Jumat, 30 Desember 2011

Lembaga Sosial

A.   Pengertian Social Institution
        Setiap kelompok masyarajat, baik masyarakat yang masih sederhana maupun yang sudah kompleks, memiliki social instituytion. Social Institution dibuat oleh masyarakat karena masyarakat membutuhkannya.
        Istilah social Institution dapat diterjemahkan ke dalam beberapa istilah seperti : lembaga kemasyarakatan, Institusi sosial, lembaga sosial, dan pranata sosial, bahkan ada juga istilah lainnya, yaitu bangunan sosial (terjemahan dari : soziale geblide, Bahasa Jerman)
Pengertian social institutionmenurut :
1.                  Koenjaraningrat  (1964)
mengatakan pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan khusus dalam kehidupan masyarakat .istilah sosial institution dapat di terjemahkan ke dalam beberapa istilah,seperti lembaga kemasyarakan ,istitusi sosial,lembaga sosial,dan prantara sosial,bahkan ada juga istilah lainnya,yaitu bangunan sosial (terjemahan dari :soziale gebilde, Bahasa jerman)
2.                  Robert  Mac Iver dan Charles H.Page (1967) ;
lembaga kemasyarakatan adalah tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antara manusia yang berkelompok dalam suatu kelompok kemasyarakatan yang dinamakan asosiasi
3.                  Leopold Von Wiese dan Howard Becker(1932):
lembaga kemasyarakatan adalah suatu jaringan proses-proses hubungan antara kelompok manusia yang berfungsi untuk memelihara hubungan-hubungan tersebut.serta pola-polanya,sesuai dengan kepentingan-kepentingan manusia dan kelompoknya
Contoh Social Institution
1.      Wujud Konkrit lembaga kemasyarakatan adalah asosiasi (association)
2.      Sebagai Contoh Universitas merupakan lembaga kemasyarakatan, sedangkan Universitas Indonesia(UI), Unoversitas Pendidikan Indonesia (UPI) adalah conoh asosiasi

Fungsi Social Institution
1.      Pedoman bagi masyarakat dalam bertingkah laku terutama yang menyangkut pemenuhan kebutuhan.
2.      Menjaga kebutuhan masyarakat
3.      Pegangan dalam mengadaka pengendalian sosial (social control)


B.Proses Pertumbuhan Lembaga Kemasyarakatan
1.Norma-norma Masyarakat
·         Agar hubungan antara manusia di dalam masyarakat terlaksana sebagaimana diharapkan,maka norma-norma yang mempunyai kekuatan meningkat yang
Berbeda-beda .
·         Norman adalah aturan tentang hubungan masayarakat,aturan tersebut berisi
Keharusan dan laranagn .

Jenis Jenis Norma
1.      Usage(cara)
Cara (usage) lebih menonjol di dalam hubungan antaraindividu dalam masyarakat .Suatu penyimpanan terhadapnya tak akan mengakibatkan hukuman yang berat,akan tetapi hanya sekedar celaan dari individu yang hubunginya .Misalnya ,orang mempunyai  cara masing-masing untuk minum pada waktu bertemu.
Cara (usage) adalah norma yang memiliki kekuatan yang sangat lemah
Penyipanan terhadap cara (usage) tidak akan menimbulkan hukuman yang berat mungkin hanya sekedar celaan>Misalnya orang minum/makan dengan mengelurkan suara

2.      Folkways(kebiaasan)
a.       Kebiasaan menunjuk pada perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama
b.      Kebiasaan adalh norma yang memiliki kekuatan mengikat yang lebih besar pada cara.contohnya kebiasaan member hormat pada orang lain yang lebih tua.
3.      Mores (tata kelakuan)
a.       Tata kelakuan (mores) merupakan kebiasaan yang dianggap sebagai cara berprilaku dan diterima norma norma pengatur
b.      Tata kelakuan(mores) mencerminkan sifat0sifat yang hidup dalam kelompok manusia yang dilaksanakan sebagai alat pengawas
c.       Fungsi tata kelakuan
                                                                            i.      Member batas batas pada prilaku individu
                                                                          ii.      Mengindentifikasi individu dengan kelompoknya
                                                                        iii.      Menjaga solidaritas antar anggota masyarakat
4.      Customs (adat istiadat)
        Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga (instutionalized) apabilah norma tersebut :
1.      Diketahui
2.      Dipahami atau dimengerti
3.      Ditaati dan
4.      Dihargai


Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan

1.      Institutionalization, yaitu suatu proses yang dilewati oleh suatu norma yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembagakemasyarakatan
2.      Internalized, yaitu proses penanaman lembaga kemasyraktan kedalam individu, sehingga menjadi bagian dalam dirinya,
3.      Social control, yaitu pengendalian dalam dirinya
2. Sistem Pengendalian Sosial (Social Control)
     Di dalam percakapan sehari-hari, sistem pengadialn sosial (social control) sering kali diartikan sebagai pengawasan oleh masyarakat terhadap jalannya pemerintahan ,khususnya pemerintahan beserta aparaturnya.
·         Pengendalian sosial (Social Control)merupakan segala sistem maupun proses yang dijalankan oleh masyarakat agar anggotanya masyarakat mentaati norma-norma yang berlaku.
·         Pegendalian sosial dapat bersifat preventif,(mencegah) dan reprensif(mengatasi)
Fungsa Alat Pengendalian Sosial
1.      Mempertebal keyakinan masyarakat akan kebaikan norma-norma kemasyarakatan
2.      Memberikan penghargaan kepada masyarakat yang taat terhadap norma
3.      Mengembangkan rasa malu dalam diri anggota masyarakat’
4.      Menimbulkan rasa takut berbuat salah
5.      Menciptakan system hukum
C.Ciri-ciri Umum Lembaga Kemasyarakatan
1.      Merupakan organisasi pola pola pemikiran dan perilaku
2.      Memiliki tingkat kekekalan tertentu
3.      Memiliki tujuam tertentu
4.      Memiliki alat alat perlengkapan yang dipergunakan khas
5.      Memiliki lambing tertyentu sebagai ciri
6.      Menciptakan system hukum
Gillin dan Gillin di dalam karyanya yang berwujud General Features of Social Institutions telah menguraikan beberapa cirri umum lembaga kemasyarakatan yaitu sebagai berikut:
1.      Suatu lembaga kemasyarakatan adalah organisasi  pola-pola pemikiran dan pola-pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas-aktivitas kemasyarakatan dan hasil-hasilnya.
2.      Suatu tingkat kekekalan tertentu merupakan cirri-ciri semua lembaga kemasyarakatan.sistem-sistem kepercayaan dan aneka macam tindakan baru akan menjadi bagian lembaga kemasyarakatan setelah melewati waktu yang relatif lama.
3.      Lembaga kemasyarakatan mempunyai satu atau bebrapa tujuan tertentu.Mungkin tujuan-tujuan tersebut tidak sesuai atau sejalan sudut kebudayaan secara keseluruhan.
4.      Lembaga kemasyarakatan mempunyai alat-alat perlengkapan yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga bersangkutan, seperti bangunan,peralatan,mesin,dan lain sebagainya.
5.      Lembaga biasanya juga merupakan cirri khas lembaga kemasyarakatan.
6.      Suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai suatu tradisi atau yang tak tertulis.





D.Tipe-tipe Lembaga Kemasyarakatan
     Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan dapat diklasifikasi dari pelbagai sudut.Menurut Gillin dan Gillin lembaga-lembaga kemasyarakatan tadi dapat diklasifikasi sebagai berikut.
1.      Crescive institutions dan enacted instutions merupakan klasifikasi dari sudut perkembangannya .
2.      Dari sudut nilai-nilai yang diterimah masyarakat,timbul klsifikasi atas basic instutions dan subsidiriaty institutions.
3.      Dari sudut penerimah masayarakat dapat dibedakan approved atau social sanctioned institutions.
4.      Pembedaan antara general instutions dengan restricted instutions timbul apabila klasifikasi tersebut pada faktor penyebarannya.
5.       Berdasarkan fungsinya terdapat pembedaan antara operative institutions dan regulative institutions.
Tipe-tipe lembaga kemasyarakatan dapat diklasifikasi sebagai berikut:
A.     Dari sudut perkembanagan
B.     Dari sudut sistem nilai-nilai yang diterimah masayarakat
C.     Dari sudut penyebarannya
D.     Dari sudut fungsinya

A.     Tipe lembaga masayarakatan berdasarkan perkembangannya :
o   Cresiveinstitutions, merupakanlembagha paling primer yang tumbuh secara tak sengaj dari adat istiadat, seperti khak milik, perkawinan, dsb.
o   Enacted institution, adalah lembaga yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya lembaga perdagangan, lembaga hutang – piutang, lembaga pendidikan.
B.     Tipe Lembagha Kemasyarakatan berdasarkan system nilai yang diterima masyarakat
o   Basic institutions, adalah lembaga kemasyarakatan yang sangat penting dalam memelihara dan mempertahankan tat tertib masyarakat, missal, keluarga, sekolah, Negara, dll.
o   Subsidiary adalah lembaga yang dianggap kuang penting bagi masyarakat,
C.     Tipe lembaga kemasyarakatan berdasarkan factor penyebarannya:
·         General institutions adalah lembaga yang dikenal oleh ampir seluruh warga masayarakat dunia,
·         Restricted institutions adaah lembaga yang hanya terdapat di segaian masyarakat dunia
D.     Tipe lembaga kemasyarakatan berdasarkan penerimaan masyarakat:
·         Approved atau social sanctioned institutions adalah lembaga-lembaga yang diterimah oleh masyarakat.
·         Unsanctiocned institution adalah lembaga yang ditolak masyarakat ,meskipun masyarakat tidak mampu memberantasnya.


E.      Tipe lembaga kemasyarakatan berdasarkan fungsinya:
·         Operative institutions adalah lembaga yang mengantar tata cara untuk mencapai tujuan tertentu.
·         Regulative institution adalah lembaga yang memiliki fungsi untuk mengawasi tata kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak lembaga itu sendiri.

E.Cara-cara Mempelajari Lembaga Kemasyarakatan
Apabila cara atau metode-metode tersebut dihimpun,maka akan dapat dijumpai tiga golongan pendekatan (approach) terhadap masalah tersebut,yaitu sebagai berikut:
1.      Analisis secara historis
Analisis secara historis bertujuan meneliti sejarah timbul dan perkembanagan suatu lembaga kemasyarakatan tertentu.
2.      Analisis kompratif
Analisis kompratif bertujuan menelaah suatu lembaga kemasyarakatan tertentu dalam pelbagai masyarakat berlainan ataupun pelbagai lapisan sosial masyarakat tersebut.
3.      Analisis funsiaonal
Lembaga-lembaga kemasyarakatan dapat pula diselidiki denagan jalan menganalisis hubungan antara lembaga-lembaga tersebut di dalam suatu masyarakat tertentu.
F.Conformity dan Deviation
              Masalah conformity dan deviationberhungan erat dengan social control.Conformity berarti penyusuaian diri masyarakat dengan cara mengindahkan kaidah dan nilai-nila masyarakat.Sebaliknya,deviation adalah penyimpangan terhadap kaidah dan nilai-nilai dalam  masyarakat .
Untuk mengkaji deviation,telah banyak teori yang dikembangkan oleh para sarjana ilmu-ilmu sosial dan sosiologi pada khususnya.dari sekian banyak teori,hanya akan dikemukakan suatu teori yang dikembangkan oleh Robert K.Merton sosiolog ini meninjau penyimpanagn (deviasi) dari sudut struktur sosial dan budaya.Menurut Merton di antara segenap unsur sosial dan budaya terda[at dua unsur terpenting,yaitu kerangka aspirasi dan unsur-unsur yang mengatur segala kegiatan untuk mencapai aspirasi tersebut .
Masalah yang erat hubungannya dengan pengendalian sosial adalah conformity, yaitu penyesuaian diri pada norma norma dan nilai nilai dalam suatu masyarakat. Deviation, yaitu penyimpangan terhadap norm-norma dan nilai-nilai tersebut. Comformity biasanya sangat kuat dalam masyarakat yang tradisional, hal yang sama pada masyarakat di kota kota sering kalidianggap sebagai penghambat kemajuan dan perkembangan. Secara labih mendalam lagi, Robert K, Merton telah menelaah soal conformity dan deviation dengan menciptakan diagram Merton. Sistematika itu menggolongkan-golongkan tindakan yindakan manusia, tujuannya, serta cara-cara mencapai tujuan tersebut.
Sumber : Sosiologi suatu pengantar (soerjono Soekanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar