta : Erlangga edisi kelima Kamus besar bahasa Indonesia, 2002 : 1118
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock, Elizabeth B., PSIKOLOGI PERKEMBANGAN, Jakarta : Erlangga edisi kelima Kamus besar bahasa Indonesia, 2002 : 1118
Lengkapi kebutuhan Si Kecil
BalasHapusTerlengkap, Termurah & Terpercaya
Hanya di www.viensbabyshop.co.id
Follow instagram kami di @viensbabyshop
Dapatkan kemudahan bertransaksi tanpa antri
Pelayanan ramah dan cepat
Happy Shopping Mom’s ( ^ _ ^ )
uwuuuu lengkap banget, sangad membantuuu
BalasHapus